Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Anak Durhaka

Posting Komentar
katakatamanfaat.blogspot.com

"Anjing menggonggong, kafilah berlalu" Begitu status seorang anak yang baru saja mengusir ayahnya dari rumah di akun media sosialnya. Dia menganggap kecaman dan nasihat untuknya sebagai gonggongan anjing, sedang ia merasa sebagai kafilah paling suci di muka bumi.

Jika suatu hari kau menyadari bahwa ternyata anjing yang terus menggonggong itu sebenarnya adalah kau, maka semoga ayahmu masih hidup untuk memaafkanmu. Karena ia lah sebenarnya kafilah yang selama ini bersabar menghadapi gonggonganmu.

Kau dan ibumu terus mengonggong bahwa ayahmu adalah lelaki miskin
Lelaki pemalas yang tak mampu menafkahi keluarga
Meski segala daya upaya telah ia lakukan dengan kedua tangannya
Rasa kekurangan dari hatimu yang tak pandai bersyukur itu selalu ada

Kau dan ibumu terus menggonggong bahwa ayahmu adalah lelaki hina
Karena tak punya harta
Sehingga tak layak diberi hormat
Karena bagimu uang adalah segalanya
Yang membuatmu tak mampu berpikir saat ia tak ada

Kau dan ibumu terus mengonggong bahwa sekolahmu murni karena jasa ibumu
Yang mencari nafkah di negara orang
Bahkan kau menyombongkan diri dengan berkata
Bahwa kau sudah punya 4 ijazah
Jauh lebih pintar dari ayahmu yang tak pandai membaca

Padahal kau tak tahu
Bahwa ayahmu tak lelah berdoa
Agar kamu dan adikmu selalu diberi keselamatan dunia akhirat
Agar kamu dan adikmu diberi jalan yang lurus
Agar sekolahmu tak hanya menghasilkan ijazah
Tapi juga mematri akhlak mulia di dadamu

Padahal kau telah lupa
Betapa sejak kecil kau ditimang
Diberi makan dan kasih sayang
Dibahagiakan dengan apapun yang ia bisa

Ayahmu memang lelaki papa
Tak bergelar juga miskin harta
Tapi ia tahu bagaimana membesarkanmu
Bagaimana mengajarimu kebajikan
Meski anak itu berbalik menyerangnya
Dan ia punya selaksa doa untukmu

Bahkan untuk ibumu yang pengecut itu
Yang tak pernah berani pulang
Untuk membereskan masalahnya sendiri
Yang hanya berani "menggunakan" kamu
Sebagai senjata melawan mantan suaminya
Yang hanya membisikimu kebencian
Pada ayahmu sendiri, hingga kini akhirnya kau durhaka

Nikmatilah dosamu
Tapi ingat, Tuhan tak pernah tidur
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar