Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Proyek dan Target Menulis

18 komentar
Halo, semuanya. 

Aku ingin berbagi tentang proyek dan target menulisku dalam waktu dekat. Tidak pernah sebelumnya aku khusus menuliskan tentang ini, meski sejak dulu selalu punya proyek menulis (dan kebanyakan tidak selesai). Kali ini, rasanya aku ingin berbagi. Bukan ingin pamer, tapi hanya ingin merapikan kemelut rencana menulis yang ada di otak. Syukur-syukur bisa dijadikan inspirasi. Hehe.


Target menulisku hingga akhir bulan ini adalah menyelesaikan self editing calon buku solo pertamaku. Harusnya aku excited, karena goal menerbitkan buku solo adalah impianku sejak lama.

Namun, setelah proses menulis yang panjang dan berturut-turut (hampir 3 bulan) aku seperti ingin mengambil jeda dari naskah tersebut. Memberi jarak. Seandainya aku bisa percaya pada diri sendiri aku tentu akan menuruti keinginan tersebut, tapi tidak. Ini kalau kuteruskan pasti hanya akan menjadi naskah yang terbengkalai. Seperti yang sudah-sudah. Jadi aku harus tetap merampungkannya akhir bulan ini.

Lagipula, promotorku sudah memberikan waktu cukup lama untuk self editing. Satu bulan sejak awal Juni kemarin. Aku harus menepatinya agar lolos seleksi.

Mengapa aku memerlukan promotor? Jelas karena faktor ketidakpercayaanku pada diri sendiri setelah gagal berkali-kali dalam menulis naskah buku. Entah kehabisan ide. Entah bosan. Entah tidak punya 'feel' lagi terhadap tulisan tersebut.

Promotor membuatku harus mengabaikan hal-hal tersebut. Aku harus tetap menulis di saat aku muak atau malas. Memaksakan diri. Semoga ini menjadi kebiasaan, meski awalnya terbiasa karena terpaksa. Sehingga mimpiku bisa menjadi penulis produktif bisa terwujud. Amin.

Bagaimana kabar nge-blog? Yah sejak program Ramadan Challenge dari BP bulan lalu, aku belum mem-publish satu postingan pun. Ini semakin membuktikan bahwa aku memang harus ditantang untuk melakukan sesuatu. Harus ada faktor eksternal yang memotivasiku sehingga produktivitasku bertumbuh. 

Targetku setiap bulan minimal ada 8 postingan di blogku. Dua tulisan per minggu. Untuk bulan ini, saat proyek self editing ini berlangsung aku menguranginya yaitu satu postingan satu minggu. Namun, hingga tanggal 18 belum ada satu pun tulisan untuk blog yang kubuat.

Aku akan mengejar ketertinggalan ini. Janji. Baik untuk blog maupun naskah buku. Akan kuselesaikan sesuai target.

Oya, mengenai draft buku. Aku sebenarnya menemui kesulitan. Ini menambah kemalasanku membuka dokumennya. Setelah selesai mengejar target halaman aku baru sadar bahwa tulisanku seamburadul itu. Genre calon bukuku ini kan non-fiksi. Jadi aku menggabungkan berbagai sumber tulisan dalam satu dokumen, kata-kata yang kususun berbaur tidak rapi. 

Aku juga merasa konsepnya kurang fokus. Jadi sambil mengedit aku kembali brainstorming agar isi bukunya benar-benar seperti yang aku inginkan. Salahnya pada saat menulis dulu aku ingin memasukkan semua yang kudapat dari referensi ke dalam naskah. Jadilah kelihatannya seperti berjubel. 

Semoga aku kuat untuk merombak konsep agar lebih rapi dan nyaman dibaca. Kalau mengedit secara teknis sih mudah. Aturan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah sering kupraktikkan dalam menulis. Jadi tantangan terbesarku saat self editing ini adalah merapikan konsep.

Target menulisku selanjutnya adalah mengumpulkan tulisan-tulisan di blog yang satu tema untuk dijadikan buku. Jumlah tulisanku di blog memang cukup banyak. Tapi merapikannya menjadi satu tema yang berkesinambungan dan memiliki 'isi' yang bermanfaat adalah tantangan tersendiri. 

Sekilas, aku melihat tema yang paling banyak nongol di blogku adalah tentang Ramadan. Iya, aku cukup rajin menulis tentang tema tersebut. Ada banyak hal berkesan yang bisa diceritakan tentang Ramadan. Mungkin suatu hari nanti aku bisa menerbitkan buku tentang Ramadan versi aku. Isinya tentu saja sangat personal, bukan berbentuk panduan atau artikel serius.

Selain itu, aku juga ingin membukukan tulisan-tulisanku tentang pengalaman travelling. Sudah ada banyak tulisannya di blogku, tapi ya mesti dirapikan lagi karena biasanya aku menuliskannya tanpa konsep dan sedikit self editing. 

Tulisan brainstorming-ku tentang suatu masalah juga sepertinya cukup banyak untuk dibukukan. Meski kuyakin perlu kerja keras untuk merapikannya menjadi satu buku karena temanya yang sangat beragam. 

Memiliki buku kumpulan cerpen dan puisi juga menjadi salah satu impianku dalam menulis. Ada beberapa cerita dan puisi yang ku-publish di blog. Sisanya mengendap rapi di folder komputer. 

Bagaimana dengan novel? Tentu saja aku sangat ingin sekali punya novel karya sendiri. Tapi tentu aku harus berlatih menulis fiksi lebih banyak lagi. Biar kualitasnya juga nggak malu-maluin. 

Sebagai penikmat novel, tahu standar bagaimana cerita yang bagus itu membuat beban menulis semakin berat. Aku sering ingin berhenti menulis di tengah jalan ketika membaca tulisan sendiri karena merasa tulisanku belum layak terbit. Well ya ini salah satu penghambatku dalam berkarya. 

Untuk meningkatkan kualitas dalam menulis, aku juga harus lebih sering ikut lomba atau mengirim tulisan ke media. Ini adalah salah satu cara menantang diri sendiri biar tulisan juga bisa dibaca oleh orang lain. 

Jadi kesimpulannya, aku terus harus menulis. Selesai mengejar target menulis satu proyek, lanjut ke proyek menulis selanjutnya. Begitu terus, toh aku tak akan bosan karena passion-ku memang di sini. Hanya saja, ketika aku bingung apa yang ingin kulakukan aku bisa langsung membaca tulisan ini. Bahwa sebenarnya ada banyak proyek dan terget menulis yang harus kutuntaskan.[]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

18 komentar

  1. Wah, saya mendoakan semoga target menulisnya tercapai dan dalam prosesnya dilancarkan. Semangat ya!

    BalasHapus
  2. Semangat, Mba Rindang! Semangat! *teriak sambil goyangin pom-pom ala cheerleader*. Nanti kalau bukunya sudah publish kasih kabar ya. Ntar insya Allah saya baca dan saya review XD. Buku dari penulis lokal Kalimantan selalu memiliki view terbanyak di blog saya. Semoga dilancarkan semuanya ya. Semangat!

    BalasHapus
  3. aku juga ada proyek menulis nih mba. tapi aku bikin buku anak-anak yang full color bertama peduli sampah.
    aku masih bingung sih, mau coba gandeng promotor apa enggak. hehehe. soalnya buku ini bakalan jadi satu sama : expedisi jelajah Indonesia. nantinya buku ini aku tinggal di sekolah yang aku kunjungi

    kasih saran dong mba Rindang

    BalasHapus
  4. Semangatt mba rindang, kdg rasa lelah pasti ad ya, namun kalo kita ga lelah kita ga akan jadi apa2 .. Kerenn mba udah mau nerbitin buku sndiri, semoga goalnya tercapai dlm tahun ini ya :)

    BalasHapus
  5. Semangat yah mbaa ... Karena sesuatu hal yang kita sukai pasti akan berakhir dengan baik . Gak sabar mau baca buku solo dari mba ba rindang

    BalasHapus
  6. kunjungan perdana salam kenal

    BalasHapus
  7. Jadi, tulisan ini semacam janji terhadap diri sendiri dan disaksikan orang lain ya mbak. hehe.. Turut berdoa semoga bisa tercapai. Selamat anyway atas buku solonya yang sebentar lagi terbit. Penerbit mayor ya mbak?

    BalasHapus
  8. Waaaah, mau nerbitin buku.
    Aku juga punya cita-cita itu, tapi nulis blog aja masih kaya gini apalagi mau nulis buku huhu
    sukses selalu ya mbak, semoga lancar-lancar projeknya.

    salam,

    rizkyashya.com

    BalasHapus
  9. Wah, baca tulisan ini jd minder. Aku lg mengalami fase susah dpt inspirasi krn tll banyak waktu buat anak. Hmm.. Mgkn hrs diatur lg timw managemennya spy bs 2 tlsan perminggu.. Huhu

    BalasHapus
  10. Menarik Mba, membaca ini membuatku jadi merenung tentang proyek menulis di blog yang kemarin akhirnya cuma jadi wacana. Untuk bulan ini pun sebenarnya banyak hal yang ingin kutulis tapi tak kunjung selesai dan diposting. Sepertinya aku juga harus memaksakan diri :)

    BalasHapus
  11. Wuih mbak Rindang keren neh punya target-target kek begini. Mantap.

    BalasHapus
  12. membaca tulsian ini seolah menjadi pengingat bagi saya juga sebab ada beberapa target menulis yang belum terselsaikan bahkan molor. tapi sebanrnya tetap menulis, hanya bedanya di blog saja. jadi mari kita saling menyemangati

    BalasHapus
  13. Sebenarnya rutin menulis yang baik dan bermanfaat dulu aja, soal dibukukan bisa menyusul dengan sendirinya. Jadi kita niatkan dulu untuk memberi manfaat sebesar-besarnya pada orang lain dulu. Manfaat itu di kemudian hari akan balik kepada kita juga (ngomong pada diri sendiri ^_^)

    BalasHapus
  14. semangat ya Mba, semoga kami segera bisa mengucapkan Selamat atas launching perdana buku Mba

    BalasHapus
  15. Menjadi penulis memang betul2 butuh semangat juang 45. Semoga sukses

    BalasHapus
  16. Nah saya juga sedang ngejar setoran buat blog saya hahahah, doakan aku mbak hahahha dan salam kenal yah.

    BalasHapus
  17. Entah kenapa aku tak pernah punya target akan menulis berapa banyak perbulan. Mungkin karena itu aku terlihat gak konsisten menulis ya mbak

    BalasHapus

Posting Komentar