Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Hal-hal yang Ingin Dilakukan Saat Bulan Puasa

13 komentar

Ada banyak hal yang ingin kulakukan saat bulan puasa. Sejauh ini ada yang bisa kulakukan, ada yang belum bisa. Tantangan untuk hal yang belum bisa kulakukan adalah waktu yang agak sempit bagiku. Ya, jika di postingan sebelumnya aku membahas tentang kelonggaran waktu di bulan Ramadan, faktanya bagiku tahun ini Ramadan tidak selonggar itu.


Beda saat Ramadan dua tahun lalu, saat awal pandemi. Ada WFH yang dapat menghemat waktuku 50% dengan di rumah saja. Ramadan tahun lalu sebenarnya tidak ada sistem WFH lagi di kantorku, tetapi kenapa terasa agak longgar ya. Mungkin karena aku tidak ikut challenge menulis saat itu. 



Meskipun ada pengurangan waktu kerja sebanyak 1 jam sehari tapi rasanya kurang signifikan bagiku, mungkin karena waktunya kugunakan untuk persiapan berbuka ya. Tahun ini aku memutuskan untuk lebih banyak mengolah sendiri makanan untuk berbuka puasa dan sahur demi mendukung program pola makan sehat aku dan suami yang sedang kami jalankan.


Sebelumnya, aku tidak pernah ribet dan menghabiskan waktu di dapur. Aku lebih banyak membeli makanan yang sudah jadi atau bahkan makan di luar. Syukurnya aku cukup bersemangat untuk program ini, padahal biasanya kalau terlalu di dapur dapat membuat mood-ku anjlok. Capek badan dapat membuatku capek hati. 


My Daily Routine at Ramadan 2022

Berikut kujabarkan daily lifeku selama bulan Ramadan 2022, terutama di hari kerja. Jam 4 subuh aku bangun lalu makan sahur sampai waktu imsak. Setelah itu cuci piring yang mana biasanya jumlahnya banyak, ditumpuk dari waktu berbuka. Kenapa ga langsung cuci saat berbuka, karena ga sempat. Sekali lagi waktuku sempit.


Setelah itu aku salat subuh, lalu langsung beraktivitas. Sejak awal Ramadan kemarin aku sudah berniat untuk tidak tidur lagi setelah subuh. Pertama, loading setelah bangun lagi agak lama. Aku takut telat datang ke kantor seperti sebelum-sebelumnya. Berkaitan dengan alasan kedua yaitu aku nggak ingin telat absen yang sekarang udah pakai sistem dicatat setiap menit keterlambatan. Ketiga, kadang agak pusing, jungjang, dan ga enak badan saat bangun tidur. 


Nahan ngantuk setelah subuh itu berat banget. Baru tahun ini aku begini, sisanya seumur hidup mostly aku selalu tidur setelah subuh saat Ramadan.


Di waktu menunggu berangkat kerja, selain mandi dan persiapan fisik lainnya aku melakukan banyak hal seperti menyapu kamar dan pekerjaan di depan laptop. Waktu ini sebenarnya adalah waktu me time terbaikku saat Ramadan tapi ya itu sambil nahan ngantuk. Sejauh ini berhasil, dengan ‘bayaran’ harus tidur siang.


Di depan laptop aku bisa mengerjakan banyak hal mulai dari ngeblog hingga nulis untuk tantangan nulis yang aku ikuti atau job-job digital lainnya.


Di kantor meskipun volume kerjaan tidak sebanyak sebelum Ramadan, tapi pasti ada aja kerjaan, gangguan, atau distraksi yang menyebbakan aku nggak bisa me time. Selain itu energi juga sudah mulai berkurang. Jadi paling enak dibawa ngobrol dengan teman atau main medsos. Kegiatan yang gak membutuhkan otak.


Setelah zuhur aku biasanya tidur siang. Untunglah kantorku punya fasilitas yang nyaman untuk tidur siang. Sebangun itu biasanya waktu pulang sudah tinggal satu jam lagi, kugunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantor, leyeh-leyeh, atau kerjaan nulis. Jarang sih bisa nulis jam-jam segitu karena energiku yang rendah.


Sepulang kantor sebenarnya aku punya waktu sekitar satu jam kosong. Tapi lagi-lagi seringnya terdistraksi dengan berbagai hal, paling sering sih karena urusan keluarga atau scroll medsos. Setelah itu otomatis aku berjibaku di dapur untuk persiapan berbuka. Menu-menu berbuka puasaku sebenarnya simpel tapi memang harus dikerjakan sendiri dan itu butuh waktu.


Selepas maghrib, aku hanya punya waktu sedikit untuk bersantai lalu segera berkemas untuk tarawih. Setelaah tarawih biasanya ada waktu ngemil-ngemil makanan sisa buka. Setelah itu skincare-an dan aku mencoba untuk merutinkan nulis di waktu ini meskipun godaan terbesar adalah lagi-lagi ngantuk. Jam 10.30 biasanya selesai, kalau lebih larut dari itu aku takut susah untuk bangun sahur.


Untuk weekend, waktu kerja diganti dengan ngumpul bersama keluarga, kegiatan menulis, gegoleran, atau jalan-jalan dengan suami sambil mencari (bahan) makanan. 


Hal yang Ingin Kulakukan Saat Bulan Puasa

Dengan kondisi keseharianku seperti di atas aku menginginkan beberapa hal yang bisa kulakukan di bulan Ramadan, yaitu:

1. Beribadah Lebih Banyak

Poin ini belum sepenuhnya bisa kulaksanakan. Aku memang beribadah lebih banyak dari segi jenisnya tapi secara kuantitas menurutku belum maksimal. Seandainya kantor libur sebulan penuh mungkin ini bakal lebih mudah kulakukan.


2. Ikut Challenge Menulis

Seperti yang kukatakan sebelumnya, salah satu kegiatan yang bermanfaat saat Ramadan adalah mengikuti challenge sesuai minat. Aku memilih challenge menulis seperti Ramadan-Ramadan sebelumnya. Tapi jujur untuk tahun ini aku keteteran dengan waktu kosong yang kumiliki dan energi saat puasa yang kurang maksimal. Berbeda saat 2020 lalu, waktu luangku lebih banyak jadi ikut beberapa challenge masih bisa kekejar. Semoga kali ini aku juga berhasil. Amin. 


3. Lebih Sering Bersilaturahmi

Menurutku bulan Ramadan adalah bulan yang tepat untuk bersilaturahmi. Aku yang introvert dan jarang ketemu orang di luar lingkup pekerjaan dan keluarga dekat terfasilitasi dengan nyaman untuk berinteraksi dengan orang-orang yang jarang ditemui. Contohnya pada saat tarawih dan buka bersama. 


Saat tarawih aku bisa jadi berinteraksi dengan para tetangga atau penduduk yang satu RT denganku. Di hari-hari biasa, sangat jarang aku bisa melakukannya. Pada saat buka bersama aku bisa bersilaturahmi dengan anggota keluarga besar yang jarang bertemu atau teman-teman lama sekaligus reuni. Makanya aku jarang malas untuk bukber karena buat silaturahmi dan sekalian biar gak bosan buka di rumah.


4. Me Time

Me time bagiku waktunya melakukan hobi yang dapat menyenangkan hati. Kegiatan utama yang kulakukan pada saat me time adalah membaca. Me time ini belum sepenuhnya bisa kulakukan, ada tetapi waktunya belum banyak dan kadang tidak seberkualitas yang kuharapkan.


Well ya itu tadi hal-hal yang ingin kulakukan saat bulan puasa. Cukup simpel sebenarnya, tapi tetap saja belum bisa kupenuhi sebelumnya. Meskipun aku agak keteteran di Ramadan kali ini, tapi aku bersyukur karena manajemen waktuku sudah mulai bagus. Terutama karena mengganti waktu tidur dengan aktivitas lainnya setelah salat subuh.


Hal yang tidak kalah lainnya menurutku perlu diatur adalah manajemen energi. Agak sulit memang karena tidak dapat dihindari pada saat berpuasa, badan menjadi agak lemas. Tidak seperti di bulan lain yang kalau lemas tinggal di-boost dengan camilan atau minuman. Tapi semoga dengan mengikuti program pola makan sehat yang sedang kuusahakan, energiku bisa stabil terus saat berpuasa. Amin. 


Kalau kamu gimana Gengs? Apakah juga punya kegiatan yang ingin dilakukan pada saat bulan Ramadan? Jika ada, ceritakan di kolom komentar ya. []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

13 komentar

  1. Alhamdulillaahh, super hepi bisa ketemu bulan Ramadan yg ajaiiibb inii
    wish list ku: bisa umroh sekeluarga pas bulan suci.
    semoga thn depan tergapai, aamiiinn

    BalasHapus
  2. Bulan puasa memang waktunya me time ya mbak. Saya pun ingin lebih dekat dengan Allah SWT pas puasa. Karena jam kerja ada pemotongan satu jam jadi saya juga bisa lebih banyak waktu di rumah.

    BalasHapus
  3. yg dari dulu belum optimal itu di tilawah. dr tahun ke tahun khatamnya sekali doang, soale klo ngaji byk, puasa gak puasa tenggorokanku kering. tp temen2 bs sampe 3x khatam, ya Allah ...

    BalasHapus
  4. Betul..
    Badan memang lemas kalau sedang shaum yaah.. Tapi itulah nikmat orang berpuasa, terlebih tidurnya adalah ibadah asalkan menjaga waktu-waktu tidur. Semoga puasa Ramadan kali ini menjadikan kita semua hamba yang diridloi Allah.

    Taarakallahu~

    BalasHapus
  5. Perlu banget me time ya kalau lagi puasa.
    Kalau di agamaku sih lebih ke healing worship
    Semangat berpuasa ya mba

    BalasHapus
  6. selamat menuaikan ibadah puasa ya mba rindang.. semoga lancar dan berkah hingga hari kemenangan. oh ia mau tanya ini dengan tulisan mba terkait "udah pakai sistem dicatat setiap menit keterlambatan" .. memangnya dulu gak dicatat kalau terlambat mba? enak donk hehehe...

    BalasHapus
  7. Emang kalau pas puasa tuh challenge-nya soal energi ya, Mbak. Bawaannya lemes kalau siang hari, hehe..
    Aku pengennya lebih produktif, baik menulis maupun ibadah. Tapi ya itu, lemesnya suka ngalahin, huhu..

    BalasHapus
  8. Semoga sukses rencananya di bulan Ramadan ini. Aktivitas kita sebagai ibu rumah tangga memang lumayan ya, makanya setelah sahur duh rasanya pengen tiduran aja karena capek nyiapin menu sahur juga kekenyangan makan sahur hehe.

    BalasHapus
  9. Kok aku malah fokus pas Mba Rindang bilang "kantorku punya fasilitas tidur siang" wah asyik banget 😍 Anyway memang godaan terbesar pas puasa itu, ngantuk ya. Makanya biar siang ga terlalu ngantuk, aku tidur lebih awal. Setidaknya jam 21.30 udh masuk kamar 😅

    BalasHapus
  10. Aku untuk Ramadan tahun ini pastinya inginnya lebih meningkatkan ibadah harian kayak. Baca qur'an dan salat sunah. Tapi kayaknya memang perlu tekad khusus untuk bisa meningkatkan ibadah ini. Heu

    BalasHapus
  11. Ibadah emang yg paling utama ya mbak. Aku juga mau ikut challenge menulis, eh telat huhu. Tp ttp mau challenge diri sendiri biar makin produktif

    BalasHapus
  12. masyaAllah keren sekali kegiatannya kak, pun begitu denganku kk, Ramadan kali ini berusaha lebih baik dengan bikin jadwal. Semoga ini jadi Ramadan terbaik ya dari sebelumnya, Aamiin ya Rabb

    BalasHapus
  13. Saya juga ngantukan ka, biasanya sukses sampe jam 6 eh sebelum jam 6 pagi anak dah bangun akhirnya ditahan2 ngantuknya sampe dia tidur, berasa jd zombie saya krn nahan ngantuk 😅

    BalasHapus

Posting Komentar