Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Study Tour Bali - Malang [I]

4 komentar
Kali ini aku mau bercerita tentang pengalamanku selama study tour ke Bali dan Malang 5 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 16 – 21 Januari 2012. Aku masih semester 4, masih unyu-unyu. Bersama dengan kakak-kakak tingkat semester 6 ke atas, aku dan beberapa teman seangkatanku melaksanakan studi banding sekaligus wisata ke dua kota di atas. Kami menggunakan jasa agen travel dengan biaya sebesar Rp. 1.995.000, sudah termasuk biaya akomodasi, transportasi, dan konsumsi. Plus uang saku sekitar satu jutaan. Dulu aku masih berjaya bisa jalan-jalan dengan uang beasiswa, termasuk waktu study tour. Hehe.

Senin, 16 Januari 2012

Perutku tak keruan rasanya sepanjang pagi. Begitulah kalau aku akan mengalami pengalaman yang berkesan dan jarang kualami. Jadwal keberangkatan kita ke bandara awalnya jam 13.30 karena kita akan take off jam 14.00. Ternyata eh ternyata supir taksi yang kita booking mendesak untuk berangkat jam 12.00. Huh, gimana gak kelabakan coba? Alasan beliau mendesak untuk cepat berangkat adalah karena jalur utama menuju bandara sedang macet total karena kecelakaan truk. Beliau berinisiatif untuk berangkat lebih awal agar tidak terlambat dan tidak ketinggalan pesawat.

Seseruan di bandara

Beruntung waktu itu kami sudah berkumpul di rumah salah satu geng, rumah Gadis, tempat yang kami sepakati dimana taksi itu menjemput. Tapi masih belum siap-siap banget. Akhirnya kami berangkat jam 12 siang ke bandara. Selain ngeselin karena udah maksa minta lebih cepat dari perjanjian, ternyata supir taksinya juga jutek. Nggak ramah sama penumpang. Ckck. Kita ke bandara pun lewat jalur tikus. Alhamdulillah kita sampai di bandara tidak lewat dari waktu yang ditentukan, bahkan harus menunggu lebih lama. Alhasil, Gadis yang nggak sempat makan di rumah, nyuri waktu makan di bandara. Kegiatan kami nunggu waktu check-in? Ya foto-foto dan ngobrol ngalor ngidul aja dengan sesama peserta study tour yang satu persatu mulai berdatangan. Dan tahukah kamu, waktu keberangkatan pesawat didelay menjadi 16.30 WITA. Tambah lama.

Berangkat ...

Jam 18.00 lewat kami akhirnya mendarat di Bandara Juanda Surabaya. Wuah senangnya dapat merasakan udara Surabaya menjelang maghrib. Tak lama menunggu, bus wisata telah siap membawa kami mengawali perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi untuk menyeberang ke Pulau Dewata. Tetapi sebelumnya kami mampir dulu untuk dinner dan shalat di Gempol Asri (haha, aku masih ingat nama rumah makannya). Sebelum berangkat lagi dilakukan perbaikan bus, entah bagian apanya oleh supir dan asistennya. Sembari menunggu, kami foto-foto dan bercanda nggak jelas di atas bus. Beberapa teman lebih memilih untuk menunggu di luar bus. Ketika bus akhirnya melanjutkan perjalanan, kami pun mencoba terlelap dalam posisi duduk.

Selasa, 17 Januari 2012

Dini hari kami akhirnya tiba di Pelabuhan Ketapang dan menyeberang menggunakan fery ke Pelabuhan Gilimanuk. Saat itu mata kami sedang ngantuk-ngantuknya. Jadi waktu menyeberang kami habiskan untuk tidur di kursi fery. Subuh tiba, kami pun tiba di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Alhamdulillah, akhirnya aku berkesempatan menjejakkan kaki di Tanah Dewata yang pertama kali kukenal lewat buku cerita di perpustakaan SDku dulu. Kami kemudian shalat subuh di mushala sekitar pelabuhan.

Pantai Soka

Sekitar jam 9, kami tiba di Pantai Soka. Sebenarnya kami tidak benar-benar ke pantai, hanya mampir di rumah makan yang terletak di tepi pantai itu. Pantainya kelihatan sedikit jauh, tapi kami masih bisa memandang dan mendengar deburan ombaknya. Selain sarapan, kami juga membersihkan diri di sana plus istirahat, terutama bagi teman-teman yang mengalami mabuk darat waktu itu.

Sarapan narsis

Di depan rumah makan

Perjalanan kemudian kami lanjutkan menuju Pantai Sanur. Kasihan teman-teman yang sakit, mereka nggak bisa ikut. Jadi mereka diputuskan untuk check in duluan ke hotel supaya bisa istirahat. Oya, kami kedatangan anggota baru dalam tur yaitu Bli Made Murdana, pemandu wisata kita selama di Bali. Sebelum ke Pantai Sanur, kami mampir ke Saha Dewa dulu. Saha Dewa itu tempat pembuatan kerajinan tulis bed cover khas Bali sekaligus tempat jualan oleh-oleh khas Bali. Itu tempat belanja pertama yang kami kunjungi, sehingga banyak yang belanja untuk kenang-kenangan dan oleh-oleh.

Workshop bedcover batik

Belanja saja narsis, hihi

Sebelum ke pantai kita makan siang dulu di rumah makan dekat pantai, kali ini aku lupa nama rumah makannya. Di Pantai Sanur kami menikmati aroma pantai, matahari, dan batu karang yang menyatu. Saat itu sudah siang, sehingga cuacanya panas nas nas. Kami pun berfoto-foto sambil menikmati ombak Sanur yang kejam besar. Beruntung di pinggir pantai telah di bangun beton penyangga ombak.

Pantai Sanur

Dari Pantai Sanur kita menuju Cah Ayu, tempat penjualan oleh-oleh makanan khas Bali. Sebelum belanja, kita masuk ke dalam ruang pertemuan dulu. Diberikan sedikit “kuliah” dengan materi pengenalan bisnis camilan Cah Ayu. Ada tulisan besar yang tertempel di dinding bangunan yang menarik perhatianku yaitu Universitas Penderitaan Jurusan Legologi. Entah, apa artinya.

Kuliah singkat di Cah Ayu

Oya, di rak-rak dinding bangunan terdapat banyak plakat hadiah dari berbagai kampus yang telah mengunjungi Cah Ayu. Rupanya, Cah Ayu memang menyediakan fasilitas ‘kelas bisnis’ bagi para wisatawan berstatus mahasiswa.

Terasering di sepanjang jalan Bali

Selesai belanja di Cah Ayu, kita langsung meluncur menuju  hotel. Badanku capek sekali, keinginan istirahat pun datang. Malam itu rencana kami akan jalan-jalan ke daerah Legian tempat peristiwa Bom Bali tahun 2002. Namun, karena geng cowok malas diribetin oleh cewek-cewek, maka mereka pun berangkat duluan bersama Bapak Dosen. Kami yang sama sekali nggak tahu arah memutuskan untuk tetap di hotel dan berbelanja oleh-oleh khas Bali di depan hotel [].



Artikel Terkait:
Study Tour Bali - Malang [II]
Study Tour Bali - Malang [III]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

4 komentar

  1. Keren tuh bisa jalan-jalan ke Bali.

    BalasHapus
  2. Wah sama aku pas semester 4 juga study tour ke Bali, tapi naik bis sama naik kapal pas nyebrang wakakaaka.

    Belum pernah pesawat soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah pasti seru sekali pengalamannya. Kalau naik pesawat kan waktu tempuhnya sebentar saja, malah kurang berkesan.

      Hapus

Posting Komentar