Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Kehidupan Seperti Apa yang Ingin Kamu Jalani?

19 komentar
Setelah sukses menerbitkan buku solo pertamaku akhir tahun 2019 lalu. Aku berencana ingin menulis buku lagi. Bagiku efek berhasil menerbitkan buku itu seperti candu, asyik dan ingin terus melakukannya lagi.

Sama seperti Escape, Please!, buku pertamaku, calon bukuku yang baru ini juga bergenre non-fiksi. Mungkin karena bacaanku juga kebanyakan non-fiksi jadi menulis lebih lancar di jalur ini. Bacaan fiksi hanya kuasup ketika butuh hiburan. Hehe. Aku sudah punya calon judul untuk buku keduaku ini (mungkin nanti bisa berubah jika masuk penerbit): Kehidupan Seperti Apa yang Ingin Kamu Jalani? (KSAYIKJ).


Panjang ya judulnya, itu karena sampai sekarang aku belum nemu istilah yang lebih pendek untuk menggambarkan isi buku yang kumaksud. Kalau kamu sudah bisa nebak belum gimana isi bukunya setelah baca judulnya? Jika kamu menebak isi bukunya tentang mindfull life maka kamu benar.


Ya, di zaman modern seperti sekarang tidak banyak orang yang bisa hidup sesuai dengan apa yang diinginkannya. Bisa jadi karena tuntutan ekonomi, faktor lingkungan, atau pengaruh kehidupan masa lalu. Kebanyakan orang dengan kehidupan yang tidak ia sukai jarang bahagia. Jika tidak bahagia, apalah arti hidup ini?

Nah, di buku ini aku akan mencoba menulis mindfull life dari sudut pandang aku pribadi. Bagaimana seharusnya orang-orang mementingkan kebahagiaan dirinya sendiri sebelum membahagiakan orang lain. Bagaimana seharusnya seseorang dapat menjalani kehidupan yang ia inginkan tanpa merasa bersalah. Atau setidaknya ia sudah tahu apa yang ia inginkan dalam hidup ini, bukan sekadar menjalani apa yang ia dapatkan. Sering mendengar orang bilang, "Jalani saja" kan? Itu nggak sehat, menurutku.

Bahkan dari pengalamanku yang sedikit ini aku menemukan ada banyak orang yang tidak tahu apa yang ia inginkan dari hidup ini. Kasarnya ia tidak punya tujuan hidup. Perkara habis usia ya mati saja, begitu slogan mereka. Kepada orang-orang seperti inilah aku berharap bukuku dibaca. Bukan untuk menggurui, namun untuk membantu mereka membuka mata bahwa kehidupan ada bukan untuk diterima begitu saja tapi untuk dipilih dan diperjuangkan.

Tapi kan kita bisa apa jika takdirnya begitu, mungkin ada yang berkilah. Takdir tidak akan berubah jika si pemilik diri tidak ada keinginan untuk berubah. Ketika ia tahu apa yang ia inginkan maka biasanya akan muncul semangat untuk merubah pola kehidupan seperti yang ia inginkan. Jika konsep di otaknya 'nrimo' saja, ya begitu-begitu sajalah kehidupan yang akan ia jalani.

Ini bukan tentang kaya miskin, baik buruk, sukses terpuruk, dan konsep hitam putih lainnya ya. Ini hanya tentang apakah seseorang sudah bisa hidup dengan apa yang diinginkannya? Sudah jelas bahwa keinginan setiap orang bisa saja berbeda dengan kehidupan orang yang lain sehingga ketika ada dua orang yang menjalani kehidupan yang sama bisa jadi jawaban dari pertanyaan sebelumnya akan berbeda.

Ada banyak aspek yang ingin kutulis sebagai part-part dalam buku ini. Mulai dari mengenali diri sendiri, menempatkan diri sendiri di lingkungan sosial, hingga ingin dikenal seperti apa. Bahkan mungkin aku akan menulisnya sesuai tema-tema yang mengelilingi kehidupan dewasa ini: keluarga, media sosial, karir, pendidikan, kesehatan, finansial, dll.


Aku masih belum bisa membayangkan berapa bab atau jumlah halaman buku ini. Mungkin targetku sekitar 300 halaman A5. Tapi untuk layout, aku pengennya ada ilustrasinya sih. Semoga deal tektokan sama penerbit incaran dulu ya. Oya, aku juga belum berpikir untuk memasukkan part-part tulisan dalam calon buku ini ke aplikasi baca online. Jarang saja nemu buku non-fiksi nangkring di sana. Tapi lihat nantilah, mungkin saja aku berubah pikiran.

Aku menargetkan penulisan buku ini selesai pada akhir Maret dan segera berjodoh dengan penerbit mayor tujuan. Well, penulisan buku ini termasuk ke dalam daftar resolusi tahun 2020-ku. Semoga lancar hingga akhir. Amin.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

19 komentar

  1. Was, proyek yang lumayan besar ya Mbak. Semangat terus! Buat saya menjaga semangat ini lah yang susah.

    Kayaknya saya bakal jadi yang baca bukunya. Soalnya masih gamang dengan kehidupan yang sekarang ini dijalani. Jadi nggak sabar menunggu bukunya rilis.

    BalasHapus
  2. huwaak aku jadi mau baca buku karya kak rindang sih iniiii :3 semoga berjodoh dan laris manis ya kaaak dan beranfaat nantinya :3

    BalasHapus
  3. Bagus mbak idenya, memang masih banyak orang-orang muda yang belum tahu mau ngapain, mau jadi apa mau seperti apa kedepannya, hanya menjalani hidup saja.

    Sukses mnak semoga dilancarkan untuk menuliskannya. Aamiin

    BalasHapus
  4. Aamiin...semoga dimudahkan proses penulisannya ya,Mbak. Menulis buku selain sebagai jejak keabadian kita dalam perjalanan hidup, bisa menjadi mata pencaharian asal konsisten. Pilihan kedua itu yang kini menjadi tujuan saya. 😁

    BalasHapus
  5. Saluuutt Rindang.
    Kamu produktif sekaliii...

    Aku yakin, dengan baca buku-buku Rindang, banyak pembaca akan termotivasi dan semakin bersemangat dalam menggapai cita-cita.

    Sukses selalu, shayang~

    BalasHapus
  6. Keren banget sih Mbak. Aku juga pengen banget punya buku solo. Tapi gak dikerja-kerjain (dasar cuma niat 😅)

    BalasHapus
  7. wah semoga lancar sampai menembus di pasar ya kak, pasti buku ini nantinya bikin bertanya2 juga mengenai pertanyaan2 reflektif. aku juga sering bertanya mana benar mana salah, atau mungkin pilihan yang terbaik saja? :3 gudlak, Ka Rindang! :)

    BalasHapus
  8. Semangat ya, Mbak. Keren juga mbaknya sudah menulis buku pertama. Aku sendiri baru bisa nulis buku di tahun 2017 dan belum begitu laris. Semoga tahun ini, aku kembali berhasil menulis buku. Sudah ada konsep, tinggal bikin layout segala macamnya. Amin.

    BalasHapus
  9. wah, jadi penasaran sama bukunya, kak. karena relate sama aku yang terkadang masih mikir kehidupan ini mau dibawa kemana yaaa huhuhu

    BalasHapus
  10. Semoga lancar ya, Mbak.
    Iri juga udah bisa nulis buku. Doakan saya cepat menyusul :-)

    Judul buku berikutnya, jangan diganti, udah bagus itu. Selain sekarang musim judul panjang, judul itu bikin penasaran juga, kok.

    Malah kupikir dari judulnya, postingan ini bakal 'berat' isinya.

    BalasHapus
  11. Masyaallah 300 halaman. Semoga sukses mbak. Yg escape please bisa dibeli dimana ya?

    BalasHapus
  12. Hmm pengen juga taun ini nulis buku.. sudah ada draft baru prolog haha.. smangaaat

    BalasHapus
  13. Semoga target buku keduanya berjalan lancar Mba Rindang lah. Mudahan pian mau berbagi tips-tips menembus penerbut mayor di tulisan berikutnya Mba lah. Heee

    BalasHapus
  14. waaah aku kemarin pas lihat mba berhasil menerbitkan buku pertama aku langsung 'iri'. so proud of you mba.
    memang yaaa dilema juga kalau masalah milih judul. semoga buku keduanya lancar ya mba. saya jadi penasaran dengan buku pertama mba. mau tak adopsi buat temen minum kopi.

    kata Pram : orang pandai akan hilang dalam sejarah saat ia tak menulis.

    BalasHapus
  15. Suka sama "Kehidupan bukan untuk dijani saja tapi harus diperjuangkan"

    BalasHapus
  16. keren, Rindang. jadi pengen juga nih nulis buku sendiri tapi nggak tahu bakal bisa konsisten nulis apa nggak

    BalasHapus
  17. Wow... 300 halaman... Keren nih, bisa jadi buku panduan menjalani hidup dengan penuh rencana dan bahagia ya

    BalasHapus
  18. Hi! I know this is kind of off topic but I was wondering if you knew where
    I could locate a captcha plugin for my comment
    form? I'm using the same blog platform as yours and I'm having problems finding one?
    Thanks a lot!

    BalasHapus
  19. Thanks for one's marvelous posting! I actually enjoyed reading it, you will
    be a great author.I will make sure to bookmark your blog and will eventually come back later on. I want
    to encourage one to continue your great writing, have a nice weekend!

    BalasHapus

Posting Komentar