Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Kalsel Book Fair 2017

36 komentar
Alhamdulillah, tahun ini aku berkesempatan untuk pergi ke book fair. Sudah 2 tahun sejak lulus kuliah, book fair menjadi acara yang langka bagiku karena aku pindah domisili ke kota kecil. Tahun ini, Kalsel Book Fair dilaksanakan di Lapangan Murjani, lapangan kebanggaan masyarakat Kota Banjarbaru. Di sini pulalah book fair beberapa tahun sebelumnya diadakan, hanya saja saat itu judul acaranya adalah Banjarbaru Book Fair. Kalsel Book Fair biasanya dilaksanakan di Kota Banjarmasin.

Gerbang utama

Kalsel Book Fair 2017 dilaksanakan selama 10 hari, dari tanggal 31 Maret hingga 9 April 2017. Lama sekali ya. Andai aku di Banjarbaru, tentu aku akan datang ke event tersebut berkali-kali. Namun, karena jaraknya sekarang jauh dari rumah, maka aku memutuskan untuk pergi ke sana pada hari pertama dan kedua. Bukan hanya karena sedang weekend tapi juga dengan pertimbangan bahwa koleksi buku incaran masih banyak. Alasan yang kedua ternyata sedikit meleset, kebanyakan buku-buku di beberapa stand ternyata malah ada yang belum datang semuanya. Kata penjaga standnya sih, koleksi buku yang banyak baru akan datang ketika hari Minggu. Syukuri apa yang ada sajalah kalau begitu.

Keseruan hunting buku

Di kunjungan pertamaku, suasana di tenda book fair masih lengang. Baik pengunjung maupun stand masih kurang banyak. Meskipun begitu, aku sudah khusyu' hunting buku dan mendapatkan 3 buku di 2 stand yang berbeda. Pertama, aku membeli novel kolpri di sebuah stand khusus buku-buku bekas dan obral 10 ribuan. Di stand-stand selanjutnya aku hanya melihat-lihat tanpa menghampiri meja kasir. Tibalah di stand Konsorsium Penerbit Jogja, tak kuat menahan hasrat untuk membeli kudapatkan 2 buku non-fiksi yang temanya kusuka. 

Bersama Sahabat

Di hari kedua, aku kembali membawa pulang 4 buku yang juga kubeli di 2 stand yang berbeda. Pertama, di stand Penerbit Andi aku membeli sebuah novel yang kawaii banget dengan tema Jepang. Kedua, di stand Penerbit Mizan aku mendapatkan 3 buku. Ketiganya sebenarnya adalah buku-buku incaran lama, tapi baru bisa kebeli sekarang. Lumayan diskon 20% untuk masing-masing bukunya.
Hasil buruan di book fair, tunggu reviewnya ya

Book Fair sepi saat pagi

Sebenarnya aku kurang puas hunting buku di book fair kali ini. Pertama, karena keterbatasan waktuku. Jadi aku harus benar-benar menggunakan waktu seefektif mungkin, agar keseluruhan stand bisa kujelajahi dan menemukan mutiara berupa buku-buku incaran dan hasil dorongan impulsif. Kedua, stand peserta book fair tahun ini sepertinya kurang banyak jika dibandingkan dengan book fair dua tahun sebelumnya. Terutama stand sebuah toko buku besar tahun ini tak nampak di dalam tenda utama. Padahal, kumpulan buku-buku 'bagus' bisa dengan mudah ditemukan di sana.

Foto Booth Kalsel Book Fair 2017

Numpang nulis quote di foto boothnya

Ada beberapa rangkaian acara di Kalsel Book Fair 2017 ini, aku hanya mengikuti satu saja diantaranya yaitu Nonton Bareng KMGP The Movie. Acara lainnya seperti Diskusi Bersama Najwa Syihab dilaksanakan pada saat acara pembukaan, dan aku tak sempat mengikutinya. Tentu saja karena aku masih ngantor Jumat pagi. Panggung utama di dekat gerbang masuk juga tak pernah sepi dari hiburan. Namun, aku hanya sekadar lewat di depannya. Tujuan utamaku datang ke Banjarbaru bukan itu. Pun stand jualan di luar tenda book fair selalu ramai oleh para pedagang dan pengunjung, tak membuatku melangkahkan kaki ke sana. Aku bisa menjumpainya di banyak kesempatan saat pasar malam. Kalau book fair? Setahun sekali saja belum tentu. Perlu perjuangan tersendiri bagiku yang tinggal di daerah.

School Performance di Panggung Utama

School Performance di Panggung Utama

Semoga tahun-tahun ke depan event bagus seperti ini lebih meriah lagi. Jangan kalah sama acara expo atau kemeriahan lainnya karena buku adalah benda terbaik yang tak akan pernah habis fungsinya meski telah dibaca berkali-kali. Terima kasih juga kepada panitia khususnya tim dari Perpustakaan Provinsi Kalsel yang telah menggagas dan menyelenggarakan event sebesar ini.

Ketemu patung unik di sudut book fair
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

36 komentar

  1. aamiin, aku uda lama ga pernah lagi ke acara beginian mba hahhaa..seru y mba datang ke book fair tuh sekarang biasanya aku cuman bisa titip aja klo mau beli buku di book fair

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau beli buku di book fair, lebih asyik datang sendiri daripada nitip. Tapi ga dijamin dompet aman. Hehe

      Hapus
  2. Wahh aku suka datang ke bookfair mbak kadang lupa diri nih udah lihat begituan pengen brli buku ini itu.hehe

    BalasHapus
  3. Kangeen banget uda lama gak ke book fair. . Enaknyaa ih borong buku, buat stok bacaan sebelum tidur. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar bgt Mbak, buku efektif sekali menjadi pengantar tidur.

      Hapus
  4. Suka kalap kalo udah ke book fair macam ni. Mesti pintar jaga diri wkwkwk...salam kenal ya

    BalasHapus
  5. Hmmm sudah lama banget nggak ke book fair. Kurang bacaan nih. Sepertinya Najwa itu duta baca ya?

    BalasHapus
  6. "buku adalah benda terbaik yang tak akan pernah habis fungsinya meski telah dibaca berkali-kali" Sukaaa sama inii..
    Semoga kita tetap terus baca buku.. Book fair biasanya tempat cari buku2 berkualitas harga miring.. hehehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju. Bahkan meski second, kebeli juga karena langka atau udah ga terbit lagi.

      Hapus
  7. sayang di banjarbaru ya :(, kenapa gak di Banjarmasin aja sih? *iri*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Satu jam berkendara nyampe kok Mbak 😅

      Hapus
  8. Bagus banget ya ada event kayak gini, di jogja lumayan sering juga sih. Dan buat pecinta buku macam aku begini lihat buku seharga 5 ribuan udah kayak liat jodoh, alhasil tumpukan buku yang belom dibaca makin meninggi. Hahaha

    BalasHapus
  9. Wah lama juga ya book fairnya.

    ngmong2 book fair, jd inget Big Bad Wolf, yg bs buka 24 jam! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayang, di Pulau Jawa sana. Kalau di Kalsel sudah pasti akeu datengin.

      Hapus
  10. Terakhir dateng ke book fair sepertinya sudah lama sekali hahaha itu pun diajak teman...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ke book fair Mas, banyak manfaatnya 😊

      Hapus
  11. Wah senangnya ada acara book fair, ya sama seperti kota asalku mbak. Sangat jarang ada acara seperti ini, tapi beruntunglah saya yg kini bekerja di luar kota, dan dekat kota besar.. Jadi ada acara buku seperti ini gampang utk didatangi..

    Btw besok tgl 22 april - 3 mei ada acara bazzar buku impor BBW Book Bad Wolf di BSD Tangerang, ada sekitar 5 juta buku yg dijual dan diobral, dengan jumlah 1 juta buku Indonesia ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sungguh iri dg penduduk kota besar dg banyaknya event literasi seperti BBW 😂

      Hapus
  12. Aku selalu kalap belanja buku kalau udah ke book fair mbak, secara harganya murah-murah ya kan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Murah dan bisa dapat yg bagus kalau jeli milihnya.

      Hapus
  13. wahh book fair enak tuh harga harga buku disana murah murah dan bisa nemu buku bagus dengan harga miring lagi. dijakarta belum ada lagi sih yang kaya gitu hihihi jadi pingin rasanya merasakannya

    BalasHapus
  14. Book fair! Wah, menarik nih. Biarpun ebook sudah makin terbiasa bagi masyarakat, tetap lebih asik buku dalam bentuk kertas. :)
    Semoga book fair berikutnya menyajikan buku2 yg lebih bervariasi dan menarik, ya, Rindang!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Murni. Saya sendiri belum terbiasa baca ebook 😆

      Hapus
  15. Datang ke book fair itu bawaannya memang selalu merasa kurang ya mba. Kurang waktu atau kurang duit. Hihi... seru acaranya ada diskusi dgn najwa juga. Hmm jadi rindu ikut book fair

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk Mbak ke book fair lagi, dijamin dompetnya menipis. Hihi

      Hapus
  16. Ketemu bookfair di daerah itu seperti ketemu berlian ya mbak kayaknya jarang banget :D
    Dilemma ke bookfair: kalau ga dibeli sayang, kalau dibeli nanti pulang ongkosnya gimana ya hahaha
    Beli segitu banyak buku biasanya habis berapa lama bacanya, mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah setuju bgt nih, book fair ibarat berlian. Buku segitu tergantung kesibukan sih, kalau lempang kurang dari sebulan juga ludes. Hehe

      Hapus
  17. Aku paling suka ke bookfair. Dulu dari kecil rutin ke bookfair di Jakarta. Tapi sudah beberapa tahun terakhir mulai malas, karena semenjak di bikin lebih dari setahun kok pilihan buku-bukunya jadi kurang menarik.
    Tapi tiap ada kata diskon buku sih aku pasti tetap berusaha mencari meski bukan bookfair.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya sih diskon ya. Benar juga nih, kadang kulitas buku2 yg diobral juga ada yg kurang menarik jadi bikin malas hunting.

      Hapus
  18. Sekarang di BSD lagi ada bazaar buku 24 jam (lupa namanya). Kata temen, ngantre bisa berjam-jam. Kalo saya paling cuma ngincer diskonan dari Gramedia aja, nggak kuat ngantre selama itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe. Kalau dekat dg rumah, saya malah pengen nyoba antri2 gitu. Belum pernah yg ky gitu soalnya di kotaku.

      Hapus

Posting Komentar