Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

[Review] Klik & Klop

Posting Komentar
Hubungan persahabatan memang sangat sensitif. Terlebih lagi jika urusan cinta sudah memasuki hubungan itu. Dilema kerap menghampiri insan yang mengalaminya. Antara memilih persahabatan ataukah mempertahankan cinta dan perasaan. Meskipun itu dapat dilakukan secara bersamaan, idealnya mereka tidak mau mencampuradukkan keduanya.

Mita gadis periang, usia 6 tahun pindah bersama kedua orangtuanya. Di tempat tinggal barunya, ia mendapatkan seorang sahabat bernama Bayu. Mereka tumbuh dan menjadi dewasa bersama. Hubungan mereka terlalu dekat sehingga membuat orang lain menganggap mereka ada hubungan spesial.

Bagaimanakah kelanjutan cerita persahabatan mereka? Apakah mereka akan terlibat dengan urusan cinta?
**


Judul: Klik & Klop
Penulis: Rose Diana
Penerbit: RWTC
Tahun terbit: 2016

Dari blurb dapat diketahui bahwa novel ini termasuk dalam kategori teenlit. Sekarang, sebenarnya aku sudah jarang baca teenlit. Baca novel ini karena dikasih RWTC, penerbit buku ini gara-gara rajin ikut kelas online mereka. Senang dong. Novel ini membuatku lumayan terhibur di sela-sela hariku yang berat. Ceilah.

Tema cinta dalam persahabatan bukan hal yang baru ada pada sebuah novel. Penulis novel ini pun mengemasnya dengan cara yang biasa. Hanya saja, aku cukup terkejut dengan ending-nya. Mengingatkanku dengan novel Refrain yang sudah difilmkan itu.

Tokoh Mita dan Bayu dalam novel ini menurutku tidak punya karakter yang kuat. Mereka hanyalah sepasang sahabat dan tidak memiliki keunikan karakter yang mampu membentuk jalinan cerita. Namun, dengan kelaziman sifat keduanya penulis menurutku cukup berhasil memunculkan konflik yang sebenarnya tidak terlalu tragis. 

Scene di sepanjang buku dipenuhi oleh aktivitas Bayu dan Mita. Narasi dan dialog keduanya mendominasi novel ini. Wajar sih ya, karena kan mereka memang tokoh utama dalam novel ini. Tak jarang juga momen romantis mereka berdua muncul di beberapa bab.

Alur utama yang digunakan oleh novel ini adalah alur maju. Setting tempat di Jakarta dan Bandung. Setting waktunya adalah masa sekarang, setidaknya masa ketika penulis menulis novel ini. Gaya bahasa novel ini ringan, sangat mudah diikuti oleh pembaca yang tidak ingin pusing kepala.

Pesan utama yang diberikan novel berjumlah 224 halaman ini adalah bahwa jika cinta bilang saja. Se-simple itu.

“Jika Tuhan menakdirkan kita bersama, pasti akan tiba waktunya. Jika tidak hari ini, mungkin suatu saat nanti.” 
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar