Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Membentuk Kebiasaan Menulis

47 komentar
Untuk disebut sebagai seorang penulis, seseorang harus menulis dengan konsisten. Konsistensi seorang penulis inilah yang disebut sebagai kebiasaan menulis. Lalu, bagaimana cara membentuk kebiasaan menulis?

Seorang penulis memiliki kebiasaan menulis seperti orang normal lainnya memiliki kebiasaan untuk makan, tidur, atau mandi. Pada level tertentu, kebiasaan ini sudah terbangun otomatis sehingga tidak perlu rencana dan persiapan muluk untuk melakukannya.

Cara Memulai Kebiasaan Menulis


Kita harus terbiasa dulu melakukan sesuatu sebelum mendapat label sebagai expert atau ahli. Kebiasaan menulis yang sudah terpatri pada sistem diri akan sangat membantu kita untuk produktif dalam menulis.

Rumus Membentuk Kebiasaan

Habits atau kebiasaan adalah hal yang bisa kita lakukan secara otomatis. Habits bisa dipelajari dan dibentuk. Kita bisa mempelajari habits apapun, termasuk menulis. Memulai kebiasaan menulis itu berat, tapi bukan berarti tidak bisa. 

Rumus dalam membangun kebiasaan apapun adalah pelajari, lakukan, dan ulangi.  Jika ketiga hal tersebut dilakukan secara terus menerus tanpa henti, hasilnya adalah habits. Itu adalah cara memulai kebiasaan baru.

Mempelajari ilmu kepenulisan sudah semakin mudah di zaman serba digital seperti ini. Kita tidak perlu tahu atau bisa semua teknik menulis dulu baru melakukannya (baca: menulis). Kita bahkan bisa belajar menulis dari latihan menulis itu sendiri.

Lakukan atau action adalah hal yang sangat penting untuk kasus apapun. Bahkan ada pepatah “Ideas are free, but action is priceless!” Ini menggambarkan fenomena banyak calon penulis yang sebenarnya punya banyak ide tapi tidak terwujud juga dalam bentuk tulisan, karena ya memang tidak dilakukan.

Ideas are free, but action is priceless!

Poin ulangi juga tak kalah penting dalam membangun habits. Konsistensi bisa didapatkan dari pola yang terus berulang, termasuk menulis. Jika kita ingin punya kebiasaan menulis, maka ulangi terus rumus di atas: pelajari-lakukan-ulangi.

Cara Membentuk Kebiasaan Menulis

1. Buat Target dari Hal Kecil

Karena kita khusus membahas tentang kebiasaan menulis, maka kita bisa mulai membuat target dari hal kecil misal dengan menulis di media sosial setiap hari. Atau mulai menulis 500 kata setiap tiga hari sekali. 

Jika hal-hal kecil ini sudah menjadi habits, mungkin sudah dilakukan selama satu bulan penuh secara konsisten, maka kita bisa menaikkan levelnya. Contoh, kita bisa memulai menulis blog satu minggu sekali. Atau kita bisa memulai penulisan buku antologi bersama teman-teman penulis lain.

Begitu seterusnya, setiap target lama tercapai buatlah target baru yang lebih besar.

Pada awalnya mungkin kita bisa menuliskan apa saja yang terlintas di kepala. Lama-lama, jika kita memang konsisten dalam menulis, kita akan bisa naik level dengan mulai membuat konsep yang rapi. Mulai dari bikin outline hingga menyusun tema yang mungkin beberapa tulisan bisa dijadikan satu buku.

Tahap 'menuliskan ide apa saja yang ada di kepala' itu bisa saja tidak sebentar. Asal kita tahan untuk disiplin, kita mungkin akan sampai pada tahap punya tulisan rapi tanpa konsep.

2. Tempatkan di Sekitar Habits yang Sudah Ada

Habits sangat berkaitan dengan waktu. Untuk dapat membangun kebiasaan menulis yang konsisten, kita harus menempatkannya di sekitar habits yang sudah terbentuk. 

Misal, kita ingin membiasakan diri untuk menulis satu kali sehari. Maka tempatkanlah kebiasaan tersebut pada kebiasaan yang sudah ada. Kebiasaan yang sudah terbentuk contohnya jam tidur, salat, makan, olahraga, dan mandi. Kita bisa meletakkan kebiasaan menulis ini pada waktu setelah salat subuh, atau sebelum tidur malam, atau setelah mandi sore.

3. Siap Berkorban Waktu

Tips ini berguna untuk orang yang benar-benar sibuk, sehingga tidak punya waktu luang pada jam normal. Ketika kita ingin mencapai sesuatu, rasanya lumrah jika kita juga harus mengorbankan sesuatu. Dalam kasus ini, jika kita ingin menjadi seorang penulis maka sesibuk apapun kita harus bersedia meluangkan waktu untuk menulis.

Teman-teman penulis senior pernah bercerita, kebanyakan dari mereka meluangkan waktu untuk menulis pada dini hari. It's mean mereka mengurangi waktu tidur, padahal mereka juga punya bayi hingga bahkan ada yang kerja kantoran. Tapi karena punya motivasi yang kuat untuk menghasilkan tulisan, maka mereka melakukan (pengorbanan) tersebut.

Jika penghambat aktivitas menulis adalah hal-hal menyenangkan seperti bermalas-malasan, perkuat motivasi menulis kita. Kita punya tujuan dalam menulis seperti apa. Apakah mimpi ingin punya buku? Atau ingin punya blog dengan tulisan yang berkualitas? Atau ingin menjadi content writer sukses? Impian yang kuat akan membuat aktivitas menulis menjadi prioritas dibandingkan aktivitas lainnya. Kita harus mengorbankan kesenangan sementara demi terwujudnya impian tersebut.

4. Lakukan Secara Kontinu

Pernah dengar The Rules of 10.000 Hours? Di sana disebutkan bahwa untuk menjadi seorang ahli kita harus melakukan sesuatu yang sama dengan total waktu 10.000 jam. Jika punya banyak waktu, silakan hitung sudah berapa jam yang kita habiskan untuk menulis. Itulah kenapa ada istilah ‘jam terbang’, semakin banyak seseorang melakukan sesuatu maka semakin ahlilah ia. 

Pada literatur lain, saya juga pernah baca bahwa kebiasaan dapat terbangun ketika seseorang melakukan hal yang sama selama 21 hari berturut-turut tanpa jeda. Membentuk kebiasaan 21 hari maksudnya jika seseorang ingin membangun kebiasaan menulis, maka ia harus menulis selama 21 hari tersebut tanpa pernah libur satu hari pun. 

5. Membentuk Kebiasaan Membaca

Kegiatan membaca seperti mengisi air ke dalam teko dan menuangkan air ke dalam gelas adalah kegiatan menuliskannya. Jika ingin mudah menulis, maka banyak-banyaklah mengisi teko: membaca. Orang yang banyak membaca biasanya akan merasa tekonya kepenuhan, lalu secara alamiah ingin menuangkan 'isi tekonya ke gelas' dengan cara menulis.

6. Abaikan Segala Teknik Menulis

Saran ini mungkin terdengar tidak profesional, tapi saya sudah membuktikan cara ini ampuh. Kita di sini belajar untuk membangun kebiasaan menulis, maka pada waktu yang sudah kita tentukan tulis saja apapun yang terlintas di otak kita. Abaikan segala bentuk aturan tentang menulis. 

Perasaan ingin tulisan kita sempurna dapat menjadi penghambat kelancaran menulis. Salah satu gejalanya adalah terjadinya aktivitas ketik-hapus-ketik-hapus. Cara terbaik agar tulisan tetap jadi adalah mengabaikan perasaan perfectionist tersebut.

Untuk memperbaiki hasil tulisan, akan ada sesi editing nantinya sebelum dipublish. Yang penting kita sudah terbiasa menulis saja dulu. Ketika otot menulis kita sudah terbiasa, maka belajar untuk memoles tulisan menjadi lebih rapi adalah hal yang mudah.

7. Disiplin pada Diri Sendiri

Pada awal membentuk kebiasaan menulis, mungkin akan ada banyak halangan atau alasan yang membuat kita akhirnya batal menulis di waktu yang sudah kita tentukan. Jika memang hambatannya tak terhindarkan, kita harus 'kejam' pada diri sendiri. Ganti aktivitas menulis hari itu di waktu yang lain atau 'bayar' di keesokan harinya.

Salah satu kunci pembentukan habits adalah disiplin pada diri sendiri.


Nah, kira-kira itu tentang membentuk kebiasaan menulis. Apakah kamu punya cara lain dalam membentuk kebiasaan menulis? Silakan share di kolom komentar ya. []
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

47 komentar

  1. Tulisan ini mampu membuat saya kembali menulis, meski untuk menyelesaikan tugas dan selesailaj tugas membuat cerita inspiratif saya dari SPL

    BalasHapus
  2. Menulis memang butuh latihan dan diimbangi dengan banyak membaca. Setuju sekali dengan postingan ini. Pertama, nulis semua ide yang ada di kepala dan jangan nulis sambil ngedit karena bakal gak jadi-jadi.

    BalasHapus
  3. Tipsnya memang terbukti berhasil di aku. Memang untuk menjadi biasa menulis ya harus disiplin. Ntar juga jadinya otomatis akan selalu menemukan kesempatan dan ide untuk menulis. Teknik pun diam-diam terasah.

    BalasHapus
  4. sampai sekarang hal terberat buat aku adalah mengabaikan tehnik menulis dan melakukan secara kontinyu. terus yang dibaca padahal bolak balik buku tentang menulis yang memberikan tips sama.

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah sudah menerapkan kebiasaan di atas, meski pada waktu tertentu harus rehat nggak menulis sama sekali. Misalnya pas emak dirawat di RS kemarin, dan fokus ngurus orangtua yang sakit bikin kadang mood nulis udah ilang. Karena udah capek duluan tenaga terforsir. Semangat menulis kita.

    BalasHapus
  6. Bener banget ini ka Rindang. Kalau ga ikut ODOP entah gatau arahnya kayaknya tulisanku ini. Hehehe. Habit sudah terbentuk dan skrg jadi ada yang kurang kalau ngga nulis setiap hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, jadi makin pengen gabung ODOP nih kak. Kayaknya tulisanku juga harus dibenahi biar tahu langkah ke depannya

      Hapus
  7. Kalau buat saya yang pernah kerja di media, banyak baca dan disiplin itu ampuh banget biar konsisten menulis. Memang sih kadang stuck gitu, tapi ya pinter2 cari kembali semangatnya. Nulis itu seru banget

    BalasHapus
  8. Kalau aku membentuk kebiasaan menulis dimulai sejak usia dini bisa dengan membuat jurnal harian

    BalasHapus
  9. salut sama mbak`e, disela-sela kesibukanya masih dan selalu menyempatkan diri untuk menulis dan terus menulis. Terbukti, pernah menerbitkan sebuah buku, pengen rasanya mengikuti jejak mb rindang, semoga dengan tips-tips disini, kebiasaanku untuk menulis makin terbentuk dan nggak gampang bosan.

    BalasHapus
  10. Aku suka bagian abaikan semua teknik penulisan, freestyle banget. Kalo aku problemnya lebih ke mood

    BalasHapus
  11. Menanmkan disiplin pada diri sendiri memang cukup susah, namun jika benar-benar ingin dicoba Aku yakin pasti bisa dalam segala hal.

    BalasHapus
  12. Membentuk sebuah kebiasaan hingga sampai pada titik jika enggak nulis sehari aja, terasa jadi beban pikiran banget. Lebih sempurna lagi jika menulis jadi media untuk melepas stress.

    BalasHapus
  13. Wah makasih ya Mbak tipsnya, ini yang aku butuhkan sebab sudah terlalu lama aku malas-malasan menulis blog. Banyak sekali alasannya, setelah membaca tips di atas aku jadi tahu mana yang harus aku benahi.

    BalasHapus
  14. Msmpelajari teknik menulis kadang memang bikin aku justru gak nulis2 karena bolak balik hapus jadinya kerasa berat ya. Malah gak jadi kontinyu

    BalasHapus
  15. Nulis pas dini hari itu lancar banget.. idenya mengalir terus, work banget buat aku hehehe

    BalasHapus
  16. Jujur disiplin yang masih sulit aku Kak. Soalnya kondisi rumah nggak ketebak heheheh. Nulisnya ya kalau nggak capek pasti aku nulis. Nulis itu bikin rindu dan candu soalnya.

    BalasHapus
  17. Hai mba Rindang. Membiasakan diri untuk menulis memang susah-susah gampang. Alhamdulillah sekarang sudah lancar nih mbak, sejak kuliah dan terjun jadi jurnalis kampus dan jurnalis warga, saya sudah mulai membentuk kebiasaan untuk menulis.

    BalasHapus
  18. Aku masih terkendala masalah waktu. Sepertinya aku terlalu berleha leha sehingga meremehkan. Mgkin kalau aku bisa seperti teman teman lain, yang konsisten maka bisa jadi blog ku bisa 30 artikel.

    BalasHapus
  19. Rumus dalam membangun kebiasaan apapun adalah pelajari, lakukan, dan ulangi. Dalam hal menulis, sy gabung odop untuk membangun konsistensi menulis. And it works!

    BalasHapus
  20. Menulis itu memang butuh latihan dan harus dipraktekkan terus. Kalo ngikutin mood tulisannya ga akan kelar2 hehe. Dan untuk saya pribadi waktu menulis yang pas itu biasanya pagi atau malam hari. Diluar itu ga tau kenapa bawaannya kok ngantuk ya hihi

    BalasHapus
  21. Menulis memang butuh pembiasaan ya mbak? contoh kecilnya ngeblog. Saya tu kalau dah berhenti bbrp hari, mau mulai males sekali. Kyknya buat para penulis lain jg kek gtu ya.
    Kontinue ini emang kuncinya supaya lancar, eh sama banyakin membaca ya
    Kalau saya suka nulis saat pagi hari masih fresh idenya :D

    BalasHapus
  22. Iyaya...habit itu bisa terbentuk karena biasa dan disiplin terhadap diri sendiri.
    Kalau terpaksa (dengan trigger masing-masing) pasti bisa melakukan habit menulis ini.

    BalasHapus
  23. Mba, aq kepo ngitungin 10.000 hours, kalau sehari kita nulis 3 jam aja, itu ketemunya 3.300 hari alias 9 tahun.
    Waaah, berarti butuh selama itu untuk bisa dibilang ahli.
    Makasih sharing-nya mbaa, pikiran jadi makin terbuka..^_^

    BalasHapus
  24. menulis dan membaca itu sudah kaya satu paket. tapi aku sendiri masih belum banyak membaca. beli buku banyak banget yang belum dibaca, beli nya doang rajin aku tuh kak hihii

    BalasHapus
  25. tipsnya berguna banget nih mbak buat aku yang lagi kepikiran pengen jadi penulis. makasih infonya

    BalasHapus
  26. saya setuju banget nih kalo rumus dalam membangun kebiasaan termasuk kebiasaan menulis yaitu pelajari, lakukan, dan ulangi. dan tips cara membentuk kebiasaan menulis yang mba Rindang share sangat bermanfaat sekali buat saya. semoga saya terus istiqomah dalam membangun kebiasaan menulis ya. semangkaa

    BalasHapus
  27. nomor 6 berlaku utk hobi atau sekadar permulaan. sebab kalo bablas gak peduli, kita yg nulis kita doang yg baca. pembaca yg melek kosakata dan sedikit saja paham puebi, biasanya terganggu mata dan hatinya kalo baca yg kelewat kacau. itu menurutku ...

    BalasHapus
  28. Nulis pelan2 dan rajin, gak usah terlalu heboh sama grammar, yanv penting mau nulis. Nanti kalau udah biasa, baru deh ikuti grammar, supaya enak dibaca.

    BalasHapus
  29. Terima kasih tipsnya. Belakangan saya juga masih susah membangun kebiasaan menulis. Kadang nulis sehari satu artikel berat. Karena selalu alasan sibuk. Nah tips ini semoga saya bisa praktikan.

    BalasHapus
  30. Jujur deh selama wabah pandemi ini rada jarang menulis. Ya gimana selain wfh rada susah sekarang mengatur jam atau waktu yang tepat dalam menulis.

    BalasHapus
  31. Terima kasih sarannya ya akan berusaha kujalankan nih, aku tuh pengen setiap hari nulis melanjutkan novelku yang tertunda jadi nulis berkesinambungan nggak random tapi malasnya inii huhu payah ya...harus disiplin..bismillah..

    BalasHapus
  32. menurutku kebiasaan ini bisa dilakukan sedini mungkin, nggak usah ditunda2 lagi. karena menulis itu masalah ketrampilan, kudu sering diasah

    BalasHapus
  33. Susah emang kalo disiplin, kadang kadang nulis kalo pas lagi mood swing parah ajaa hmm

    BalasHapus
  34. Bener juga ya, berkorban waktu. Kadang utk menulis kita harus benar2 mengorbankan waktu utk yang lain

    BalasHapus
  35. setuju banget mba rindang.
    apalagi bagian abaikan aturan menulis. aku rasa kita perlu membntuk kebiasaan dulu. setelah itu belajar untuk memperbaiki saat sudah disiplin menulis
    karena pada masanya kita akan tertawa sendiri : tulisan gue dulu lucu ya
    terimakasih sharing hangatnya mba

    BalasHapus
  36. Untuk disiplin ini masih menjadi PR mba, sisanya Sudah pelan pelan Mulai aku lakukan sih

    BalasHapus
  37. Setuju banget, namanya kebiasaan itu emang harus dibentuk beberapa waktu nggak langsung bisa jadi kebiasaan yang bisa kita lakukan. Terkadang ya bingung juga sih kalau orang-orang nanya pengen jadi penulis, sebenarnya sih simpel ya mulai nulis aja dan rutinkan menulis itu.

    BalasHapus
  38. Menulis ini memang harus konsisten ya dilakukan tiap hari. Aku pengen sih bisa meluangkan waktu buat nulis tiap hari tapi yang ada malah aku internetan 😅

    BalasHapus
  39. Yang paling susah adalah disiplinnya itu. Memang sesuatu kebiasaan itu dari melakukannya berulang kali dan disiplin. Terima kasih tipsnya mbak, nampar banget di aku yang udah jarang nulis hiksss

    BalasHapus
  40. Meluangkan waktu u.menulis penting banget supaya kita bisa produktif dalam menulis.

    BalasHapus
  41. Aku kangen nulis keknya aku harus terapin lagi nih soal rutinitas nulis lagi nih biar rajin dan harus punya target nulis juga. Huhu :(

    BalasHapus
  42. Sangat informatif sekali, di butuhkn latihan dan kesabran untuk bisa mnulis, dan yg pling utama ya konsisten

    BalasHapus
  43. Whoaaa, makasiii tipsnya mba Rindang
    Ini aku butuhkan banget, karena aku pengin konsisten juga isi blog dgn postingan organic :D

    BalasHapus
  44. Iya temenku ada penulis dia kalau nulis dini hari gitu tapi kadang seharian full di cafe katanya sih biar dapat inspirasi juga hehe.

    BalasHapus
  45. Kadang yg bikin muncur2in nulis tu emang terlalu overthinking kudu nulis yg gmn2. :Pdhl emang kudu dimulai segera supaya lancar nulisnya, masalah tulisan jelek atau gmn bisa diedit lg setelah dibaca ulang hehe

    BalasHapus
  46. Ada yg bilang kalau menulis tuh harus berbakat. Nyatanya bisa dilatih kan ya mbak asal bisa konsisten seperti tipsnya mbak tersebut. Hehe

    BalasHapus

Posting Komentar