Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Kenapa Ikut Blog Challenge

Posting Komentar

Kenapa ikut blog challenge?


Karena aku ingin terus produktif menulis. Setelah mengetahui bahwa diriku butuh dorongan agar bisa terus produktif dalam menulis, maka aku tak ragu untuk ikut tantangan menulis (blog) yang sesuai denganku.


Aku pernah tidak mengikuti challenge menulis apapun dalam waktu lama, rencanaku ya bangun program menulis sendiri. Hasilnya aku belum bisa sekonsisten itu tanpa bantuan challenge. Keberadaan pihak kedua ternyata membuatku lebih terdorong untuk menulis. Ketakutan untuk gagal membuatku terus melakukan meskipun kondisi tidak selalu ideal. Hal itu tidak bisa aku dapatkan dalam keadaan normal.



Challenge menulis baik di blog atau media apapun bukan hal yang baru bagiku. Sejak dulu aku sudah rajin mengikutinya, sejauh ingatanku aku memulainya pada saat kuliah, saat mulai membangun kembali blogku yang pernah mati suri.


Berikut adalah beberapa challenge menulis yang pernah kuikuti.


1. BPN Blog Challenge

Komunitas Blogger Perempuan Network (BPN) selalu mengadakan blog challenge setiap tahun saat Ramadan. Aku baru ikut dua kali. Pertama pada tahun 2020 dan kedua tahun 2022 ini. Sistem challengenya post satu tulisan per hari selama 30 hari Ramadan, tapi bisa juga sistem kebut semalam. Yang mana cara kedua itu beneran kepake kalo lagi hectic di hari-hari sebelumnya.


Merchandise dari challenge ini cukup kece, aku suka menerimanya. Meski kecil dan mungkin kalau secara harga tidak bisa dibandingkan, tapi sebagai bentuk apresiasi ini sangat berarti bagiku. Merchandise diberikan kepada semua peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan satu bulan penuh. Jika beruntung juga bisa mendapatkan hadiah khusus dari sponsor yang kriteria penilaiannya ditentukan oleh panitia. 


Ada tema yang disediakan setiap harinya. Dua tahun lalu ada satu atau dua tema yang berhubungan dengan sponsor, serta ada tema bebas sebagai pengganti sebagai tema yang kurang cocok dengan kita. Tahun ini tema bebas kembali ada. Ini memudahkan peserta karena pasti ada aja dari 30 tema yang tersedia itu bahannya tidak dikuasai oleh peserta atau peserta tidak tahu harus menulis apa tentang tema tersebut.


2. 14 Days Blog Challenge

Challenge ini diselenggarakan oleh Mbak Marita dari Blogspedia, teman bloggerku di beberapa grup bloger. Challenge ini berjalan selama bulan Maret 2022 kemarin. Postnya lebih longgar, tidak satu hari satu dan dari semua tema bisa diacak urutannya. Dari tanggal 3 sampai tanggal 31 Maret, tersedia 14 tema yang harus diulas. Tantangan lainnya adalah setiap postingan blog tersebut harus dishare di feed Instagram. Ini yang membuatku keteteran dan akhirnya rapel.


Otak idealisku menginginkan postingan feed IG berupa carousel sesuai isi postingan blog. Namun apa daya, beberapa post terakhir dipost di Instagram hanya berupa cover postingan saja. Not bad. Aku menepuk bahuku sendiri. Aku sudah berlari sedemikian kencang untuk memenuhi challenge ini.


Btw, hadiahnya challenge ini bermacam-macam. Disediakan oleh beberapa sponsor yang rata-rata semuanya bloger juga. Belum pengumuman sih, semoga aku jadi salah satu peserta yang beruntung. Amin.


3. Program Nulis Bareng ODOP

Program ini diadakan oleh One Day One Post (ODOP), salah satu komunitas literasi yang kuikuti sejak lama dan masih aktif hingga kini. Tantangan ini berjalan setiap bulan sejak bulan Februari 2022 kemarin. Aku ikut terus meski ga pernah bisa full satu bulan penuh satu hari satu tulisan, pasti ada aja yang bolong. Tapi seenggaknya aku selalu berusaha nulis dan ngejar.


Ini nggak bisa dirapel sih karena waktu lapornya itu real time. Nggak bakal dihitung kalau dua laporan dalam satu hari serta nggak masuk hitungan hari itu kalau sudah lewat jam 12 malam. Minimal jumlah katanya ‘hanya’ 300 jadi untuk status media sosial sebenarnya masih bisa, tapi aku selalu nargetin postingan blog biar selaras dengan tantangan lainnya serta bahan untuk tulisan blogku memang masih banyak. Berderet minta diposting.


Iya, program ini medianya bisa pakai apa aja termasuk blog. Dulu aku sering pakai GDocs, sekarang enggak lagi. Yang seru bagiku dari program ini adalah tiap akhir bulan akan dihitung total perolehan jumlah kata masing-masing orang. Bukan untuk bersaing dengan yang lain, tapi bersaing dengan jumlah kata milik diri sendiri bulan selanjutnya. 


Tidak ada hadiah materi dalam challenge ini, tapi aku selalu berusaha konsisten karena yang kuincar bukan hanya hadiah fisik tapi ya itu tadi, produktivitasku dalam menulis. 


Ada jenis-jenis medali sesuai jumlah tulisan yang disetorkan selama satu bulan penuh di program ini. Februari aku dapat emas, tapi Maret aku hanya bisa dapat Perunggu. April ini entah, yang jelas aku sudah bolong beberapa kali.


4. Nulis Bareng Stiletto

Ini tantangan menulis yang aku ikuti pada Ramadan tahun 2020. Aku baru tahu program Nulis Bareng Stiletto ini di hari ke-11, tapi tetap kuikuti karena boleh ikut dari hari ke berapa pun. Bentuk challenge-nya adalah post di Instagram selama  30 hari berturut-turut di bulan April. Jadi aku hanya ikut 20 hari tantangan ini. Caption yang ditulis harus sesuai dengan tema yang dilempar oleh penerbit Stiletto Book. Di hari pengumuman namaku tidak termasuk dalam daftar peserta terpilih. Agak sedih sih, tapi ya sudahlah.


5. Ramadan Writing Challenge (RWC)

Tantangan ini juga diselenggarakan oleh Komunitas ODOP. Aku sudah dua kali ikut dalam program ini. Di tahun pertama aku ikut dengan media Facebook. Alhamdulillah menjadi salah satu peserta terbaik.


Tahun selanjutnya aku ikut dengan media Instagram. Lebih menantang ternyata, bukan hanya mikirin caption yang harus sesuai dengan tema harian yang ditentukan oleh panitia tapi juga memilih atau membuat foto supaya cocok dengan tema dan tidak merusak feed.


Oh ya selain posting satu tulisan perhari, challenge di tahun kedua yang kuikuti juga ada kewajiban berkomentar ke postingan teman sesama peserta challenge. Jadi kayak berinteraksi gitu. Waktu aku ikut dulu, aku masih susah sinyal sehingga kewajiban berkomentar ini menjadi tantangan yang agak berat bagiku.


6. One Day One Post

Tantangan ini sekali lagi diadakan oleh Komunitas ODOP. Tantangan ini diadakan sebagai bentuk rekrutmen anggota baru ODOP, posisinya saat itu aku sebagai anggota baru. Kalau nggak lolos challenge ini, nggak bisa masuk komunitas ODOP. Lama waktu tantangannya kalau nggak salah selama satu bulan penuh.


Aku harus posting satu tulisan setiap hari di blog dengan tema bebas. Alhamdulillah lolos. Itu baru tahap pertama. Tahap kedua mulai penjurusan, aku memilih jurusan fiksi padahal sebenarnya sehari-hari aku lebih sering menulis non-fiksi. Alasannya tentu saja karena aku ingin belajar lebih banyak tentang menulis fiksi. Hasilnya lumayan, aku menulis beberapa cerita fiksi berdasarkan tantangan yang diberikan oleh pengurus.


7. #30HariNgeblogTemaRamadhan

Boleh dibilang, challenge ini sepertinya adalah challenge menulis pertama yang aku ikuti. Saat itu tahun 2014. Lagi-lagi challengenya diadakan saat Ramadan. Bagiku Ramadan memang bulan menulis, aku punya lebih banyak waktu luang. 


Yang mengadakan challenge ini adalah temanku dan temannya. Selama 30 hari ada tema per hari. Namanya baru belajar, tulisanku singkat-singkat sekali waktu itu. Beda sama sekarang yang aku sendiri menuntut untuk minimal 1000 kata dalam satu postingan. Oh ya sebagai apresiasi, waktu itu aku mendapat sertifikat. Senangnya.


Demikian ceritaku mengenai challenge-challenge menulis yang pernah kuikuti. Seru, ada cerita suka dukanya. Dukanya tentu saja beberapa kali aku keteteran dalam mengejarnya. Tapi sejak dulu, setiap kali aku berniat ikut challenge aku selalu berhasil menyelesaikannya secara kuantitas.


Itulah alasanku kenapa ikut blog challenge, karena aku yakin aku pasti bisa menyelesaikannya. Meski di dalam prosesnya aku pasti mengalami jatuh bangun yang payah. 


Gimana denganmu, teman? Apakah punya cerita juga tentang perchallenge-an ini. Kalau ada, ceritakan di kolom komentar ya. []

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar