Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

[Review] Spy Hunter

2 komentar
Kurt Reid dituduh bersalah atas sebuah pembunuhan. Akhirnya, dia kabur ke Cina. Kini, Reid harus memasuki dunia spionase yang penuh intrik, di mana segalanya dan siapa saja tidak bisa dtebak. Di tempat pelarian, Reid bertemu Varinka Savischna, seorang gadis cantik asal Rusia. Varinka membantunya melarikan diri dari kejaran pihak berwajib. Namun, ternyata Varinka adalah seorang mata-mata. Apa yang selanjutnya terjadi? Mampukah Reid menyelamatkan dirinya?

Judul: Spy Hunter
Penulis: L. Ron Hubbard
Penerjemah: Lulu Rahman
Penerbit: Ufuk Publishing House
Tahun terbit: 2012

Sudah lama aku tidak membaca fiksi thriller seperti ini. Membaca Spy Hunter ini membuatku bernostalgia lagi merasakan cekaman ketakutan yang seru. Adalah Kurt Reid yang menjadi tokoh utama novel ini, bersama Varinka seorang gadis misterius. Serta sebuah tokoh antagonis mengerikan bernama Lin Wang, membuatku semakin terhipnotis dengan novel ini.

Ber-setting di Cina, novel ini sangat keren. Penggambaran lokasi dan suasana masa perangnya sungguh terasa.  Konfliknya pun cukup kuat, yaitu pengejaran terhadap Lin Wang yang menjadi kunci kekacauan hidup kedua tokoh utama. Reid dan Varinka memiliki tujuan-tujuan sendiri untuk menemui penjahat bangsa Cina itu. Reid ingin mengambil bukti berupa surat pengakuan pembunuh sesungguhnya yang dapat menghapus tuduhan padanya dan Varinka dengan misi sebagai seorang mata-mata. Pengejarannya ternyata tidak mudah, apalagi dengan hadirnya Anne Carsten yang sama misteriusnya dengan Varinka.

Berjumlah 193 halaman, novel mini sangat cocok dibaca saat santai. Aku sendiri membacanya dalam sekali waktu, karena penasaran dan halamannya tidak terlalu banyak. Alur novel yang terus bergerak maju memakuku di tempat baca hingga halaman terakhir. Tidak heran sih, karena penulis novel ini adalah penulis terkemuka di AS. Sembilan belas bukunya masuk ke dalam daftar buku terlaris New York Times. Wow!

Dari segi penerjemahan, menurutku juga sudah cukup bagus. Penerjemah dapat dengan tepat mengantarkan isi asli novel ini ke dalam bahasa Indonesia. Adegan perkelahian yang cukup banyak di novel ini tergambar dengan tepat dalam bahasa yang sederhana. 

“Dia merasakan dingin mengaliri tulang belakangnya ketika seorang prajurit menggebrakkan senapannya ke dinding. Mata cokelat itu menikamnya. Aura kematian dan bahaya memenuhi ruangan itu (hal 89).”

“Spy Hunter”, yang diterjemahkan sebagai “Mata-mata Pemburu”, juga merupakan judul yang tepat bagi novel ini. Cerita yang menegangkan juga tergambar dengan baik di sampul berwarna gelap kebiruan. 

Overall, novel ini sangat layak dibaca bagi pecinta fiksi thriller. Isinya yang menegangkan dan menghibur cocok dijadikan bacaan santai yang memukau.[]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

2 komentar

  1. Balum pernah baca novel fiksi thriller, agak bingung kalo baca novel perkelahian bayanginnya susah hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar