Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Apa yang Dirasakan Ketika Sakit Gigi dan Batuk pada Waktu Bersamaan?

9 komentar

Aku sedang tidak enak badan. Penyakit utama yang sedang kuderita adalah sakit gigi dan batuk. Berkat kedua penyakit tersebut kondisi badanku semua rasanya nggak enak. Tahu kan ya kalau salah satu sakit, anggota tubuh yang lain juga ikut merasakannya.


Apa yang dirasakan saat sakit gigi


Setelah sakit bulan Agustus lalu, sekarang aku diuji lagi dengan jenis penyakit yang berbeda. Astagfirullahalazim. Semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dengan adanya penyakit ini. Amin. 


Sakit Batuk

Gejala batuk mulai kurasakan pada hari Kamis. Hari itu satu atau dua kali aku batuk sampai mual saat berada di ruangan AC yang terlalu dingin. Hari Jumat frekuensi batuknya jadi lebih sering, aku langsung sadar kalau penyakit ini adalah alergi yang sejak dulu kuderita. Pemicu utamanya adalah suhu dingin, tapi kalau sudah mulai kumat, tanpa suhu dingin pun batuknya bakal datang bertubi-tubi.


Bagaimana cara meredakan batuk saat kumat? Salah satu hal yang kulakukan ketika terjadi batuk berturut-turut adalah mengatur napas. Hal ini sedikit membantu untuk meringankan gejala batuk dan sesak napas yang menjadi efek samping setelah batuk.


Aku lupa kapan terakhir kali aku menderita batuk. Satu tahun terakhir kupastikan tidak ada. Hanya di masa sekolah dulu yang agak sering. Makanya pas zaman sering-seringnya berkemah, aku selalu pakai syal dan masker untuk menghalau udara dingin.


Meski sudah ‘berpengalaman’ sakit batuk, tetap saja aku merasa terganggu dengan penyakit ini. Apalagi kalau sedang berada di dekat orang lain, nggak enak banget rasanya. Ada sekitar dua kali aku yang batuknya sampai muntah, beruntung pas berada di lokasi yang memungkinkan.


Frekuensi batuknya tidak terlalu sering sebenarnya. Kalau bisa kuhitung, mungkin hanya sekitar 45 menit sekali. Tapi satu kali batuk itu agak lama karena kerongkongan harus benar-benar lega dari perasaan mengganjal yang ada di sana. Well, perasaan mengganjal ini dalam level yang cukup rendah selalu terasa setiap saat.


Batuknya sendiri kurang berdahak. Dahaknya ada tapi sedikit. Ini lebih mendingan daripada batuk berdahak atau batuk kering. Di awal merasakan kerongkongan gatal saat hari Kamis atau Jumat itu aku langsung mengonsumsi FG Troches, obat isap untuk melegakan tenggorokan, yang memang tersedia di kotak obatku. 


Namun efeknya hanya sementara, batukku nggak hilang. Makanya pada Sabtu malam aku memutuskan untuk beli sirup obat batuk. Harus sirup supaya aku nggak malas minum obat dan juga karena didorong oleh ingatan masa kecil yang penuh rasa sayang dari orangtua saat aku sakit.


Efek obat batuk sirup ini seperti FG Troches, hanya sebentar di aku mungkin karena level batuknya sudah cukup sedang. Biasanya pas level ringan dia cukup ampuh. Makanya sore Senin aku mau nggak mau mengunjungi dokter umum dan diperiksa di sana. Hasil pemeriksaannya aman.


bagaimana cara meredakan batuk


Jadi, bagaimana cara mengobati penyakit batuk ringan? Menurut dokter kita harus lebih banyak istirahat, lebih sering minum air putih, dan meminum obat yang diresepkan oleh dokter. Ada 3 macam obat yang diberikan dokter, dua di antaranya berukuran cukup besar.


Aku benci harus minum obat telan. Pertama karena agak sering tersedak sehingga rasa pahitnya terasa di lidah, kedua karena pengalamanku melawan TB kelenjar dulu yang mengharuskanku minum obat selama satu tahun penuh. Tapi mau nggak mau aku harus minum obat, yang besar aku mengonsumsinya hanya setengah pil biar lebih kecil dan mudah ditelan.


Sekarang kondisi batukku belum bisa dibilang lebih baik dari kemarin. Tapi berasa banget kalau efek obat yang kuminum itu bikin aku pengen rebahan aja. Secara nggak langsung menyuruhku istirahat. Jadi meskipun aku tetap ngantor karena secara fisik aku masih bisa gerak dan sebagainya, aku lebih banyak istirahat di dalam ruangan. Beruntung, kerjaan di awal tahun begini nggak banyak.


Setelah kuanalisis, apa yang menyebabkan batuk padaku ternyata ada beberapa kemungkinan. Salah satunya adalah jenis makanan yang kukonsumsi akhir-akhir ini banyak yang nggak sehat. Selera makanku sendiri sedang bagus-bagusnya, makanya jadi banyak makan. Di satu sisi bagus untuk berat badanku yang di bawah rata-rata tapi di sisi lain juga ya ada efek sampingnya seperti batuk ini. 


Aku sedang sering lapar, seenggaknya tiap dua jam sekali itu harus yang kumakan meski dalam porsi kecil dan tidak harus nasi. Entah efek maag atau apa, tapi sebenarnya aku senang dengan meningkatnya nafsu makan ini. Btw, perutku agak membuncit. Oh no, aku tentu tidak harus mengurangi jumlah makanku tapi harus lebih banyak berolahraga. 


Dari beberapa referensi yang kubaca salah satu penyebab batuk adalah kondisi tubuh yang sedang tidak fit. Dalam kasusku ini disebabkan oleh cuaca yang sering berubah-ubah sehingga bikin imunitasku jadi turun. Selain itu, ada teman di ruanganku yang baru habis sakit. Sedikit banyak paparan bakteri atau virusnya nempel ke aku yang tidak dalam kondisi fit. 


Aku mencari di internet jenis makanan apa yang harus dimakan untuk melegakan batuk. Ada banyak artikel yang bilang untuk makan sup ayam. Jadilah malam Minggu itu aku dan suami makan sup ayam, yang kalau disini itu namanya nasi sop di sebuah warung makan. Jauh lebih banyak nasinya daripada kuah dan sayurnya. But not bad. Besok harinya suami memasak sup ayam lagi buatku. Kali ini tentu dengan tambahan banyak sayur dan kaya bumbu. Alhamdulillah enak.


Ramuan alami lainnya yang disarankan oleh internet adalah jeruk nipis hangat. Jenis minuman ini sudah kuminum hampir setiap hari meskipun tidak sedang sakit. Waktu kucoba minum makanya kurang mempan, tapi mungkin karena level batukku juga sudah agak parah.


Sakit Gigi

Lemas karena batuk yang kuderita semakin bertambah karena aku juga sakit gigi pada waktu bersamaan. Sakit gigi ini tidak selalu terjadi sih, hanya ketika setelah makan atau saat gigi yang sakit tersentuh oleh lidah secara tidak sengaja. Gigi yang sakit terasa nyeri luar biasa.


Makanya orang-orang kalau sakit gigi biasanya mengonsumsi obat pereda nyeri seperti asam mefenamat atau ponstan. Sampai sekarang aku belum pernah minum obat untuk meredakan sakit gigi sih. Masih bisa kutahan, meski sangat terganggu. 


Gimana caranya menghilangkan sakit gigi? Biasanya cara meredakan sakit gigi yang kulakukan adalah berkumur dengan larutan garam. Reda sih sedikit. Namun karena penyebab sakit gigiku ini kayanya gigi berlubang, bukan sekadang bakteri lagi makanya larutan garam kurang manjur. Obat sakit gigi berlubang itu ya ditambal setelah dibersihkan kotoran pada giginya.


Aku ada rencana ingin ke dokter gigi, tapi masih menunggu masalah per-BPJS-an dulu. Sekitar satu minggu lagi baru bisa visit ke sana. Semoga aku bisa bebas dari sakit gigi setelah berobat di sana. Amin. Yang pernah sakit gigi pasti tahu persis nggak enak banget rasanya.


Apa yang dirasakan ketika sakit gigi? Dalam kasusku adalah rasa nyeri tepat di gigi yang bermasalah. Gejala sakit gigi ini sebenarnya sudah kurasakan sejak akhir tahun lalu. Saat aku kecanduan nambah makan atau minum yang manis-manis. Awalnya nyeri-nyeri sedap sedikit gitu aja, eh semakin ke sini semakin sakit. Nggak selalu muncul seperti kataku tadi, tapi sekalinya muncul nyeri banget.


Kalau diingat-ingat, ini adalah riwayat sakit gigi terparahku dan baru yang kedua kali. Pertama kali dulu waktu SMA, aku lupa penyebab dan gejalanya apa tapi pas aku pulang sekolah gigi rasanya sakit banget sampai aku menitikkan air mata di balik helm yang kupakai. Entah gimana cara sembuhnya waktu itu, tapi yang jelas enggak ke dokter.


Minggu depan itu berarti adalah pengalaman pertamaku ke dokter gigi. Hmm di usia hampir 30 tahun aku baru ke dokter gigi. Padahal sejak kecil sudah tahu dari Majalah Bobo kalau ke dokter gigi itu minimal 6 bulan sekali untuk periksa, ada atau tidak masalah di gigi dan yang jelas untuk membersihkan karang gigi.


gimana caranya menghilangkan sakit gigi


Btw, ke dokter gigi ini tidak dihitung saat gigi tanggal waktu kecil ya. Aku sendiri lupa apakah aku ke dokter gigi untuk mencabut gigi saat pergantian gigi susu saat SD, karena biasanya anak SD kan gitu ya? Mereka ke puskesmas dengan membawa buku berobat dari sekolah.


Penyebab utama aku nggak pernah ke dokter gigi mungkin karena kultur di keluarga dan lingkungan sekitarku tidak begitu. Ke dokter hanya pada saat gejala sakit, bukan untuk menjaga. Tipikal keluarga menengah ke bawah. Ini juga berlaku untuk semua kasus, baik kesehatan badan ataupun kondisi barang. Diperbaiki hanya apabila ada yang berkurang fungsinya, tidak ada servis rutin untuk memperpanjang usia pakai.


Penyebab sakit gigi adalah tidak terjaganya kebersihan gigi dan mulut sehingga bakteri mudah berkembang biak di sana dan menggerogoti gigi yang sehat. Ditilik ke belakang, aku memang bukan penjaga gigi yang baik sejak kecil. Baru sekitar saat kuliah mungkin aku baru aware sama gigiku, ketika sudah terlanjur berlubang.


Ketika kecil, aku masih ingat malas sikat gigi sebelum tidur. Bahkan beberapa kali aku makan cemilan di atas kasur sebelum tidur. Entah apa motivasiku saat itu. Jorok banget padahal ya. Semalaman sisa makanan menempel di gigi.


Selain dua atau tiga gigi geraham bawahku yang bolong dan keropos, aku juga punya kasus lain yaitu gigi taring sebelah kanan atas yang patah. Makanya kalau foto biasanya agak ganggu, padahal pose andalanku saat berfoto adalah tersenyum dengan memperlihatkan gigi.


Tentang geraham bawah yang bolong, ini adalah masalah yang harus kuselesaikan sesegera mungkin. Aku mengunyah biasanya menggunakan geraham bawah kiri, tapi karena dia yang paling sering nyeri makanya saat makan aku alihkan ke geraham bawah kanan. 


Tentu feelnya beda. Selain karena nggak biasa, yang kanan ini giginya tinggal sedikit sehingga tidak bisa mencabik makanan dengan sempurna. Alhamdulillahnya dia nggak nyeri. Seringnya aku kepeleset ngunyah ke sebelah kanan karena kebiasaan, eh nyut nyut lagi deh. Nyerinya itu loh kalau dihitung bisa sampai satu jam baru hilang.


Nikmat yang Baru Terasa Setelah Berkurang

Kalau sudah tiada baru terasa bahwa kehadirannya sungguh berharga. Lirik lagu dangdut ini relate banget sama kondisiku sekarang. Nikmat yang paling terasa sangat berkurang saat sakit gigi dan batuk adalah nikmat makan.


Aku harus menghindari makanan apa saja yang menyebabkan batuk, misal es, gorengan, atau asinan buah. Entah mengapa kalau makanan jadi pantangan itu rasanya sulit banget dihindari. Aku juga nggak enak lagi makan jenis makanan yang keras-keras karena susah mengunyah. Masyaallah, nikmat sehat memang luar biasa berharga.


Tidurku juga jadi nggak nyenyak. Baik tidur malam ataupun tidur siang. Akhir-akhir ini aku memang merutinkan tidur siang sebagai salah satu bentuk istirahat. Meski ya nggak nyenyak juga karena diselingi oleh batuk dan terkadang dibersamai oleh nyeri di gigi.


Kabar baiknya, saat subuh aku jadi tidak tergoda untuk tidur lagi setelah terbangun karena batuk atau mendengar suara azan. Saat tidak sakit, tidurku kan nyenyak luar biasa dan mudah untuk balik tidur lagi meski sudah terbangun mendengar bunyi alarm. Mungkin itu salah satu hikmahku saat sakit sekarang ini.


Jangan tanya produktivitasku gimana, jelas menurun. Saat sehat, aku malas dan leyeh-leyeh. Saat sakit, pengen tapi badan nggak mendukung. Nah loh. Pengennya rebahan aja supaya lebih nyaman. Balesin WA aja beratnya minta ampun.


bagaimana cara mengobati penyakit batuk ringan


Di kantorku minggu ini ada jadwal vaksin booster. Tapi tentu saja aku harus melewatkannya karena kondisi yang sedang tidak vit dan mengonsumsi obat-obatan. Nanti kalau kondisiku sudah lebih baik, aku akan menyusul ikut vaksin ini.


Semangatku untuk ngumpul dengan orang lain juga berkurang, pengennya menyendiri. Pertama karena nggak enak ganggu orang dengan suara batukku dan yang lebih parah dapat menularkan virus yang sama. Kedua karena memang rasanya lebih nyaman saja istirahat sendirian, aku juga jadi nggak harus banyak ngomong untuk menjaga kesehatanku.


Meski terdengar sepele, mungkin ada yang iseng bilang, ‘Alah, cuma sakit gigi dan batuk doang’. Tapi bagi yang merasa itu cukup berat apalagi bagiku yang lebih sering sehatnya. Ini adalah salah satu bentuk teguran dari Allah agar aku lebih aware sama kesehatan tubuh. Menjaga lebih baik daripada mengobati.


Astaga, ternyata aku curhat sudah hampir dua ribu kata. Rencananya cuma pengen curhat ringan eh keterusan sampai flashback dan analisis macam-macam. Begitulah penulis, curhatnya lewat tulisan. Ngobrol sama orang kebanyakan diam, pas nulis keluarlah semua yang ada di kepala.


Buat kamu yang sedang sehat, tetap jaga kesehatan dan syukurilah. Buat yang juga sedang menderita sakit gigi dan batuk sepertiku kudoakan semoga cepat sembuh sambil berikhtiar secara medis juga dengan meminum obat sakit gigi dan batuk. Atau apapun penyakit yang sedang kalian derita, semoga kondisinya segera membaik.


See you di curhatanku selanjutnya. []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

9 komentar

  1. Duh aku gal bisa ngebayangin sakit gigi bareng batuk. Sakit banget lah. Bisa-bisa aku minum obatnya beragam nih. Semoga rindang cepat sembuh ya.

    BalasHapus
  2. sakit gigi dan batuk memang mengganggu banget. apalagi kalau batuknya nggak berhenti-berhenti asli menyiksa sekali. aku sendiri termasuk jarang sih sakit gigi dan kalau sakit gigi biasanya langsung kubawa ke dokter aja

    BalasHapus
  3. Membayangkannya saja aku ngga sanggup kak. Sakit gigi udah pasti bikin sakit kepala dan emosi yang tak terkontrol. Sementara batuk membuat semua otot wajah menegang, memicu makin nyeri dong ya. Duhhh cepeeet sembuh semuanya

    BalasHapus
  4. duh kebayang banget gimana rasanya, aku pernah sakit gigi itu rasanya aja luar biasa, apalagi kalau sakit gigi + batuk

    BalasHapus
  5. Wuaduh kebayang rasanya gak enak cenut2 dan batuk.
    Tp mungkin kalau aku segera ke dokter gigi mbak. Wah aku kebalikannya zaman SD suka berkunjung ke dokter gigi krn sekolahku dekat puskesmas, jd cukup bawa buku dr sekolah aku dapat pemeriksaan gigi gratis haha
    hehe moga kita semua diberi kesehatan yang sakit lekas sembuh
    Setuju banget sehat tuh nikmat mahaaall

    BalasHapus
  6. Kalo sakit gigi, aku udh lama gk sakit gigi alhmdulillah.
    Kalo batuk trakhir kali 6 bulan yg lalu, kebetulan itu sekitar 2 bulan aku pasca melahirkan, yaampun bikin badan ringsek, alhmdulillah gk nular ke bayi aku.
    Semoga cepet sembuh ya, dan semoga dijauhkan dr penyakit

    BalasHapus
  7. Syafakillahu, kak Rindang.
    Semoga lekas sehat kembali dan menjadi produktif lagi.

    Tapi memang sakit gigi itu yang paling menderita sih ya..
    Gak ada yang bisa ngerasain, tapi sakitnya sampai bikin badmood.
    HUhuu....sehat-sehat, kak Rindang.

    BalasHapus
  8. Luar biasa sakit gigi dan batuk ini, sama-sama nggak enak mba
    apalagi kalo lagi hamil muda, saya lagi ngerasain nih gigi yang bolong kalo mutah gitu nyeri banget. Terus kalo batuk, perut seakan ke tarik, kudu cari posisi miring agar ga sakit kalo batuk.

    BalasHapus
  9. Sakit gigi dan batuk... ini kurasakan saat kena coronce Mbak. Menyiksa sekali. Dan saat kena itu, baru sadar kalau komorbit saya banyak meski sepele. Tapi karena kambuh besamaan rasanya aduhai sekali. Batuk, pilek, alergi dingin, anyang-anyangan, mata kabur dan sakit gigi. Bareng dalam satu waktu. Paling nyusahin bagian anyang-anyangan karena kalau bersin atau batuk hebat akan ngompol. wkwkwk. Tiap hari ganti pembalut 6-7 kali.
    Malah curcol.

    BalasHapus

Posting Komentar