Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Bagaimana Cara Efektif dalam Bekerja?

Posting Komentar

Kamis, 8 Desember 2022

Hari ini aku merasa tidak produktif, lebih tepatnya mengalami penurunan kinerja. Bagaimana tidak, satu pekerjaan besar dan satu pekerjaan kecil kuhabiskan waktu seharian di tempat kerja. Dengan jeda dan distraksi yang agak banyak. 


Distraksi sebagian besar berasal dari luar sehingga sulit untuk mengendalikannya. Konsentrasiku mudah terpecah oleh distraksi. Oleh karena itu sejak sekarang aku bertekad untuk memaksimalkan persiapan psikis dan mental agar siap dan optimal dalam bekerja.


Sudah kucoba tadi, untuk menyelesaikan pekerjaan dengan level mudah membutuhkan waktu 1 jam 15 menit. Targetku kalau levelnya sulit mungkin maksimal 2 jam, sehingga sisa waktunya dapat kugunakan untuk mengerjakan hal yang lain.



Level mudah dalam pekerjaanku adalah yang bahan materinya sudah ada minimal 50% dan temanya tidak asing, kalau bahannya tidak ada dan/atau temanya sangat teknis tentu akan lebih sulit dan memakan banyak waktu. Sudah terjadi berkali-kali, selain pengerjaannya lama secara psikis juga bikin stressfull.


Jenis pekerjaan yang seperti ini dapat membuat sakit kepala dan hasilnya juga kadang tidak maksimal. Energi fisik dan psiskis serta waktu juga banyak terkuras, jadi sayang banget. Makanya aku ingin mengatasinya dengan membuat persiapan yang matang sebelum memulai bekerja.


Padahal kalau sedang nggak masimal gitu sebenarnya waktunya bisa dipakai untuk mengerjakan hal yang lain. Misal keluar cari udara segar atau jalan-jalan jauh sekalian. Selesai itu nanti baru dikerjain dalam kondisi optimal dan efektif.


Bekerja secara efektif sangat penting untuk dilakukan agar tidak membuang-buang waktu, energi, dan tenaga serta untuk menghindari stres dalam bekerja.


Bagiku cara efektif dalam bekerja adalah dengan membuat kondisi optimal sebelum mulai sehingga tidak ada lagi yang harus dilakukan di tengah-tengah proses pekerjaan. Berikut adalah kondisi optimal dalam bekerja versiku:


1. Tempat yang Rapi

Aku nggak nyaman bekerja di tempat yang berantakan, bikin distraksi mata. Tanganku gatal ingin merapikannya dulu baru lanjut kerja. Kerapian tempat kerja ini juga bisa dimaksimalkan dengan pewangi ruangan, aku suka suasana yang harum. Di rumah aku pakai diffuser.


2. Tempat yang Ergonomis

Tidak bisa dipungkiri sih tempat yang ergonomis ini sangat mempengaruhi kefokusan kerjaku. D kantor, ada dua tempat favoritku bersemedi, di atas meja kerjaku yang sudah kusulap ala aku. Yang kedua di sofa paling sudut di ruang tamu. Nyaman sih. Kalau di rumah, tempat favoritku adalah tempat tidur, nyender gitu di bantal. Tapi agak kurang mendukung produktif sih karena bisa tergoda untuk rebahan. Jadi biasanya aku bekerja di meja kerja di kamar atau lesehan di dekat rak buku di bawah kipas angin.


3. Suhu Ruangan yang Sejuk

Kalau di kantor aku harus banget setting ac sesuai kebutuhan tubuhku, di rumah aku tinggal menyesuaikan arah dan kecepatan kipas angin.


4. Semua Keperluan Sudah Terpenuhi

Jika keperluan sudah terpenuhi semua, aku tidak perlu beranjak lagi saat bekerja. Sekali beranjak, konsentrasi buyar dan harus mulai fokus dari nol lagi. Itu merusak banget. Jadi kalau mau kerja aku pastikan semua-mua sudah lengkap ada di sekitar tempat kerjaku, misal kabel herger, hp, botol minum, mouse, bahan kerja, dan hal-hal lain yang diperlukan.


5. Kondisi Tubuh Nyaman

Termasuk kenyamanan pakaian ada di poin ini, kondisi baru selesai mandi juga bisa sehingga saat kerja itu rasanya segar. Poin ini kurang lebih alasannya sama dengan di atas agar tidak perlu lagi beranjak dari tempat kerja saat ada perasaan ingin pipis, makan, mandi, dan sebagainya. 


6. Bebas dari Distraksi

Distraksi yang paling bisa mempengaruhiku adalah ajakan mengobrol dari orang lain dan media sosial. Keduanya mudah sekali membuatku tidak bisa fokus. Oleh karena itu aku biasanya menyendiri saat bekerja, sama sekali tidak bisa konsentrasi kalau sedang banyak orang. Sayangnya gadget yang kugunakan untuk main media sosial, sama dengan gadget yang kugunakan untuk bekerja sehingga sulit untuk menyimpannya saat aku bekerja. Kuncinya ada di pengendalian diri.


7. Musik

Salah satu cara mengembalikan fokusku adalah musik. Di tempat yang ramai, musik dapat menyatukan ruang dengarku agar fokus pada satu sumber suara. Di tempat sunyi, musik lebih ke efek yang menenangkan dan mengisi ruang dengar agar tidak terlalu senyap.


Jadi begitu kira-kira caraku agar efektif dalam bekerja. Kalau caramu bagaimana teman?

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar