Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Bazar Sejuta Buku Barabai 2018

10 komentar
Alhamdulillah, akhirnya di Barabai ada event literasi juga, semacam bazar buku kayak book fair di Banjarbaru. Tentu aku senang sekali. Dibuka sejak tanggal 2 Agustus 2018 hingga 11 Agustus 2018. Pertama kali, aku datang di hari ke 3, karena hari itu Sabtu. Aku sengaja mencari hari libur, bukan dari balik kantor. Biar lebih fokus berburunya.

Bazar Sejuta Buku 2018

Acara bazar buku ini diadakan di Gedung Olah Raga (GOR) 24 Desember. Indoor, tidak outdoor seperti bazar buku pada umumnya ya. Mungkin penyelenggara mengantisipasi cuaca yang tidak bersahabat, seperti hujan yang memang tak dapat diprediksi kapan datangnya. Pertama kali suasana yang kutangkap saat datang ke lokasi adalah keriuhan anak-anak SD berseragam sekolah sedang berburu buku. Whuaah, impianku hunting dengan khusyu’ jadi terhalang deh. 

 

Untungnya keberadaan mereka tidak terlalu lama, karena para guru pendamping mereka memanggil anak-anak tersebut untuk berfoto bersama lalu meninggalkan gedung. Di sisi lain, aku juga merasa senang dengan kehadiran anak-anak tersebut. Karena setidaknya mereka masih berminat melihat-lihat buku. Itu salah satu kebahagiaan yang hakiki bagiku yang gemar membaca buku.

Suasana jadi lebih tenang setelah anak-anak tersebut meninggalkan area bazar buku. Aku lalu meneruskan perburuanku ditemani beberapa lagu pilihan yang diputar. Berasa di Gramedia. Seperti biasa aku adalah pengunjung yang detail, aku melihat satu-persatu tumpukan buku. Kumpulan buku yang ku-scanning cepat adalah kumpulan buku anak-anak dan kumpulan buku soal-soal. Selainnya, terutama non-fiksi kulihat satu-persatu dengan detail. Karena pada saat inilah biasanya aku menemukan ‘emas’.


Bagaimana dengan harga? Dari label harga yang di tempel di buku, aku tidak bisa menyebut harga buku di bazar kali ini murah. Sedang saja. Mungkin 50% dari harga aslinya. Tidak sampai yang jatuh banget gitu. Koleksi bukunya sendiri adalah buku-buku terbitan lama, khas koleksi bazar buku. Lima tahun ke atas lah. Terbitan baru, jangan tanya pasti gak ada. Buku import, apalagi. Nihil. Hehe.

 

Tapi yang begini saja aku sudah cukup senang. Sangat senang. Setelah ngubek-ngubek tempat itu selama 2 jam akhirnya aku menggendong 7 buku setelah sebelumnya 3 buku terseleksi kembali ke meja jualan. Haha. Daaan ketika sampai di kasir ada tulisan kalau masih ada satu truk buku lagi yang menuju Barabai. Yuhuu, aku harus ke sini lagi dong. Janji gak bakal kalap lagi. Sayang dompet. Cuma mau lihat-lihat aja dan nambah koleksi dokumentasi buat share di medsos. Haha.

 

Rabu malam, tanggal 8 Agustus aku kembali lagi. Niat pertama mau hunting buku lagi. Kedua, mau minta formulir pendaftaran buat adik sepupu yang mau ikut lomba menggambar. Karena di brosur bazar buku memang tertera ada lomba mewarnai dan menggambar untuk anak TK dan SD. Ternyata kata mas-mas yang jaga kasir, lomba menggambarnya dibatalkan. Aku tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan masnya apa alasan dibatalkannya lomba, dan tidak berniat mencari tahu.

Suasana Bazar Buku

Nah, saat ngubek-ngubek, aku tidak melihat terlalu banyak perbedaan jumlah buku yang di-display. Tapi kayaknya nih ya, banyak yang sudah dibeli karena banyak pengunjung yang ke sana duluan. Bagus dong ya, berarti antusias masyarakat Barabai untuk beli buku cukup besar. Yang bikin bahagia, aku ketemu buku mewarna untuk dewasa. Waaaah. Sudah lama kucari dan mahal-mahal. Ketemu di sini seharga isi dompetku, itu sesuatu. Selain itu aku beli satu buku yang lain. Jadi di kunjungan yang kedua ini aku dapet dua buku lagi. Suami cuma bisa geleng-geleng kepala.

Hasil buruanku

Semoga tahun depan bazar buku diadakan lagi di Barabai. Biar aku senang, biar masyarakat Barabai jadi lebih akrab dengan buku. Aamiin.[]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

10 komentar

  1. Kali aja dekat mau cari buku" buat dibaca kan kalo bazar biasanya lebih murah hihi

    BalasHapus
  2. Bazar buku emang suka bikin kalap ya. Aku dulu sempat dapat jackpot 1 bundel bukunya roaldh dahl cuma 90 ribu. Langsung deh kubeli sebelum diembat orang.

    BalasHapus
  3. Aamiin.. Lebih senang lagi kalo bazarnya ga nunggu setahun sekali tapi sebtahun 3/4 kali mungkin lah, biar virus literasinya lebih cepat menyebar di tengah masyarakat.

    BalasHapus
  4. Wah asiknya bazar buku Eny suka juga beli2 kalo pas ada bazar mbaa ����

    BalasHapus
  5. Rame banget bazaar gini, kalau di mall bazaar biasanya tetap mahal :( ujung-ujungnya cuma beli 1 novel.

    BalasHapus
  6. Yuhuuu itu buku yang mbak rindang punya jadi penasaran ya 😁 kalo ada bazar buku sering kalap mata, pengen beli semua buku yang menurut nisa bikin penasaran 😍 semoga dengan adanya bazar buku, minat baca orang orang disekitar makin meningkat. Aamiin

    BalasHapus
  7. Sekarang lagi emang rutin bgt ya bazar buku mba. .Kmrin aku di bjm pas lewat siring juga liat ad bazar buku .. Mudahan aja minat membaca masyarakat pun bertambah hehe

    BalasHapus
  8. Yey sama mbak ini kaya di Rantau sampai tgl 6 september kemarin ^^ ulun senang banar, hargahar terjangkau dan banyak pilihannya. mudah-mudahan semakin sering diadakan.

    BalasHapus
  9. Ak kmrn jg byk kena racun mb rindang. E tp ak byk kena racun buku anak2 sih. Buat emaknya adalah.. Tp dikiit. Soalnya dikit jg yg bgs kmrn. Heu

    BalasHapus
  10. Wah ini... ulun kemarin kesini juga mbak dan dah banyak foto-foto dan mau nulis, tapi nggak jadi eh. entah kenapa hehe..

    BalasHapus

Posting Komentar