Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Review September 2017

2 komentar
Bulan September berlalu dengan sangat cepat di kehidupanku. Iya, aku sesibuk itu sekarang. Jika kalian memperhatikan jumlah blogpost aku satu bulan ini, maka kalian akan mengerti betapa tidak teraturnya hidupku akhir-akhir ini. Hiks. Kalau tidak bisa dibilang mengenaskan ya, karena ini seperti ‘bukan Rindang banget’.

Keluarga

Nenek tercinta
Hari Raya Idul Adha jatuh tepat pada tanggal 1 September. Namun, bapa dan adik tidak bisa pulkam dengan alasan pekerjaan. Adikku memang sedang tidak bisa cuti. Bapa menunda kepulangannya satu minggu kemudian. Qadarullah,  nenekku dari pihak bapa meninggal pada tanggal 9 September 2017 saat bapa tiba di rumah. Aku berduka tanpa bisa mengekspresikannya, karena almarhumah tidak berada di dekatku. Nenek sedang ada di Samarinda, di rumah uwa –kakaknya bapa.

Setelah berdiskusi jarak jauh, bapa dan kedua saudaranya sepakat untuk memakamkan nenek di Samarinda. Hal tersebut membuat mama dan bapa harus ke Samarinda, hari itu juga. Pukul 5 sore uwa mengabari via telepon, pukul 7 petang mama dan bapa sudah stand by menunggu bus tujuan Samarinda.  Samarinda berjarak 12 jam dari tempat tinggal kami. Setelah mengalami perjalanan panjang yang tertunda karena permasalahan teknis bus, mama dan bapa baru tiba di Samarinda pukul 1 siang. Orang-orang baru saja pulang dari prosesi pemakaman nenek. Ya, bapa tidak bertemu dengan orangtua satu-satunya pada saat terakhir. Fyi, bapa ditinggal meninggal kakek pada saat masih berada di dalam kandungan. Aku tidak tahu persis bagaimana perasaan bapa, meski katanya beliau sudah mengikhlaskan kepergian nenek. Oya, aku tidak tahu usia nenek dengan pasti tapi kalau boleh diperkirakan sekitar 100 tahun kurang sedikit.

Mama di depan makam nenek

Aku dan adik juga tidak bisa ikut ke Samarinda karena alasan pekerjaan di hari Senin. Lagipula, hari Minggu tanggal 10 itu ada acara arisan keluarga sekaligus acara aqiqah si kecil Davin di rumah kakek dari pihak mama. Aku harus sedih dan gembira dalam waktu yang bersamaan.

Di akhir bulan tanggal 30 September, ada resepsi pernikahan sahabatku waktu SMA. Untungnya diadakan hari Sabtu, sehingga aku bisa benar-benar mengosongkan waktu sehari itu untuk ke sana. Sekalian reuni dengan para sahabat yang lain, mumpung lagi ngumpul dengan para bridesmaid ala-ala.  

Vhaancoex Girls

Pekerjaan
Satu bulan terakhir, banyak jadwal sampling. Untung tubuhku kuat. Tetek bengek pendaftaran CPNS juga bikin kalang kabut. Tanggal 15 aku ikut tes CPNS periode pertama oleh Kemenkumham di Banjarbaru. Meski gak sampai tahap SKB, aku lega karena kemampuanku masih ‘lumayan’. Peringkat 605 dari 17.000 lebih peserta. No problem. Seenggaknya, nilaiku memenuhi passing grade dan paling unggul di antara yang lain saat sesi ujianku. Meski kalau diperingkat se-Indonesia ya aku nggak masuk 39 besar. Di periode kedua nanti aku akan mencoba lagi.

Pengumuman seleksi


Kesehatan
Alhamdulillah, aku sehat terus. Kabar buruknya, pengobatan TB-ku harus dilanjutkan lagi karena meskipun benjolannya sudah hampir hilang tapi bakterinya masih ada berdasarkan hasil FNAB. Nah, ngurus pengobatan ini termasuk yang bikin aku tambah sibuk juga, karena aku harus bolak-balik ke puskes, RS, dan klinik yang jauhnya satu jam perjalanan lebih dari rumah. Tetap semangat sembuh, Rindang!

Kursus menjahit
Bulan ini karena kesibukanku, aku full gak masuk kursus yang hanya 8 kali pertemuan dalam sebulan itu. Hiks.

Buku
Karena bulan ini aku punya kesempatan ke Gramedia, jadi aku beli buku dan sudah membaca salah satunya yaitu ‘Mimpi Punya Bisnis Sukses di Usia Muda’. Isinya keren banget, buat aku ingin beli dan baca buku kembarannya dari penulis yang sama –Stella Olivia, judulnya Mimpi Punya Karier Cemerlang di Usia Muda. Kemarin itu aku cuma beli satu karena jelas, aku lebih tertarik dengan dunia bisnis daripada jadi ‘karyawan cemerlang’. Ternyata isinya jauh lebih general daripada sekadar bicara dunia bisnis. Nanti aku review buku-buku kece ini ya.

Gramedia on action

Traveling
Akhirnya bisa jalan-jalan cantik lagi bulan ini. Destinasi tujuanku kali ini adalah Kampung Pelangi Banjarbaru. Yihaa. Kawasan yang sebelumnya hanyalah bantaran Sungai Kemuning ini sukses membuatku sibuk berfoto ria dan jadi model sehari. Haha.

Selamat datang di Sungai Kemuning

Blogging
Bloggingku masih tidak teratur. Kacau. Ikut lomba pun tidak lagi. Aku bertekad sejak awal Oktober ini mulai aktif lagi. Aamiin.

Nah, segitulah ceritaku di bulan September. Singkat, ya? Padahal saat menjalaninya aku gelabakan banget nget nget. Sampai ketemu di ceritaku bulan depan, ya.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar