Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Kadang Hidup Membutuhkan Keajaiban

Posting Komentar

 Kadang kita sudah berusaha sekuat tenaga. Bangun pagi dengan semangat yang paripurna, mengulang doa yang sama setiap malam, menyusun rencana demi rencana yang semuanya tampak baik tapi tetap saja, hidup seperti berkhianat.

Ada masa ketika logika tak cukup menjawab. Ketika semua angka, strategi, dan upaya rasional tetap tak membuahkan hasil. Lalu kita duduk diam, kehabisan alasan dan hanya bisa berharap.

Di titik itulah, kita diam-diam mulai membuka ruang untuk sesuatu yang lebih besar dari diri kita: keajaiban.

Bukan karena kita lemah. Tapi karena kita tahu ada hal-hal yang hanya bisa dijawab oleh semesta, oleh waktu, oleh Tuhan.

Keajaiban itu bentuknya tak selalu dramatis. Kadang ia hadir dalam bentuk seseorang yang tidak diduga, kesempatan yang muncul di detik terakhir, atau kekuatan kecil yang tiba-tiba muncul justru saat kita nyaris menyerah.

Dan mungkin, keajaiban itu bukan membuat semua jadi sempurna, tapi cukup untuk membuat kita bertahan satu hari lagi.

Jadi kalau hari ini kamu sedang lelah, sedang di ambang menyerah, sedang bertanya-tanya kenapa tidak mengalami apa yang diharapkan ingatlah kadang hidup memang butuh keajaiban.

Dan keajaiban itu seringnya datang saat kita sudah siap melepas kendali, tapi belum berhenti berharap.

Kabar baiknya, keajaiban bisa dipanggil melalui kombinasi yang tepat antara doa dan usaha. Take action, miracle happen.

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar