Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Life Freedom vs Financial Freedom

15 komentar
Apa yang akan kamu lakukan jika uang bukan lagi masalah buatmu?

Jika aku yang mendapat pertanyaan tersebut aku akan menjawab, aku akan membeli buku lebih banyak, menulis tanpa batas, dan travelling lebih sering. Ketiganya adalah passion-ku yang lambat laun mulai berkurang intensitasnya karena waktu luangku yang tak banyak dan uang yang masih diprioritaskan untuk hal lain.

Adalah mimpi besarku untuk dapat hidup dengan melakukan apapun yang kusuka tanpa rasa bersalah. Jika itu dapat terwujud, maka itulah arti kemerdekaan yang sesungguhnya bagiku. Kabar buruknya, kebebasan hidup biasanya berbanding terbalik dengan kebebasan finansial. Bukan, bukan aku takut tidak bisa bebas secara finansial. Namun, aku jelas khawatir jika kebebasan finansial menjadi penghalang terbesar untuk mencapai kebebasan hidup.



Diakui atau tidak, jalan hidup yang saat ini kita ambil biasanya bermuara pada satu hal yaitu uang. Uang adalah alasan sebagian besar orang melakukan sesuatu, sebagian kecil lainnya akan mengatakan passion sebagai pijakannya. Tak dapat dipungkiri, uang memang dapat membuat kita dapat bertahan hidup, makan tiga kali sehari, memakai pakaian yang layak, dan tinggal di rumah yang aman. Setelah sibuk mengejar uang, di sisa hari barulah kita akan memenuhi panggilan jiwa untuk melakukan hobi atau berkumpul dengan keluarga.

Mereka yang memiliki life freedom biasanya adalah para pemuda(i) yang belum bekerja dan belum berkeluarga. Mereka masih dapat bebas melakukan kegiatan tanpa batas waktu, tanpa takut dikejar setoran, tanpa takut akan dipecat, tanpa takut akan kekurangan makanan. Mereka masih bersemangat berorganisasi, melakukan hobi dengan teman sekomunitas, mengekspresikan ide tanpa mengharapkan imbalan. Di sisi lain, sebagian besar dari mereka belum bebas secara finansial dan itu bukan kabar baik untuk menyongsong masa depan yang menyenangkan.

Kelompok lainnya mungkin memiliki kemerdekaan secara finansial, mereka dapat memenuhi apa saja hajat hidup diri dan keluarga. Namun, waktu dan raga mereka tergadai untuk melakukan pekerjaan yang dibayar. Jika tidak ada passion di dalamnya, maka mereka adalah orang-orang yang resmi terpenjara dalam rutinitas. Sedang berbahagialah mereka yang bekerja dengan passion, setidaknya jiwa mereka merdeka meski letih raga. 

Lalu, bagaimana jalan keluar yang terbaik? Agar kita dapat merengkuh keduanya, life freedom and financial freedom. Di mana pun posisi kita saat ini, kita punya hak untuk memerdekakan diri dari segala bentuk penjajahan atas rasa bahagia. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kubagi dan sedang kupraktikkan untuk mencapai kedua kemerdekaan tersebut. 

# Bekerja dengan passion
Bahkan jika kamu sudah tercebur ke bidang yang tidak disukai, setidaknya cobalah untuk mencintainya. Karena dengan begitu beban mental saat bekerja tidak terlalu berat. Bagi yang belum mendapatkan pekerjaan, pilihlah yang sesuai dengan passion-mu agar bekerja terasa seperti bermain.

# Luangkan waktu
Sisihkan waktu untuk menekuni hobi dan berkumpul dengan keluarga. Kedua aktivitas ini adalah makanan jiwa yang paling hakiki. Kebahagiaan akan paling mudah dicapai saat jiwa sudah ‘kenyang’.

# Tutup telinga
Dunia makin ke sini makin jahat. Gempuran media sosial makin memperkeruh suasana. Nyinyiran khas netizen terhadap kondisi yang kita alami kadang membuat kita tambah gusar. Karena hidup terlalu singkat untuk membiarkan orang lain mengatur apa yang harus kita lakukan, maka abaikan saja ‘dalil-dalil’ mereka yang sok maha benar itu.

# Investasi
Ini adalah salah satu poin untuk menggapai kebebasan finansial. Ada banyak cara berinvestasi, kita bisa belajar dari mana saja. Yang penting kita tidak membiarkan penghasilan kita menguap begitu saja. Pilihlah investasi yang mendatangkan passive income, sehingga saat kita bersenang-senang melakukan hobi, uang akan masuk ke rekening pada waktu yang bersamaan.

# Buat program
Rencanakan program untuk bersenang-senang dan laksanakan. Misal travelling setahun sekali, budget beli buku sekian rupiah per bulan, dan lain sebagainya. Menikmati hidup jangan menunggu tua. Pertama, belum tentu kita masih hidup sampai tua. Kedua, tenaga dan perasaan saat muda dan tua tidak sama. 

# Kendalikan gaya hidup
Apa yang membuat hidup terasa sangat berat? Salah satunya adalah gaya hidup yang tinggi, sedangkan penghasilan tidak mencukupi. Jangan turuti gengsi yang tak ada habisnya. Beli barang sesuai fungsi, bukan hanya karena branded. Jika kita masih dikendalikan gengsi, maka selamanya kita tidak akan pernah menjadi orang yang merdeka.

Jadi, sudah siap merdeka tanpa merasa bersalah? Aku siap, meski sekarang belum. Tapi setidaknya, aku sudah tahu apa yang aku mau, dan siap menjalankan langkah untuk mendapatkannya. Lalu, bagaimana kemerdekaan hidup versimu? []
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

15 komentar

  1. Whahahhaa, kebebasan financial ini kayaknya emang cita-cita semua orang ya Mba. Setuju banget kalau udah financial freedom aku juga pengen traveling kemanapun yang aku mau. Hahaha

    BalasHapus
  2. Setuju mbak, Life freedom memang dirasakan para pemuda sih mbak karena memang belum ada tanggungan dan bebas dari tekanan tapi memang harus memperhatikan solusi agar tetap lebih baik lagi.

    BalasHapus
  3. aku akan membeli buku lebih banyak, dan travelling lebih sering. Ternyata kita pemikiran yang sama mbak 😁🙃

    Nisa setuju sama point empat dan lima.
    Kadang kita gak perlu mendengarkan kata dari orang orang yang berusaha menjatuhkan kita. Karena kita cuma punya dua tangan, dan gak mungkin bisa untuk nutup semua mulut yang terlalu berkomentar mungkin kita bisa menutup telinga kita, dan tetap menjalakan apa yang kita suka. Kadang orang yang berkomentar memang sering menjatuhkan, tanpa sadar secara gak langsung bilang kalau di juga gitu. Dia nunjukin ke dunia kalau dia itu suka ngomentarin hidup orang haha. Miris memang. Nisa sering nih, dapat komentar bla bla bllaa yang nisa lakukan bodo amat ah, selama masih di jalan yang benar sesuai norma yang berlaku gak perlu takut kalau itu salah ya tetap nisa jalankan, yang penting nisa bahagia dan dikatakan merdeka karena apa yang nisa suka bisa dijalankan hihi

    Kalau yang gaya hidup itu, sekarang mah gaya hidup yang tinggi memang banyak diterapkan oleh orang orang yang ingin terlihat berkelas hanya karena gengsi 😁 berarti mereka belum merdekanya mbak hihi.

    Nisa juga siap merdeka tanpa rasa bersalah 🤗🇮🇩

    BalasHapus
  4. aku jadi ingat buku merry riana yang akhirnya selesai kubaca. bukunya isinya tentang bagaimana dia bisa mencapai financial free sebelum umur 30. inspiratif banget sih

    BalasHapus
  5. Kalo di suruh milih dari judul itu saya pilih kehidupan yang bebas daah

    BalasHapus
  6. Ahh iya pengen banget bisa financial freedom moga profesi penulis dan blogger bisa dijadikan sarana dapat penghasilan yang memadai buat beli berlian hihi

    BalasHapus
  7. Such a good writing. Suka banget baca ini dan idenya asli bagus banget. Finansial freedom. hmm.. tipsnya juga berguna banget. Bagian investasi aku highight, Kak. Sangat berfaedah tulisannya.

    BalasHapus
  8. Kemerdekaan versi aku mba, hidup tanpa ada aturan soalnya aku ga suka banget di kekang hihihi

    BalasHapus
  9. Wah baru denger life freedom n financial freedom.. :) kita sama2 berjuang mbak biar dapat keduanya.

    BalasHapus
  10. Tips yang patut di coba, bahkan yang terakhir kayaknya wajib dilakukan deh ya. 😀

    BalasHapus
  11. Mengendalikan gaya hidup itu, susah2 gampang tapi pasti bisa lah ya. Tips nya bagus semua di terapkan

    BalasHapus
  12. Nah, aku baru mau coba investasi nih. Cari yang simpel tapi aman misal Pluang.id di hape atau Pegadaian di hape. Oya mba Rindang gmana S2 nya sudah kah? Jangan menyerah yaaa cari terus beasiswa!

    BalasHapus
  13. mengendalikan gaya hidup penting banget sih saat ini. apalagi dizaman ekonomi yang terus melemah, ngga lupa juga berinvestasi biar aman sih

    BalasHapus
  14. Keren, pilihannya. Boleh juga sesekali membayangkan hal super baik seperti ini. Aku pun akan melakukannya jika hal baik ini terjadi padaku. Dengan tambahan, banyakin acara edukatif di rumah atau tempat yang cocok.

    BalasHapus

Posting Komentar