Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Empat Amalan selama Iktikaf

Posting Komentar

Sepuluh hari terakhir Ramadan telah tiba. Saatnya meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah sebelum Ramadan pergi meninggalkan kita. Bagi laki-laki ataupun yang mampu dan memungkinkan, sangat dianjurkan untuk melaksanakan iktikaf di masjid. Iktikaf adalah berdiam diri di masjid dalam waktu yang relatif lama dan diniatkan dalam rangka beribadah kepada Allah.

Salah satu keutaman iktikaf adalah diampuninya dosa dan dibebaskan dari sikasi api neraka. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian menyempurnakannya dengan iktikaf pada malam Lailatul Qadar, dengan iman dan harapan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Ahmad)


Ada banyak amalan yang dapat dilakukan selama iktikaf di masjid ini. Berikut adalah contoh empat amalan selama iktikaf.


1. Shiyam

Shiyam memiliki arti ‘berpuasa’. Selama beriktikaf di masjid pada bulan Ramadan tentu kita otomatis melaksanakan ibadah puasa, yaitu menahan diri dari tidak makan dan minum, serta dari hal-hal yang membatalkan lainnya. Saat iktikaf sebaiknya kita dapat memaksimalkan kualitas puasa dengan meninggalkan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa dan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan pahala puasa.


2. Qiyam

Qiyam memiliki arti ‘salat malam’. Karena iktikaf biasanya dilakukan berhari-hari dan melewati waktu malam, salat malam ini otomatis dilakukan saat iktikaf. Salat malam ini termasuk tarawih, tahajud, dan witir. Tentu saja salat malam ini juga dibarengi dengan salat-salat wajib dan sunah lainnya.


Salat malam saat iktikaf adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam karena memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperdalam hubungan spiritual dengan-Nya.


3. Membaca Alquran

Ramadan sangat lekat dengan Alquran. Alquran turun pada bulan Ramadan, oleh karena itu Ramadan mempunyai gelar sebagai bulan Alquran. Selama iktikaf ada baiknya untuk memperbanyak membaca Alquran. Menargetkan khatam minimal satu kali selama Ramadan adalah langkah yang bagus untuk mengisi waktu di bulan puasa.


Membaca dan mempelajari Al-Qur'an adalah amalan yang sangat dianjurkan selama iktikaf. Banyak orang memilih untuk membaca dan merenungkan makna ayat-ayat Al-Qur'an selama waktu iktikaf, jadi bukan hanya membacanya tetapi juga mengetahui arti dan mentadaburinya.


4. Memperbanyak Doa

Ramadan adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Doa orang yang berpuasa pasti dikabulkan dan puncaknya adalah pada waktu berbuka. Doa berbuka puasa yang biasanya kita baca adalah doa pembuka untuk doa-doa kita selanjutnya.


Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina. Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa). Dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih."


Maka jangan sia-siakan waktu mustajab tersebut. Selain itu, masih ada banyak waktu mustajab lain untuk kita memperbanyak doa saat iktikaf seperti pada waktu antara azan dan iqamah, saat hujan turun, saat hari Jumat. Nah maksimalkanlah doa-doamu di sana.


Selain doa, memperbanyak dzikir (pengingat kepada Allah) saat iktikaf juga sangat dianjurkan. Seseorang bisa memperbanyak dzikir seperti tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. 


Demikian empat amalan yang dapat dilakukan saat iktikaf. Amalan-amalan ini membantu memperdalam hubungan spiritual seseorang dengan Allah dan memperkuat keimanan serta ketaqwaan. Penting untuk diingat bahwa iktikaf bukan hanya tentang meninggalkan dunia luar, tetapi lebih pada meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita bisa melaksanakan semuanya dan menjadikan Ramadan kita benar-benar bermakna dengan ibadah. []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar