Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Keluarga Besar Indonesia

3 komentar
FBB Kolaborasi bulan Mei ini membahas tentang keluarga. Aku ikut setelah hiatus sekitar 3 bulan lebih. Beberapa bulan lalu aku memang agak hectic, sehingga melewatkan FBB Kolaborasi. Takut tidak terpenuhi target saat deadline, FBB Kolaborasi kan cukup ketat peraturannya.

Setiap orang ‘seharusnya’ punya keluarga besar. Karena meskipun dilahirkan sebagai anak tunggal atau memiliki anak tunggal, keluarga di sisi lain pasti ada dan banyak. Tinggal apakah keluarga-keluarga tersebut akrab atau tidak. Faktor keakraban inilah yang menentukan seseru apa keluarga besarmu.


                            
Akrab tidak akrab ini tidak selalu dipengaruhi oleh hubungan darah. Ada kok orang yang lebih akrab dengan sepupunya daripada dengan saudara kandungnya sendiri. Tapi yang akrab dengan keluarga karena pertalian darah juga banyak. Faktor yang paling berperan biasanya adalah tempat tinggal yang berdekatan, jadi lebih sering bertemu. 

Silaturahmi di dalam keluarga besar ini sangat penting menurutku. Kerukunan di antara anggota keluarga akan menentukan seberapa bahagia keluarga tersebut. Memang sih tidak pernah ada keluarga tanpa masalah. Tapi tetap saja cara menyikapi masalah dengan baik bisa membuat hubungan keluarga langgeng.

Aku sendiri alhamdulillah terlahir di keluarga besar yang sangat akrab. Terutama dari pihak mama. Kalau dari pihak bapa karena lokasi domisili saudara-saudara bapa yang jauh jadi tidak bisa sering-sering bertemu. Tapi alhamdulillah, hubungan keluarga masih baik.

Keluarga dari pihak mama tinggalnya masih di kabupaten yang sama, jadi lebih mudah bertemunya dan lebih sering ngumpul barengnya. Mama punya 5 saudara dan kelimanya sudah beranak pinak. Jadi aku punya banyak sepupu dong.

Lingkaran keluarga mama inilah yang paling sering membuat acara dan paling sering kuikuti. Merunut lebih ke atas lagi, keluarga dari pihak kakek juga mengadakan pertemuan dalam bentuk arisan keluarga setiap 3 bulan sekali. Jadi pesertanya para sepupu mama yang juga luar biasa banyaknya. Di pihak nenek, silaturahmi antar anggota keluarga juga masih sangat erat. Tapi kita lebih seringnya bertemu saat acara resepsi pernikahan.

Seperti tema #FBBKolaborasi, di bulan Mei ini tepatnya pada tanggal 15 diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional. Mengapa hari keluarga perlu diperingati? Agar semua orang menghargai pentingnya peran keluarga dan interaksi sosial dengan kehidupan.

Keluarga adalah sistem terkecil. Ketika keluarga baik maka sistem yang lebih besar diharapkan juga akan membaik, hingga sampai ke tingkat bangsa. Semoga semua keluarga Indonesia baik agar membentuk Bangsa Indonesia yang baik pula. Amin. []
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

3 komentar

  1. D
    Sama. Aku jugaa pun ya byk Keluarga besar. Wktu Kecil rasanya akrabb aekali. Pas dah berKeluarga sdikit berubah plus byk konflik. Jd sedih.Eh curhat

    BalasHapus
  2. Wah, enak ya Mba keluarga besar masih banyak yg satu kota. Kalau aku sekarang keluarga mencar dimana-mana. Dulu setiap hari raya padahal ke Birayang waktu nenek masih ada.

    BalasHapus
  3. Asik nih kalo bisa ngumpul tiap tiga bulan sekali bersama keluarga besarnya. Ah iya keluarga ku walaupun diam dan lingkup satu kota yang sama tetapi jarang bisa kumpul huhu. Paling cuma lebaran itu pun sekitar 1jm sisanya mereka berkelana kekeluarga yang bisa tiba disuami hihi

    BalasHapus

Posting Komentar