Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

[Puisi] Denial Bird

Posting Komentar

Seekor burung terpekur
Ia baru saja berlomba untuk mendapatkan mangsa dengan temannya
Ia kalah, temannya terbang tinggi membawa mangsa

Tidak tahu dimana salahnya
Ia sudah berlatih berminggu-minggu
Induknya menghibur
Bukan karena kamu tidak mampu
Tapi ada yang kualitasnya melebihimu

Sang burung mencerna
Ia berpikir dalam, merenungi nasibnya
Tidak terima
Ia denial dalam waktu yang lama 

Ia sudah belajar terbang sekencang yang ia bisa
Ia sudah menggesitkan sayapnya
Ia juga melatih paruhnya
Agar sigap mematuk mangsa

Tapi apa yang terjadi?
Ia berkoak pelan

Induknya berkata,
Jika semuanya sudah maksimal
Apa pula yang perlu disesalkan?
Berarti bukan rezekinya menang

Ia mengangguk
Bersiap untuk pertempuran yang lebih besar.[]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar