Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Cara Agar Balita Tidak Kecanduan Menonton Youtube

12 komentar

Siapa di sini yang pernah berpikir kalau balita sama sekali tidak boleh terpapar dengan Youtube? Jika kamu, maka sama denganku. Tapi itu dulu, sebelum aku berpikir ulang mengenai perkembangan digital dan dampak positif yang mungkin ditimbulkan setelah menonton tayangan Youtube.


Setelah mengamati kehidupan balita di sekitarku, paparan gawai dengan segala isinya termasuk internet adalah hal yang tak terhindarkan. Terutama karena kita sebagai orang dewasa di sekitar mereka juga tak dapat dipisahkan dari kemajuan zaman ini. 


Cara Agar Balita Tidak Kecanduan Menonton Youtube


Terkadang kita pun butuh tayangan video Youtube untuk mengalihkan perhatian balita dari sesuatu yang membahayakan atau menenangkannya saat ia menangis. Channel Youtube yang biasa balita tonton adalah lagu-lagu anak sederhana dengan audio visual yang menarik.


Berikut adalah beberapa efek negatif yang kukhawatirkan tentang paparan internet khususnya tayangan Youtube pada balita.

  1. Kecanduan
  2. Lupa waktu
  3. Isi tayangan yang negatif
  4. Malas dan kurang gerak


Cara Agar Balita Tidak Kecanduan Menonton Youtube

Oleh karena itu  kita sebagai orang dewasa di sekitar mereka harus menerapkan hal-hal berikut untuk mencegah balita tidak kecanduan menonton Youtube.


Memberlakukan screen time

Screen time bertujuan agar anak tahu bahwa ada waktunya berhenti untuk menonton video. Beberapa orang tua menerapkan sistem alarm, sehingga anak langsung tahu ketika waktunya sudah habis. Mungkin tidak langsung bisa otomatis dipatuhi oleh anak, tapi jika sudah terbiasa akan lebih mudah mengendalikannya.

Ajak balita lebih banyak beraktivitas secara fisik

Ajak balita lebih banyak beraktivitas secara fisik untuk bermain atau belajar sehingga ia juga merasa bahwa kegiatan fisik menyenangkan. Ketika ia merasa kegiatan fisik tak kalah menyenangkan dari kegiatan menonton di gadget, maka ia tidak menjadikan gawai sebagai satu-satunya ‘pelarian’ yang menyenangkan ketika bosan. Jangan lupa temani mereka, jangan biarkan mereka selalu sendirian dalam aktivitasnya karena perasaan kesepian yang dialami balita akan membuat mereka melakukan ‘hal-hal aneh’ untuk menarik perhatian orang dewasa di sekitarnya.

Pilah Konten

Pilah konten yang bermanfaat dan menyenangkan untuk ditonton oleh anak. Sekarang sudah ada banyak pilihan konten yang bagus dan positif. Misal untuk tayangan lagu anak ada channel Youtube Hoala & Koala – Lagu Anak-anak Indonesia. Ada banyak sekali pilihan lagu anak berbahasa Indonesia yang edukatif di sana.

Pilih Media Pemutar yang Besar

Jika memungkinkan, putar video di layar TV atau laptop sehingga anak fokus menonton dan tidak berusaha untuk memencet layar seperti jika menonton di smartphone. Apalagi dengan jarak tonton yang jauh dan layar yang lebih besar akan lebih ramah untuk mata anak. Selain itu juga untuk mengeset pikirannya agar saat melihat smartphone ia tidak mengasosiasikannya dengan menonton video.

Video Youtube Balita


Dampak Positif Menonton Youtube bagi Balita

Dengan mempraktikkan beberapa hal di atas, diharapkan paparan Youtube bagi balita tidak menjadi bumerang bagi orang tua. Sebaliknya, jika formulanya tepat tayangan Youtube akan memberikan dampak positif bagi anak-anak, seperti:


Meningkatnya rangsangan audio dan visual. Hal ini biasanya diiringi dengan meningkatnya kemampuan menirukan suara musik dan gerakan yang mereka tonton.
Membuat anak mengenal banyak kata baru terutama dalam Bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi bahasa ibu mereka. Kemampuan berbicara mereka dapat jadi lebih terasah karena mereka sering mendengar kata-kata sederhana untuk anak.
Membuat anak mendapatkan pengetahuan baru. Contoh di channel Youtube Hoala & Koala, ada banyak lagu yang berisi pengetahuan untuk balita. Misal tentang nama-nama jari atau pengenalan tentang kuman. Ada pembelajaran akhlak juga yang bisa diambil, misal tentang saling bantu.


Mengenal Hoala & Koala

Seperti yang sudah kusebutkan di atas, salah satu channel Youtube yang bisa menjadi pilihan tontonan para balita adalah Hoala & Koala – Lagu Anak-anak Indonesia. Karakter musikal Hoala & Koala divisualisasikan dengan animasi 3D agar menjadi karakter yang tak akan lekang oleh waktu sehingga mereka ‘tidak perlu’ tumbuh dewasa dan mengalami perubahan suara. 


Hoala & Koala memiliki karakter seperti layaknya anak-anak zaman sekarang yang tumbuh berkembang di era digital. Sehingga saat anak menonton karakter ini mereka bisa relate dengan isi tayangan. Benda-benda yang berada di sekitar mereka tidak jauh-jauh dari perangkat digital seperti komputer, tablet, atau smartphone. 


Hoala & Koala sendiri adalah sepasang sahabat yang senang menyanyi, tak heran semua video yang ada di channel ini berisi lagu-lagu anak singkat yang sederhana untuk diiringi oleh balita. Selain Hoala & Koala, seperti karakter Ayah, Ibu, Miss Jeruk, dan lainnya juga berbicara dalam nyanyian. Misal seperti dalam lagu anak Kata Ibu Hoala Koala.


Dengan banyaknya variasi karakter dan suara, diharapkan lagu-lagu yang disajikan tak hanya dapat menghibur anak-anak, namun juga dapat menghibur orang dewasa sehingga bisa ketawa dan bernyanyi bersama anak. Saat ini Hoala & Koala sudah memiliki 5 album dan lebih dari 45 lagu anak-anak baru yang bisa dilihat di Youtube, Spotify hingga iTunes.


Hoala Koala


Secara kualitas, musik Hoala & Koala digarap dengan serius dan matang. Banyak musisi internasional yang terlibat di dalam pembuatan aransemen musik Hoala & Koala. Selain itu ada banyak alat musik yang tak lazim digunakan untuk lagu anak  dipakai dalam penggarapan album Hoala & Koala, seperti saxophone, terompet, double bass, trombon, klarinet, cello, harpa, hingga instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung.


Hal ini bertujuan untuk memperkaya isi musik Hoala & Koala sehingga menyenangkan untuk didengarkan oleh anak-anak. Tak selamanya musik anak-anak itu sederhana, mereka juga butuh mendengarkan beragam variasi musik sehingga rangsangan audio mereka meningkat. Selain itu, kualitas vokal yang ditampilkan juga bisa disandingkan dengan musik di luar genre anak-anak. Tak hanya satu genre children pop yang diangkat oleh Hoala & Koala, namun terdapat variasi genre lainnya seperti jazz, big band, swing, jpop, hingga etnik.


Kehadiran Hoala & Koala aku harap dapat membangkitkan kembali dunia musik anak-anak dan menaikkan level serta pandangan umum tentang lagu anak. Semoga kita sebagai orang dewasa yang berada di sekitar balita dapat dengan bijak memilah tontonan anak dan memanajemen kebiasaan anak dalam menonton video Youtube. []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

12 komentar

  1. musik Hoala & Koala jadi solusi banget nih buat orang tua yang ingin menyajikan tontonan berkualitas dan sehat buat anak

    BalasHapus
  2. Noted hoala dan koala yaa, aku mau cari juga neh penasaran dengan alat musik yang banyak itu...

    BalasHapus
  3. Keponakanku yang Balita udah mulai nonton YouTube. Kupilihin yang lagu anak-anak gitu buat merangsang dia ngomong. Tak lupa kutungguin dan ngasih batas waktu. Habis itu main biasa meski awalnya nangis pas udahan nonton. Next mau cek Hoala & Koala juga

    BalasHapus
  4. Anakku bukan balita tp tetep aku kesel nih kalau main YT makanya tegas aku batasin. Setuju sekai kalau kita sebagai ortu kudu selektif memilihkan konten yang tak hanya menghibur tapi juga edukatif buat anak2 kita ya mbak. Hoala Koala ini salah satunya.

    BalasHapus
  5. Memang ya anak balita zaman now tak bisa terhindarkan dari paparan gawai dan internet, karena kita orang dewasa juga hampir tak bisa lepas dari gawai.
    Channel Hoala Koala tampaknya memang bagus kontennya. Bisa sebagai tontonan anak yang mendidik (asal jangan belebihan juga waktu menontonnya) 😊

    BalasHapus
  6. Wah namanya lucu, aku baru banget denger ada aplikasi ini, aku sepakat banget kalau bayi atau balita jangan sampai terpapar gadget dan konten negatif

    BalasHapus
  7. Iyaya, kalau anak balita, belum bisa diajak bersepakat mengenai sebuah aturan, maka berikan tontonan yang bermanfaat dan rajin mengajak anak untuk beraktivitas aktif, salah satunya dengan aktivitas fisik.

    BalasHapus
  8. wah, aku baru tahu nih ada Hoala Koala.
    Rumah kami dipenuhi sama CocoMelon dan babybash aja.
    lokalnya cuma nusa.

    Iya, bener sih, karena kita dewasa gak bisa lepas dari gadget, enggak mungkin menghindari paparan teknologi ke anak.

    Dan, iya. Teknologi enggak sedikit menyumbang peran positif juga ke anak.
    Jadi, ya aku sih let it flow aja. sambil pantau terus kondisinya.
    Screen time bener-bener aku maksimalin, restricted content juga. Plus family link yang bisa kupakai untuk matiin kapanpun kumau. :-D

    BalasHapus
  9. Anak kami juga suka nonton youtube Mbak, biasanya video gaming dan sinopsis film. Masih jadi PR buat kami untuk memberlakukan screening time yang disiplin.

    BalasHapus
  10. Mba Rindang makasih banget tipsnya lagi kubutuh nih. Asli sekali kenal ya nagih ya pengen nonton. Ada negatif dan positif PR buat orangtua. Ponakanku setahun kalo liat hape langsung merengek

    BalasHapus
  11. Anakku tiada hari tanpa YouTube, di rumah tontonan di TV tiap hari chanel anak-anak. Kudu pinter-pinter batasin memang, dan harus selalu diawasi karena di TV belum di setting YouTube Kids.

    BalasHapus
  12. Mau aku coba ini soalnya anak balitaku suka bergerak ketika ada musik dan menyanyi sekenanya apa yang bisa dimulutnya.

    BalasHapus

Posting Komentar