Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Pemenang Give Away Motivasi

Posting Komentar
Hayyo… siapa yang menunggu pengumuman give away ini? Penasaran siapa pemenangnya? Yuk lanjut baca postingan ini.

Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak terlebih dahulu kepada semua peserta yang telah mengikuti give away ini. Terus ikuti blog ini ya, karena aku berencana ingin mengadakan give away kembali dengan hadiah yang tentunya semakin banyak.

Sebenarnya semua peserta yang masuk menuliskan motivasi-motivasi terbaik mereka. So, semuanya adalah pemenang. Tapi karena harus dipilih tiga terbaik (versiku) dan yang memenuhi semua persyaratan, maka inilah ketiga pemenang dan motivasi-motivasi yang mereka tulis.


Bagiku, diri sendiri menjadi salah satu motivasi terbesar di dalam hidup. Bukan karena aku begitu egois. Bukan pula karena aku apatis. Tapi beberapa hal selama aku mengarungi lautan duniawi ini, nyaris menyandungku jika saja aku tak mampu menjadikannya tumpuan dan tanjakan untuk bangkit.

Aku menghirup udara di dunia sejak 17 tahun yang lalu. Dengan segala ketercukupan yang ku punya, aku tumbuh menjadi anak yang manja. Segala keinginanku harus dipenuhi, dari boneka merk Barbie asli yang ku lihat di mall, hingga majalah Bobo dan Princess limited edition yang membuat papaku kewalahan dengan raungan tangisku di sepanjang malam karena kami tidak juga mendapatkannya. Tak jarang aku berlaku arogan, sehingga aku tidak terlalu memiliki banyak teman dekat.

Di usiaku kini, aku merasa berbeda dengan aku yang dulu. Tentu saja, setiap orang akan berkembang seiring waktu. Namun bukan itu. Setelah aku mengalami jatuh bangun, aku merasakan bagaimana hidup dan bagaimana aku harus mengontrol diriku. Ya, aku ingin mengontrol diriku! Aku ingin meraih kesuksesan dengan caraku sendiri! Bukan lagi karena orangtua, namun dengan segala lika-liku yang telah aku hadapi.

Aku anak broken home. Keluarga kami teprncar. Bisnis orangtuaku berantakan, toko ayahku kebanjiran dan kerampokan.

Masa-masa SMP ku rasakan sebagai masa terburuk dalam hidupku. Ketika itu, aku mendapat ranking 40 dari 40 siswa.

Seolah tahu beban yang ku alami, wali kelas pernah bertanya, "Vivi kenapa? Ada masalah ya?" Saat itu, aku tidak bisa menjawab. Tatapanku lurus ke depan, tidak mengindahkan wali kelas yang berdiri di sampingku. Air mataku terus bercucuran.

Meski aku mendapat ranking terakhir di kelas, nampaknya wali kelas lebih percaya kemampuanku. Terbukti saat wali kelas mengembalikan raportku bersama teman-teman yang ingin mendaftar tes akselerasi di SMA ku saat ini. Aku tercengang, dan berkata "Bu, saya kan nggak mau masuk aksel?" Saat itu wali kelas terdiam, nampak kecewa dengan kata-kataku, hingga aku merasa sangat bersalah. Namu keputusanku jelas, dengan banyak pertimbangan. Teman-teman juga menyayangkan keputusanku, meski mereka tahu aku hanyalah ranking terakhir di kelas. Mereka pikir aku pasti bisa lolos tes itu. Tapi aku tetap tidak mau.

Ketika pengumuman try out di SMPku, aku mendapat peringkat pertama. Namaku ada paling atas, dengan skor tertinggi di sekolah. Wali kelas menyanjungku. "Hebat, Vivi dari ranking 40 di kelas jadi ranking 1 di sekolah." Ketika aku hanya dengan wali kelasku, beliau berkata "Vivi kalo nggak masuk aksel, harus masuk unggul ya." Aku hanya tersenyum.

Saat ini aku belajar di SMA Negeri 1 Bireuen. Ya, aku di kelas unggul jurusan IPS. IPS juga pilihanku sendiri. Aku tidak masuk Aksel, aku juga tidak masuk IPA. Tapi aku yakin dengan keputusanku. Aku lebih senang berpikir dengan caraku sendiri dari pada mengikuti instruksi lingkungan. Aku tumbuh menjadi gadis yang ramah, mudah beradaptasi, banyak teman dan disenangi orang. Aku juga murid berprestasi dan aktif di sekolah, meski kehidupanku tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Namun saat ini aku jadi lebih memahami apa arti hidupku, arti orang-orang di sekitarku, dan mengapa aku harus bersyukur dengan jalan hidupku. Aku harus bersyukur, pengalaman menempaku dan membentuk kepribadianku jadi lebih baik. Aku optimis akan masa depan, karena aku menghargai masa lalu dan masa sekarang.

Dan di akhir jawabanku yang panjang ini, aku juga memahami. Ternyata motivasi hidupku selain Tuhan dan diri sendiri, juga ada di sekitarku. Mereka adalah keluarga, teman, semua orang yang pernah hadir di hidupku, juga lika-liku yang membawaku mengarungi samudera kehidupan yang membentang, membawa aku menuju kebebasan di masa akan datang. Terima kasih, terima kasih kalian semua. Terima kasih untuk Kak Rindang yang membuatku kembali mempelajari pengalaman. Aku cinta kalian, aku cinta diriku, aku cinta hidupku. :)"

http://blackramerins.com/


Novia Erwida

"Motivator utamaku saat ini adalah anak. Sebagai ibu, aku harus menjadikan diri contoh baik untuk anakku. Usia 2 tahun, anakku sangat suka meniru. Dan dia tak tahu yang ditiru itu benar atau salah. Karena itu aku harus berhati-hati dalam bersikap, dan berusaha menjadi ibu yang mendekati "sempurna".

Keberadaan anak membuatku tak bisa bersikap semaunya. Dulu aku bisa enak-enakan tidur, makan dan bermalas-malasan. Sejak ada anak, aku yang menjadi satpamnya. Bangun lebih awal, tidur paling akhir. Semua kebutuhan keluarga aku penuhi dulu. Lelah sudah pasti, tapi melihat senyum manisnya rasa lelah itu terhapus.

Kehadirannya membuatku berpikir untuk mencari penghasilan tanpa harus meninggalkannya di rumah. Ibu manapaun ingin anaknya hidup dalam kecukupan. Walaupun ayahnya sudah memberikan yang terbaik, aku juga ingin memberi yang terbaik buatnya. Segalanya yang terbaik buatmu, Nak."



"Ketika waktu memberikan kesempatan yang begitu indah. Di saat aku mulai mengenal sosok kak Arsyil Rahman. Mengetahuinya dan hanya dapat memandang dengan batas layar kaca. Terbesit dalam benak, aku ingin mengenlnya. Dia adalah sosok yang membuat aku  sungguh merasa kagum. Aku tau dia hanya manusia biasa. Tapi seperti ada suatu charisma yang membuat aku mengaguminya. Terkadang aku berpikir, mungkin khayal aku terlalu tinggi tuk bisa mengenalnya. 

Tapi saat aku mulai mengetahui ARFAMZ (Arsyil Family), yaa Arfamz keluarga penuh cinta. Dari Arfamz aku banyak mengetahui sosok kak Arsyil. Terimakasih Arfamz.  Dan ketika aku membaca beberapa buku karyanya kak Arsyil, yaitu salah satunya Buku HOPE aku mendapat energy positif. Aku mendapatkan motivasi luar biasa untuk menjalani hidup aku. Aku ingin membahagiakan dan membuat bangga orang disekelilingku. Hingga suatu hari, aku semakin percaya dengan The Power of HOPE. 

Suatu peristiwa yang tak bisa aku gambarkan dalam tulisan ini. Kejadian hari itu benar-benar menampar keras diri aku. Jalan selamanya tak akan lurus. Ada kala disaat aku terpaksa berbelok karena suatu keadaan. Tak ada pilihan lain dan saat itu aku merasa terasing.
Ketika aku benar-benar linglung, seperti kuda berlari dan menutup matanya. Aku tak tau harus kemana, tak tau harus bertanya sama siapa. Saat itu, tergantung pada diri kita sendiri. Apakah kita akn memilih  tuk menyerah dan berhenti di jalan? Ataukah terus melangkah menapaki jalan berbatu? Dan di hari itu dengan HOPE  “Harapan” aku mampu menemukan jalan yang terbaik. Aku percaya, Allah akan memberikan pertolongan untuk aku. Melalui orang-orang disekelilingku.

Dan ketika aku merencanakan sesuatu. Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa, hanya Allah yang menentukan. Lalu sebuah harapan terucap dalam kalbu. Semoga rencana aku adalah bagian dari rencana Allah. Terimakasih tuk pelajaran hari itu, semuanya berawal dari NIAT. Tanpa NIAT , selembar niat bagaikan sebongkah batu besar.

Maaf kan aku Tuhan …. Aku terlalu lemah, aku tak sanggup menahan tangis. Disaat aku goyah, hampir saja aku patahkan tongkat keteguhanku. Dan aku hampir menenggelamkan semangat yang ku miliki. Tapi akhirnya aku tersadar, bahwa aku harus melanjutkan langkah. Aku harus terus berenang hingga aku temukan tepian yang subur.

Aku percaya, ada Harapan diatas Harapan, Harapan kepada Allah. Dan hari ini… cahaya itu tampak nyata. Aku pastikan cahaya itu akan tetap bersinar dalam jiwa yang ku miliki. Terimakasih untuk inspirasi dan motivasi yang aku dapat dari buku HOPE.

Terimakasih Kak Arsyil Rahman, tak salah saya mengidolakan dan menjadikan kak Arsyil sebagai  penginspirasi bagi saya. Karena beliau memberikan pengaruh dan inspirasi positif yang membangkitkan api semangat dalam diri saya. Seorang yang multitalented dengan segudang prestasi, serta seorang yang membawa keajaiban di dalam hidup saya.

JKata- kata motivasi dari kakak juga saya coba terapkan dalam kehidupan saya diantaranya : “Baik sangka kepada Allah adalah jawaban dari setiap keadaan. Keep positive thinking and never give up”. “Hidup adalah amanah yang harus diperjuangkan dan dipertanggungjawabkan”. “Konsep 5 menit yang mengubah kehidupan”. “Betapa Allah selalu mencatat keinginan di hati hamba- Nya dan mewujudkan indah pada waktunya”. InsyaAllah…. I can do it"




Kepada ketiga pemenang tersebut di atas, kirim alamat lengkap dan nomor hp ya via DM ke @Ryu_keren


Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar