Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Catatan Hati Oki Setiana Dewi

Posting Komentar
Judul : Melukis Pelangi
Penulis : Oki Setiana Dewi
Penerbit : Mizania
Tahun terbit : 2011
Tak terbayang sebelumnya jika ternyata aku menyukai buku ini, karena sebenarnya aku tidak menyukai buku berjenis biografi. Buku ini menurutku termasuk dalam jenis tersebut. Apakah karena kisah hidup Oki yang dalam masa kekinian membuatku tertarik membaca buku ini setelah halaman pertama? Apakah karena segudang prestasinya? Atau apakah karena keteguhan hatinya sebagai muslimah? Sepertinya karena semuanya. 

Sebenarnya pula, sudah sejak lama aku tahu buku ini namun belum ada keinginan untuk membacanya. Aku berpikir, ah paling sama saja isi bukunya dengan buku-buku yang ditulis oleh artis yang aji mumpung. Ternyata dugaanku salah, buku ini “bergizi” dan mempengaruhiku.

Quote terpenting dari buku ini adalah “semua berawal dari mimpi”. Tergambar dari jalinan-jalinan cerita dari Oki baru lahir hingga Oki yang sekarang. Cerita dimulai ketika Oki lahir di Batam dan menjalani hidup yang sederhana ketika kecil. Ketika remaja, ia meraih banyak prestasi yang membanggakan di dunia modelling, setelah terjatuh berkali-kali. Hingga akhirnya, tak ada pertandingan yang ia ikuti tanpa ia menjadi juaranya.

Merasa puas dengan prestasinya tersebut, Oki yang saat itu baru kelas 2 SMA mulai berpikir untuk hijrah ke ibu kota dan memulai karir serta mewujudkan mimpi-mimpi yang tertulis di buku hariannya saat kecil. Salah satunya adalah bermain film bersama Deddy Mizwar yang notabene adalah artis senior. Berkat usaha kerasnya, ternyata mimpi yang dianggap mustahil oleh sebagian besar teman-temannya dulu itu kini terwujud.

Masa-masa penuh tekanan dan cobaan tentu juga menerpa Oki saat ia pertama kali datang di Jakarta. Cobaan terbesar yaitu ketika ibunya menderita penyakit langka yang sulit disembuhkan. Keadaan tersebut ternyata menampar keras batinnya, ia merasa diingatkan. Ia merasa hatinya digedor oleh Sang Pemilik Kehidupan. Ia sadar bahwa ia belum menjadi muslimah yang baik selama ini. Ia kemudian berjilbab karena itu. 

Keputusannya berjilbab tentu saja tak sejalan dengan mimpi-mimpinya yang membuatnya rela hijrah seorang diri ke ibukota. Ia tak bisa lagi menjadi artis. Karena pada saat itu, tak ada pihak yang memproduksi film yang mau menerima castingnya sebagai artis. Oki kemudian merubah cita-citanya. Ia ingin menjadi pengajar dan muslimah yang baik, serta kuliah sungguh-sungguh. 

Hingga saat audisi itu datang, audisi yang ia ikuti karena didesak oleh teman-temannya yang melihat bakat akting Oki. Audisi untuk menjadi seorang pemain film di Ketika Cinta Bertasbih, film yang diangkat dari novel Kang Abik. Audisi tersebut membuatnya menjalani masa karantina yang sangat panjang. Dengan bakat dan usahanya yang luar biasa, akhirnya Oki memenangkan audisi tersebut. Ia memerankan Anna Althafunnisa, bukan Husna seperti yang ia isi pada lembar formulir saat ia mendaftar.

Setelah film tersebut beredar, nama Oki mulai terkenal. Namun sungguh, membaca tulisan di bukunya, Oki jelas sekali bukan pribadi yang sombong. Ia bahkan takut, ketenarannya saat ini akan melenakannya. Allah, jadikanlah aku wanita seperti Oki.

Buku dengan tebal 347 halaman ini Oki tulis di sela-sela break syuting katanya. Subhanallah. Orang dengan kesibukan selangit seperti Oki saja bisa menulis buku. Lagi pula, dia juga masih berjuang menyelesaikan kuliah S1-nya saat itu. Keren. Tulisannya juga bagus. Mengalir, seperti dia menulis diary dan enak dibaca.

Pesan yang ingin disampaikan Oki dalam buku ini sepertinya dapat dirangkum menjadi satu kalimat ini. 

Jadilah muslimah yang berprestasi!


Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar