Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek)

Posting Komentar

Ada tiga jenis ospek yang kulalui selama menjadi mahasiswa baru. Mulai dari P2B, Makrab, hingga LKMM.

Pertama kali ke kampus, aku menggunakan pakaian bebas. Teman-teman yang lain juga begitu. Hari itulah pertama kalinya aku bertemu dengan dua teman yang kami saling berbalas pesan di Facebook.  Senang rasanya sudah punya punya teman baru di hari pertama ke kampus. Hari itu merupakan hari pertama kegiatan P2B (Program Persiapan Belajar). P2B diadakan oleh fakultas dan dilaksanakan sebelum masa perkuliahan dimulai. Boleh dibilang P2B adalah first-touchnya mahasiswa baru (maba) dengan dunia kampus. 


P2B (Program Persiapan Belajar)

Pada masa P2B ini diadakan orientasi atau pengenalan lingkungan kampus kepada para maba. Aku tidak ingat persis apa saja agendanya saat itu. Tapi yang jelas semua maba dibagi dalam puluhan kelompok, aku sendiri masuk ke dalam kelompok 21. Aku juga lupa apakah teman sekelompokku sama-sama dari jurusan Biologi atau dimix dengan maba dari jurusan lain. Tapi yang paling kuingat jelas adalah kakak panitia pembimbing kelompokku berasal dari program studi (jurusan) Kimia. Dia adalah salah satu kakak tingkat di kampus yang pertama kali kukenal karena momen ini.


Seperti biasa pada setiap ospek ada printilan persyaratan yang diminta panitia untuk dibuat atau dibawa oleh maba. Dulu itu waktu P2B seingatku yang agak aneh hanya tas dari bahan karung beras. Persyaratan yang lain masih logis dan wajar, seperti membuat name tag (di bagian belakang name tag, kami harus memajang foto sendiri dengan ekspresi terjelek beserta foto artis idola, aku lupa memajang foto artis siapa), membawa makanan-makanan tertentu, dan datang ke kampus tidak boleh pakai kendaraan sendiri jadi harus jalan kaki atau diantar-jemput. Ini tidak masalah bagiku, karena kosku dekat dengan kampus. Bersama dua sahabat baruku, kami bareng jalan kaki menuju kampus pada jam 6 pagi karena takut terlambat.


Di hari pertama P2B, kalau aku tidak salah ingat, kami dikumpulkan berdasarkan jurusan. Di momen tersebut juga ditunjuk ketua angkatan yang dikenal dengan istilah ‘koti’ atau ketua tingkat. Lalu diperkenalkanlah sistem jarkom (jaringan komunikasi) kepada kami oleh kakak tingkat. Saat itu belum ada grup, belum ada media sosial selain Facebook. Aplikasi berkirim pesan paling umum saat itu adalah sms. Jarkom merupakan sistem berkirim pesan yang sama dari satu orang ke orang lainnya. Misal, dari kakak tingkat atau dosen mengirim sms ke koti, lalu koti meneruskan ke salah satu teman, teman lain meneruskan ke teman yang lainnya lagi, begitu seterusnya sesuai urutan yang telah ditentukan. 


Tapi pada aplikasinya enggak semulus itu karena ada aja orang yang slow resons. Aku lupa bagaimana sistem umum yang aplikatif waktu itu karena aplikasi BBM pun baru merebak sekitar tahun 2013 di lingkunganku.


Makrab (Malam Keakraban)

Ospek kedua adalah Makrab (Malam Keakraban) yang diadakan sekitar 6 bulan setelah P2B. Makrab diadakan oleh himpunan mahasiswa (Hima) per jurusan, sehingga pesertanya lebih sedikit daripada P2B. Ada 2 sesi dalam Makrab yaitu sesi indoor dan outdoor. Dalam Makrab indoor, acaranya berupa pengenalan dosen, peminatan dalam jurusan Biologi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan jurusan Biologi.


Makrab outdoor adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para senior. Karena dalam momen tersebut mereka bisa ‘berkuasa’ atas adik tingkat yang masih berstatus mahasiswa baru. Tempat pelaksanaan Makrab outdoor berada di alam terbuka yaitu di Tahura Mandiangin dengan konsep berkemah 3 hari 2 malam. Di sanalah kegiatan lapangan dilakukan, membina mental dan fisik. 


Aku nggak kaget karena sudah bisa berkemah dan mengikuti kegiatan jurit malam di ekskul pramuka. Makrab outdoor seru sih, tapi berasa diburu waktu pas jadi peserta. Tahun-tahun berikutnya, aku menikmati pas jadi panitia. Haha.


LKMM (Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa)

Ospek yang terakhir adalah LKMM yang diadakan sekitar dua bulan setelah Makrab. Panitia LKMM berasal dari anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan pesertanya adalah mahasiswa baru satu angkatan dari semua jurusan di Fakultas MIPA. Seperti pada P2B dan Makrab, semua maba dikelompokkan secara acak. Aku masuk di kelompok 6 dengan nama kelompok Dadar Gulung Hula-hula. Nama tersebut diambil dari nama wadai (kue) khas Banjar yang memang menjadi tema dalam pemberian nama kelompok.


Seperti pada Makrab, LKMM juga terbagi menjadi 2 sesi, indoor dan outdoor. Konsep acara LKMM tidak jauh berbeda dengan Makrab, hanya peserta dan panitianya saja yang lebih banyak daripada Makrab. Salah satu tujuan LKMM ini memang untuk mendekatkan mahasiswa antar jurusan. 


Tempat berkemah pada saat LKMM berbeda dengan tempat berkemah saat makrab. Lokasi perkemahan LKMM ada di Bumi Perkemahan Lemdikada Sungai Ulin. Aku ingat saat LKMM kami jalan kaki dari kampus ke bumi perkemahan tersebut. Sepanjang jalan, kami kadang-kadang menyanyikan yel-yel.


Demikian tiga jenis ospek yang pernah kualami. Hanya itu yang tersisa dari ingatanku tentang masa orientasi sebagai mahasiswa. Tidak banyak hal yang bisa kukenang. Mungkin karena aku mengikutinya sesuai peraturan sehingga tidak ada kejadian luar biasa atau istimewa yang membuatku terkesan. []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar