Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Teladan Sahabat Nabi, Sa’ad bin Ubadah di Bulan Ramadan

Posting Komentar

Di bulan Ramadan ada banyak ibadah dan amalan yang bisa kita maksimalkan. Kita bisa belajar dengan mencontoh ibadah yang dilakukan oleh nabi dan para sahabat. Kali ini aku akan bercerita tentang sahabat nabi yang sangat dermawan bernama Sa’ad bin Ubadah.

Beliau adalah pemimpin dari Bani Sa'idah, salah satu suku dari kabilah Bani Khazraj di Madinah. Dia terkenal dengan kedermawanannya dan sering menjamu banyak tamu di rumahnya. Pada suatu hari di bulan Ramadan dia mengundang Nabi Muhammad SAW untuk datang berbuka puasa di rumahnya. Setelah disuguhkan roti, kurma, dan minyak zaitun oleh Sa’ad bin Ubadah, Rasulullah berkata:


أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْكُمُ الْمَلائِكَةُ

Afthoro 'indakumush shoo-imuuna wa akala tho'amakumul abroor wa shollat 'alaikumul malaa-ikah


"Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendoakan agar kalian mendapat rahmat." (HR Abu Daud no. 3854 dan Ibnu Majah no. 1747 dan Ahmad 3//118. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).


Sangat beruntung Sa’ad bin Ubadah karena mendapatkan doa dari Nabi tersebut. Dari sini betapa kita dapat melihat betapa cerdasnya Sa’ad bin Ubadah karena dengan menjamu buka puasa Nabi Muhammad, ia juga mendapatkan nilai puasa Nabi.


Seperti yang dikatakan oleh hadits ini: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih). 


Hal yang Bisa Kita Teladani

Hal ini tentu masih sangat bisa kita teladani di zaman sekarang. Bahkan sebiji kurma yang kita berikan kepada orang lain untuk berbuka itu pahalanya sangat besar, apalagi jika kita menyuguhkan satu paket makanan lengkap. Oleh karena itu jangan ragu untuk menyediakan orang lain untuk berbuka puasa.


Kita bisa meneladaninya dengan membuat lebih banyak lauk dari kapasitas yang biasanya dibutuhkan satu rumah, lalu membagikannya ke tetangga atau keluarga yang rumahnya berdekatan. Atau sesekali membuat acara buka puasa bersama dengan seluruh keluarga besar. Hal tersebut akan membuat kita mendapatkan dua pahala sekaligus selain pahala membukakan puasa, juga pahala menjalin silaturahmi. Semoga kita selalu memiliki kelapangan harta, agar bisa bersedekah khususnya dapat menyediakan makanan bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadan.


Dari sisi orang yang dibukakan puasa apalagi dengan kondisi finansial rendah, hal tersebut bisa sangat bermakna. Alhamdulillah, satu kali makan tidak perlu dipikirkan mau makan apa, tidak perlu dipikirkan mau mencari uangnya kemana, bisa menyimpan uangnya untuk hal lain, bisa lebih hemat dalam pengeluaran, sekali lagi bagi kita yang sepele, belum tentu orang yang menerima menganggapnya demikian. Apalagi di Ramadan kali ini, harga bahan-bahan sembako bisa dibilang lebih tinggi dari biasanya, sedangkan pendapatan sebagian besar orang masih tetap saja. 


Oleh karena itu teman-teman, jangan ragu untuk bersedekah dengan cara menyiapkan makanan untuk orang yang berbuka puasa di bulan Ramadan ini. Dengan mencontoh kedermawanan sahabat Nabi, Sa’ad bin Ubadah di atas, semoga kita juga lebih dermawan atas harta kita. Masyaallah. []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar