Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Taman Selecta Batu

1 komentar
Beberapa waktu yang lalu, aku berkesempatan jalan-jalan ke Selecta bersama suami. Selecta adalah adalah salah satu taman wisata yang ada di Kota Batu, Jawa Timur. Karena areanya berada di ketinggian, udara di sana sangat sejuk. Aku sendiri cukup kedinginan dengan cuaca khas pegunungan ini, meskipun saat itu waktunya sudah hampir tengah hari.

I Love Selecta

Pemandangan di Selecta sangat indah. Kemana saja memandang, tampak hamparan bunga dan barisan tanaman yang tertata rapi berpadu apik dengan beberapa wahana permainan serta hiasan artifisial. Mengesankan! Sangat cocok sebagai tempat untuk berfoto-foto.

Pengunjung Selecta ternyata banyak sekali, mulai dari warga lokal di sekitar Kota Batu, wisatawan dari luar Pulau Jawa, dan bahkan turis dari Negeri Panda. Beneran! Saat aku dan suami hendak berfoto di dekat patung burung merak raksasa, kami harus antri dulu karena menunggu serombongan wanita bermata sipit dan berbahasa (mirip) Cina.

Tidak banyak wahana yang nikmati saat di Selecta, karena lebih fokus untuk menikmati pemandangan dan riuh rendah suasana terutama dari kawasan water park yang dipenuhi anak-anak. Dari titik tertinggi di Selecta, kami menikmati bakso yang kebetulan dijual di sana dengan bonus pemandangan Selecta yang memukau di bawah sana. Rasa bakso yang kurang cocok di lidah menjadi tidak masalah karenanya.

Satu-satunya wahana yang menarik perhatian kami adalah Sky Bike. Kami pun mendaftar untuk merasakan sensasi bersepeda di udara. Giliran kami pun tiba, kami dipersilakan memasuki ‘sepeda’ berbentuk bundar dengan sepasang kursi dan pedal yang berdampingan. Perlahan, kami mulai mengayuh. Jalur yang kami lewati adalah rel besi yang berada sekitar 10 meter dari kebun bunga Selecta. Tentu saja hal ini tidak kami sia-siakan. Kami memanjakan mata sekaligus mengabadikan kenangan dengan merekam dan menangkapnya via lensa kamera.

Sky Bike Selecta

Panjang lintasan Sky Bike ini mungkin hanya sekitar 300 meter. Karena berbentuk lingkaran, maka di akhir lintasan kami kembali ke titik semula. Sepeda tersebut akan kembali diisi oleh pengunjung lain yang sudah antri di belakang kami. Sekali jalan sebenarnya ada sekitar lima sepeda, tapi karena memang yang berminat banyak jadi ya tetap antri untuk mendapatkan giliran gowes di udara.

Di sudut Selecta terdapat sebuah musala berukuran sedang. Karena saat itu sedang gerimis, kami memutuskan untuk berteduh sekalian melaksanakan salat zuhur di sana. Subhanallah, air wudunya dingain sekali. Aku menggigil, sumpah. Perasaan, di Kalimantan enggak sedingin ini, pikirku.

Gagal Naik Family Coaster

Ketika hujan reda, kami melanjutkan perjalanan berkeliling Selecta. Aku sebenarnya berniat ingin naik wahana Family Coaster. Sayang, wahana tersebut tidak diaktifkan hingga kami bosan menunggu di dekatnya. Padahal sebelum hujan, tadi, tuh wahana masih jalan. 

Kami pun kembali ngider melewati jalur yang di tepinya persis ada kolam renang. Aku heran, anak-anak (dan orangtua pendamping) yang main air itu apa enggak kedinginan ya? Aku yang berada di luar kolam saja rasanya ingin menambah lapis baju agar bisa lebih hangat. 

Ketika itu, aku melihat sebuah ruangan dengan papan nama semacam Selecta Cinema 4D. penasaran isinya apa, aku mengajak suami masuk ke sana. Entah apa alasannya saat itu yang jelas dia menolak. Hoho. Ya sudah, kami melanjutkan perjalanan menuju pasar rakyat Selecta saja.

Bibit-bibit Bunga di Pasar Selecta

Di pasar ini barang jualan yang mendominasi adalah bibit tanaman berupa bunga atau pohon buah. Aku sebenarnya ingin beli kaktus mini karena terlihat lucu dan cantik, tapi ingat bakal ribet urusan karantina di penerbangan nanti. Jadilah, batal. Akhirnya kami mampir di toko suvenir saja.

Dari pasar rakyat tersebut, perjalanan kami di Selecta berakhir. Sambil menunggu bus rombongan, kami pun menyantap makanan di warung yang ada di area pasar tersebut.[]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar