Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

[Review] Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu

Posting Komentar
Salah satu jenis buku yang memenuhi rak bukuku adalah buku nonfiksi bertema beasiswa. Aku memang bercita-cita ingin mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri, meski belum mengusahakannya sama sekali karena sesuatu dan lain hal. Hiks.

Cukup curhatnya, sekarang aku ingin mereview sebuah buku kece dari penulis yang juga kece. Judulnya Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu. Bikin penasaran ya judulnya. Dari judulnya, bisa ditebak bahwa penulis adalah seorang anak yang berbakti. 

Judul : Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu
Penulis : Irfan Amalee
Penerbit : Mizania
Tahun terbit : 2013


Irfan Amalee meyakini bahwa keberhasilannya meraih beasiswa tak lepas dari doa-doa orangtua, terutama ibu. Lika-liku perjuangannya mendaftar beasiswa terbayar manis ketika ia dinyatakan lulus seleksi sebagai penerima beasiswa dari IFP Ford Foundation.

Bukan hanya berisi pengalaman penulis dalam mendapatkan beasiswa, buku ini juga bercerita tentang 20 pengalaman lain selama  penulis mengecap pendidikan hasil beasiswa di negeri Paman Sam. Aku sering terkikik membaca paragraf lucu di buku ini. Meskipun sama sekali tidak termasuk ke dalam genre komedi, buku ini menyajikan selera humor yang cerdas khas orang berpendidikan.

Cover pertama
 
Beberapa judul yang kufavoritkan di buku ini yaitu "Lebih Susah Masuk Amerika daripada Masuk Surga", "Wisata Kuliner Kaum Kurawa", "Enaknya Jadi Orang Miskin", dan "Menengok Semangat 'The American Dream' dari Dapurnya.

Uniknya, buku ini mempunyai dua cover. Cover pertama berwarna kuning khusus untuk bagian 21 pengalaman hidup yang sebagian sudah kutulis di atas. Cover kedua yang berwarna biru, dengan arah yang berseberangan berisi tentang cerita 13 pelajaran hidup dan 7 tips praktis hidup dan studi di Amerika. Cerita dan tips tersebut diambil dari beberapa pelajar Indonesia yang sedang belajar di Amerika.

Cover kedua
 
Cerita-cerita di kedua bagian buku ini keren sekali. Membuatku tambah ingin 'kabur' ke luar negeri. Bagian pertama yang berjumlah 243 halaman, menyadarkanku bahwa mengusahakan sesuatu itu harus totalitas. Bagian kedua yang berjumlah 197 halaman membuatku semakin optimis bahwa setiap usaha pasti ada hasilnya.


Semua doa direkam, dikabulkan kapan-kapan (Pungutlah Hikmah Walaupun dari Mulut Paman Sam, hal 50).
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar