Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Pengalaman Menjadi Pegawai Baru – Sebuah Curhat

24 komentar

Alhamdulillah, sudah satu tahun ini aku bekerja di tempat yang baru. Pengalaman menjadi pegawai baru rasanya nano-nano. Kebanyakan dari pekerjaanku di kantor baru adalah pekerjaan administrasi yang mana agak mengagetkan bagiku karena sebelumnya aku bekerja di bagian teknis dan lapangan.


Aku baru menyadari oh begini ya rasanya pengalaman kerja kantoran karena sebelumnya aku kan bukan yang full time gitu kerja di kantor. Aku jadi tahu apa yang dikerjakan oleh orang kantor, apa saja tugas seorang karyawan, apa saja tugas staff kantor, serta hal-hal semacam itu.


Apa yang harus dilakukan oleh karyawan baru?


Ada banyak hal baru yang kutemui. Kali ini aku akan bercerita tentang itu, tentang ketidaktahuan dan kebingunganku selama satu tahun pertama kemarin. Aku mau numpang curhat di sini, karena kalau cerita ke orang lain takut annoying dan belum tentu orang paham. Lagipula aku ingin benar-benar detail curhat segala kebingunganku. Siapa tahu blog ini bisa jadi blog pengalaman kerja yang dapat membantu pegawai baru lainnya.


Btw, blogpost ini khusus membahas teknis pekerjaan kantoran ya bukan persoalan lain yang juga sangat mungkin terjadi pada pegawai baru semisal hubungan antar rekan kerja, karakteristik atasan, lingkungan fisik tempat kerja, atau hal-hal lainnya.


Kebingungan-kebingungan Pegawai Baru

Kebingungan utama yang kurasakan dalam pengalaman menjadi pegawai baru adalah penginputan rencana kerja ke beberapa aplikasi secara online. Astaga ini paling membagongkan sih. Yang paling nyebelin itu kalau aplikasinya eror atau jaringan internetnya tidak mendukung. 


Aku pernah mengalami eror terus padahal jaringan stabil eh ternyata dia harus pakai kouta internet dari provider bukan wifi. Astaga! Selain itu aku juga pernah sia-sia eror terus gara-gara ternyata karena satu akun dipakai oleh dua orang secara berbarengan. Aku sama temanku kebetulan pakai satu akun yang sama. Itu beneran nggak kuketahui kalau nggak kejadian langsung.


Ada lagi nih, kadang-kadang si aplikasi hanya bisa digunakan di komputer tertentu, jadi harus input di ruangan lain. Ah ini bikin sebel sih karena harus gerak dari singgasana kerja. Hehe.


Selain itu cara pakai atau mengaplikasikan aplikasinya tentu saja aku nggak langsung bisa dong. Jadi caraku belajarnya adalah mengamati orang lain saat menginput. Sambil cerita apapun, selain nanya. Kadang malu juga karena kebanyakan nanya. Tapi semoga teman-temanku bisa mengerti kalau aku orang baru makanya pengetahuanku nol besar tentang penginputan data di aplikasi-aplikasi ini. 


Setidaknya ada 4 aplikasi yang harus kuisi dan waktunya bervariasi. Ada yang rutin setiap bulan, ada juga yang hanya pada waktu-waktu tertentu tapi mengisinya dibatasi waktu. Kadang pressure juga kalau kebetulan sedang weekend tapi batas pengisiannya sebelum Senin. Bukan hanya aku sih yang mengisi, tapi yang lain karena pekerja lama jadi mungkin pressurenya tidak sama denganku yang anak baru. 


Tahun lalu beneran tahun pembelajaran bagiku yang membingungkan. Kebingunganku semakin bertambah dengan fakta bahwa bukan aku yang menyusun rencana kerja itu dari awal. Jadi aku tidak tahu, jumlah ini datang dari mana. Kenapa ini harus begini, kenapa itu harus begitu.


Yang makin menambah pusing lagi adalah harga satuan di atas kertas, di manual, di aplikasi, serta di pencairan real itu bisa beda banget. Aku baru menyadari beberapa hari ini kalau yang penting itu jumlah total biayanya. Masalah detailnya bisa diutak-atik, misal volume atau jenisnya. Astaga gimana nggak pusing coba aku pas di awal-awal. Itu pun aku sadarnya ketika ada kesalahan.


Belum lagi yang hitungan harus perhari kalender di kali jumlah orang dikali entah apa lagi. Bingung nggak tuh. Di kertas tertera 3 orang tapi faktanya 4 orang, aku bingung dong kenapa bisa enggak sinkron. 


Solusi untuk Pegawai Baru

Aku curhat begini karena sudah menemukan titik terang. Kalau nggak mungkin aku masih berkutat belajar dulu. Sekarang sih sudah agak lebih mengerti meski masih banyak yang harus diasah juga. Aku butuh jam terbang.


Untuk mengatasi segala kebingunganku di tahun pertama kerja, hal yang selalu kulakukan adalah belajar. Tidak pernah bosan belajar sampai mengerti. Karena sebenarnya tidak susah juga, tapi karena masih asing dan konsepnya aku belum tahu makanya butuh waktu.


Karena tidak ada training khusus yang diberikan oleh kantor untuk pegawai baru seperti diriku, maka aku belajar secara otodidak. Pada awalnya aku mengulik tentang apa yang harus dilakukan oleh karyawan baru atau apa yang harus dilakukan ketika pertama kali masuk kerja. Setelah menemukan batu-batu sandungan seperti yang kuceritakan di atas, aku mulai belajar dengan banyak bertanya, praktik langsung, dan brainstorming sendiri.


Beneran, tahun lalu itu aku belajar kaya yang seharian itu hanya untuk memahami isi satu aplikasi. Nanya sama teman yang lain juga ada. Namun kadang inspirasi juga harus ditemukan sendiri.


Kalau untuk masalah administrasi yang lain, aku bisa lebih cepat belajar karena pernah melihat berkas jadinya. Btw, aku dulu tinggal tanda tangan di berkas-berkas itu karena ada petugas khusus administrasi. 


Membuat berkas-berkas itu asal konsep dasarnya aku mengerti, aku sudah bisa. Tapi ya kadang tetap ada salah juga saat diperiksa verifikator. Aku sih senyum aja sambil revisi.


Kalau aku yang dulu mungkin bakal ngomel sama diri sendiri. Sekarang selain karena pemakluman bahwa aku anak baru, aku juga lebih slow down menghadapi hidup. Tidak lagi memberi target terlalu tinggi pada diri sendiri.


Jadi segitu dulu cerita pengalaman pertama kali kerja sebagai orang kantoran. Bagi semua orang yang sudah ada duluan di bidang ini, mungkin akan menganggapnya sepele, tapi bagiku ini beneran baru dan bikin aku mindblowing. 


Selain itu menurutku setiap orang yang pertama kali masuk kerja di tempat yang baru pasti akan menganggap prosesnya spesial. Yang kulakukan sekarang adalah mengabadikan prosesnya dalam tulisan sehingga masih bisa kubuka hingga bertahun-tahun ke depan. Mungkin saat nanti aku merasa jenuh di tempat kerja yang sama, aku bisa membuka tulisan ini untuk melihat bahwa aku pernah sesemangat ini dalam mengerjakan hal yang sama.


Overall, ini bukan pengalaman kerja terburuk bagiku. Malah kalau dipikir-pikir seru juga karena selama setahun kemarin aku jadi lebih banyak berkomunikasi dengan pikiranku sendiri gara-gara kebingungan ini.


Beda tempat kerja tentu akan berbeda jenis kesulitannya. Tapi sebagai gambaran, hal-hal yang kucurhatkan di atas adalah kebingungan umum saat pengalaman pertama kali kerja. Untuk memahami pekerjaan pegawai apa saja secara spesifik di tempat kamu bekerja, tentu saja kamu harus bertanya pada rekan, bos, dan bagian kantor yang khusus menangani urusan kepegawaian.


Semoga curhatan pengalaman menjadi pegawai baru ini membantu ya. Tidak ada pekerjaan yang mudah, tapi juga tidak ada pekerjaan yang terlalu sulit selama kita mau berusaha dan beradaptasi dalam mengerjakannya. Semangat! []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

24 komentar

  1. Waduh, saya membayangkannya ... betapa jadi perjuangan tersendiri ya, Mbak.
    Memang yang berhubungan dengan online2 itu kadang error-nya aneh. Dalam BW pun ada lho blog yang maunya kita BW-nya pake mobile internet, bukan wifi. Kalau pake wifi, pesan error yang muncul :D

    BalasHapus
  2. Semngat ya, Kak. Aku setuju enggak ada pekerjaan yang mudah, tapi juga enggak ada pekerjaan yang terlalu sulit selama kita mau berusaha dan beradaptasi dalam mengerjakannya. Semoga di tempat baru dengan tugas-tugas yang berbeda akan bertambah pengalamannya, dan lancar jaya serta dimudahkan-Nya.

    BalasHapus
  3. Cerita ini mengingatkan saya zaman awal-awal ngantor dulu. Dulu saya pas jadi anak baru, masih freshgrade, benar-benar enggak tahu apa-apa. Pada akhirnya memang dunia kerja menuntut kita buat bisa belajar mandiri ya Mbak. Karena mau mengandalkan teman sekantor buat ngajarin juga mereka sibuk dengan kerjaannya. Alhamdulillah sekarang Mbak sudah menemukan solusinya. :)

    BalasHapus
  4. Momen awal bekerja pasti ada tantangan tersendiri ya mbak, yang bikin kita terus berusaha untuk mengatasinya. Momennya jadi berharga banget sih dan biasanya jadi yang paling diingat.

    BalasHapus
  5. memang kalau kita pindah ke tempat baru itu pasti ada banyak adaptasi yaa. jadi ingat pas dulu masuk ke perusahaan yang sekarang dan bingung sendiri sama kerjaannya gimana tapi alhamdulillah sih aku bisa cepat beradaptasi

    BalasHapus
  6. Wah, selamat untuk pekerjaan barunya, Mbak. Kebayang deh kebingungan Mbak Rindang saat harus beradaptasi dengan pekerjaan dan sistem baru. Syukurlah sudah menemukan solusinya ya, Mbak. Semoga pekerjaannya selalu lancar.

    BalasHapus
  7. Menjadi pegawai baru adalah sebuah rezeqi, buat saya. Rezeqi kantor baru, teman baru, gaji baru, dan pengalaman baru. Banyak sekali cerita, dan semua cerita itu menyenangkan.

    BalasHapus
  8. ah jadi inget pengalamanku pertama bekerja. Alhamdulillah dapet lingkungan kerja yang welcome banget. kalau aku dulu, cepat beradaptasi kuncinya. sukses selalu ya mba, lancar pekerjaannya ;)

    BalasHapus
  9. Selamat yaa, kak Rindang..
    Sukses di tempat kerja yang baru. Rasanya pasti masih hangat dan berbunga-bunga. Setiap hari menemukan hari baru yang penuh semangat baru.

    Aku menunggu cerita teman-teman di kantor yang baru yaa..

    BalasHapus
  10. Waduh, enggak ada training? Kalau aku selain belajar otodidak, pasti sudah nanya terus sama senior. Aku dulu pas awal kerja juga bingung dan mau ngerjain apa..

    BalasHapus
  11. Sebagai pegawai baru, kerja full time duduk di kantor kita harus bisa mulai akrab dengan karyawan yang lain kan kak, dan jangan lupa untuk sering melakukan perenggangan biar badan gak kaku hehe

    BalasHapus
  12. Jadi pegawai baru memang tak selalu mudah. Apalagi jika benar-benar baru alias belum pernah kerja sama sekali sebelumnya. semoga tulisan ini banyak dibaca para anak muda yang baru bekerja....

    BalasHapus
  13. Baru tau mba rindang pindah kerja, semoga berbagai hal membayangkan cuma ada di awal ya. Semoga makin betah dan makin nyaman, hal begini mungkin banget di alami oleh banyak orang lainnya. Terimakasih sudah berbagi

    BalasHapus
  14. Sebagai karyawan pasti hrus melalui masa transisi, aku pernah ngalamin juga.
    Kalo dapet temen kerja yg enak sih its oke ya, klo temen kerjany gk bisa diajak kerjasama, rasany pngen resign aj

    BalasHapus
  15. Memang pegawai baru butuh adaptasi yang lumayan ya mom, dulu aku pernah jg mengalami hal ini saat bekerja dg dosen unt administrasi jurnal hehe

    BalasHapus
  16. Saat ini semua karyawan harus dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan salah satunya ya dengan teknologi ini ya mbak. Kalau saya mungkin sudah stress nih input aplikasi yg awam

    BalasHapus
  17. Memang pindah tempat kerja pasti mengharuskan kita untuk beradaptasi lagi dengan sistem, juga orang-orang baru ya mbak. Alhamdulillah masa-masa itu sudah terlewati ya mbak.

    BalasHapus
  18. Menjadi pegawai baru memang nggak mudah selain adaptasi dengan sistemnya juga harus adaptasi dengan orang-orang disekitar juga. Apalagi nggak ada training kebayang sih kebingungannya pasti jadi kenangan yang nggak akan bisa dilupain nih. Semoga lancar dan sukses ya mbak di tempat kerja yang baru .

    BalasHapus
  19. Semangat untuk pekerjaan barunya mbak 👍🏻👍🏻😍 jadi inget dulu pas masih masa masa kerja kantoran tiap pindah kantor baru dan memulai jadi karyawan baru ada aja struggle nya ahaha banyak kisah dan ada ada aja mulai dari bingung sama sistem kerjanya, dinyinyir temen sekantor sampe cinlok huahaha

    BalasHapus
  20. Woah sama nih kak, saya juga sering pindah" kerja..
    Jadi pegawai baru, dan dapat teman baru yg awal nya canggung & bingung, karna blm tau karakter orangna. Jadi berjuang sendiri, kadang mau tanya pun enggan, ada rasa malu gitu.. Intinya sih wajib beradaptasi dgn cepat biar kerja brsma tim makin lancar.

    BalasHapus
  21. Dulu waktu saya jadi pegawai baru, kerjaannya mengamati lingkungan. Mencari circle yang memberikan aura positif dan mengetahui setiap karakter supaya ngga salah berteman. Kalau pekerjaan tinggal didesuaikan dengan tupoksi dan dikerjakan sesuai SOP

    BalasHapus
  22. Wah kebayang ya Mbak tanpa ada training khusus tapi Mbak bisa belajar secara mandiri. Dan memang sih online ini ada plus minusnya, memang praktis tapi kalau error ya kita ga bisa apa-apa. Beda ma offline atau manual. Bagus juga ditulis di blog begini jadi bisa buat belajar pegawai baru nantinya, juga buat mengingatkan semangat kita.

    BalasHapus
  23. Jadi pegawai baru mesti adaptasi lagi ya tapi banyak hal menarik yang baru yang ditemui, semoga makin betah ya di tempat barunya

    BalasHapus
  24. Sebenernya ada yang kutakutkan kalau kerja tapi otodidak. Selain takut endingnya salah, berasa jadi percuma ngerjain gak sih?
    Huhuu...memang adaptasi sebagai pekerja baru ini sangat dibutuhkan ketika berada di lingkungan kerja baru. Tapi kalau langsung bertemu dengan sahabat yang seru...bekerja jadi hal dinantikan.

    BalasHapus

Posting Komentar