Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Ruang Terbuka Hijau Batumandi

7 komentar
Aku dan suami sama-sama suka traveling. Karena kami juga sama-sama pekerja yang masih terikat dengan instansi, jadi waktu traveling kami biasanya weekend atau malam hari. Destinasinya pun tidak jauh-jauh, hanya di sekitar kota. Paling banter ke kabupaten sebelah. 

Beberapa waktu yang lalu, aku dan suami jalan-jalan ke Kabupaten Balangan sambil mencari makan malam. Hah? Iya, kadang kami seabsurd itu. Mencari makan malam bisa sampai ke kabupaten sebelah. Selain karena ingin jalan-jalan, juga ingin mampir ke rumah seorang teman suami.

RTH Batumandi

Sebenarnya jarak antara rumah dan Kabupaten Balangan tidak terlalu jauh, karena lokasi rumahku berada hampir di ujung Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Paling jauh hanya sekitar satu jam perjalanan. Nah, kami jalan-jalannya ke kecamatan paling ujung terdekat dari HST. Kecamatan Batumandi namanya.

Di ibukota kecamatannya, terdapat sebuah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Aku sudah sering lihat sebenarnya karena letaknya berada persis ditepi jalan provinsi. Namun, aku belum pernah mampir ke sana. Jadi malam itu aku dan suami mampir ke sana setelah makan malam tepat di warung makan seberangnya.

Foto dulu, meski gak jelas juga kelihatannya

Karena biasanya aku melihat RTH ini pada siang hari, saat ke sana waktu malam aku jadi cukup tercengang dengan suasana yang berbeda. Plang namanya dipasang lampu berwarna-warni. Jadi indah, deh. Sayang, bagian dalam RTHnya agak gelap jadi aku tidak masuk ke sana. Padahal ada patung buah cempedak dan papakin, buah khas Balangan, di sana.

https://instakalimantan.blogspot.com/2016/03/tugu-tugu-kota-paringin.html

Meskipun namanya RTH, tapi waktu kuamati taman ini tidak banyak pohonnya, tidak kelihatan rindang gitu. Setiap kali aku lewat, hanya terasa kesan panasnya. Mungkin karena infrastruktur daerah ini masih terbilang baru, dibangun tahun 2014 lalu. Sehingga pohon-pohon pelindungnya belum tumbuh tinggi dan rimbun. 

Kereta kencana yang membawa kami ke berbagai destinasi

Tapi overall fasilitas publik seperti RTH Batumandi ini patut diacungi jempol. Karena menambah luas lahan terbuka di suatu kota, yang notabene sekarang sudah mulai berkurang karena banyak digunakan untuk mendirikan bangunan.

Jalan-jalan kami yang singkat pada malam itu berakhir setelah kami memutuskan untuk pulang. Malam sudah mulai larut, perut pun sudah kenyang. Sampai jumpa di cerita jalan-jalan kami selanjutnya.[]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

7 komentar

  1. Hi kak, salam kenal.
    Ceritanya menarik, unik dan asik. Selalu suka baca cerita traveling karena kita bisa merasakan sebuah pemandangan tanpa harus kesana.

    Agar cerita ini lebih menarik lagi mungkin bisa diberi italic pada kata serapan. Pasti lebih keren lagi kak ^^

    BalasHapus
  2. Waah... asyik kalau suka travelling, jadi weekendnya travelling tuh ����

    BalasHapus
  3. Sayang ya, gak masuk malam-malam.

    BalasHapus
  4. Terima kasih semuanya, berkunjung ke sini nanti ya.

    BalasHapus
  5. Wah unik juga ya RTH ini, penasaran sama buah papakin say

    BalasHapus

Posting Komentar