Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

5 Hal Baik yang Harus Disyukuri Selama Pandemi

Posting Komentar

Seperti bentuk musibah lainnya, bencana pandemi Covid-19 di awal hingga pertengahan tahun 2020 ini juga memiliki hikmah yang luar biasa. Dan hikmah-hikmah tersebut rasanya terlalu besar untuk tidak disyukuri. Agar keseimbangan terjadi di muka bumi, mungkin pandemi ini muncul. Sama seperti kita yang harus menyeimbangkan diri ketika melihat suatu penderitaan, lihatlah juga sisi baiknya. Bagaimanapun kita harus bersyukur, ada yang masih lebih banyak dapat kita nikmati daripada yang pergi.

As always dengan segala hormat kepada mereka yang terdampak buruk secara langsung akibat pandemi ini, ini bukan bentuk ‘tertawa di atas penderitaan orang lain’. Hanya sebagai pengingat bahwa dunia ini masih bisa dinikmati meski dalam kondisi terburuknya.


Aku sudah pernah menyebutkan beberapa efek positif yang kurasakan selama pandemi, tentu saja aku tak akan mengulang hal tersebut lagi. Kali ini aku akan bersyukur tentang hal-hal baik yang terjadi pada dunia selama virus corona merajalela. Kuharap semua orang juga bersyukur untuk banyak hal baik lain yang tidak tersebutkan di sini. Biar setan murka saja, ternyata ada banyak manusia yang masih ingat untuk bersyukur di tengah-tengah lautan alasan untuk mengeluh.

Kualitas Udara Meningkat

Kualitas udara meningkat karena kendaraan bermotor yang beroperasi sebagai salah satu penyumbang sumber polusi menjadi lebih sedikit di jalanan. Hal ini terlihat dari citra satelit dan pemantauan alat monitoring kualitas udara. Meskipun sebenarnya polusi kendaraan bermotor hanyalah salah satu dari beberapa sumber emisi udara. Harapanku semoga kualitas udara yang baik ini bisa tetap dipertahankan bahkan jika semua pandemi ini telah berakhir. Mungkin para pengambil kebijakan bisa menengok kembali pada regulasi kendaraan pribadi dan peningkatan layanan transportasi umum.

Terbangunnya Solidaritas

Solidaritas antar manusia atau bahkan antar negara menjadi lebih kuat karena terjadinya pandemi. Hal ini karena semua orang mempunyai tujuan yang sama yaitu  melumpuhkan pergerakan virus corona. Sebagian besar orang sepakat untuk menggunakan masker, menjaga jarak aman, diam di rumah, dan sharing hal-hal baik untuk saling mendukung. Indonesia rasanya kembali ke zaman saat aku SD, ketika karakter gotong royong menjadi primadona di dalam buku pelajaran PPKn.

Meningkatnya Empati

Semangat berbagi setiap orang terpicu pada saat pandemi ini. Ada banyak kondisi sosial ekonomi orang-orang yang mengundang kepedulian banyak orang yang lain. Yang kuat membantu yang lemah. Bahkan yang masih punya sedikit juga sering ingin ikut berbagi. Ada banyak mata terbuka dan hati yang tersentuh di tengah pandemi seperti ini. Uluran tangan terus mengalir. Berita bantuan-bantuan yang disalurkan membuat hati ini hangat, menyadari bahwa di Indonesia dan dunia masih banyak orang baik. Jika tidak dalam suasana genting seperti ini mungkin semuanya akan sulit terlihat.

Lebih Dekat dengan Tuhan

Kondisi sulit seperti sekarang ini membuat semua orang menjadi lebih dekat dengan Sang Maha Pemilik Kehidupan. Semua orang berdoa agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada sekarang. Sebuah kesadaran besar menyelimuti alam semesta, bahwa manusia sama sekali tidak berhak sombong. Virus corona yang bahkan tak dapat dilihat oleh mata telanjang dapat melumpuhkan berbagai sistem yang diklaim terbaik buatan manusia. Kesehatan terpuruk, sosial ekonomi anjlok. Mendekat kepada Yang Maha Menentukan dapat membuat hati manusia menjadi lebih tenang.

Dunia Menjadi Lebih Kreatif

Bersyukurlah jaringan internet juga tidak ikut mati akibat paparan virus ini. Karena itu kita masih bisa menikmati ragam hiburan dan akses terhadap berbagai informasi lewat kanal-kanal yang jadi lebih banyak bermunculan selama pandemi. Isi konten di medsos juga semakin kreatif. Abaikan aksi prank nol empati, hanya fokus pada konten-konten baik. Yang menonton selain merasa bahagia juga dapat terinspirasi.

Kreativitas dalam pembuatan konten-konten positif yang menarik juga diikuti oleh resep-resep makanan yang semuanya rasanya tidak gaul kalau tidak mempraktikkannya. Ini positif tentu saja. Belum lagi banyaknya bisnis kreatif yang bertumbuh hanya dari rumah. Kreativitas memang dapat dipicu oleh keadaan terjepit.


Demikian, 5 hal baik yang perlu disyukuri selama pandemi. Mungkin ada banyak hal baik lainnya untuk disyukuri. Kelima hal baik tersebut terjadi secara global. Efek baik lainnya mungkin dapat dirasakan secara berbeda-beda oleh setiap individu. Yakinlah dunia sekarang sedang berbenah diri untuk menjadi lebih baik. Tugas kita hanya menerima dan menyukurinya. []
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar