Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Kenangan Paling Berkesan dalam Hidup

5 komentar
Bagiku, kenangan paling berkesan di dalam hidupku adalah ketika aku masih kecil. Saat itu usiaku masih sekitar 4-5 tahun, karena pada waktu itulah aku bisa mengingat dengan baik hingga sekarang.

Dulu, keluarga kecil kami masih tinggal di Kota Banjarbaru, tempat lahirku. Tak heran, saat aku berkuliah ke kota itu, aku merasa pulang ke rumah sendiri.


Moment-moment kebahagiaan yang paling senang kuingat adalah saat aku berangkat sekolah TK diantar mama. Jarak rumah dan sekolahku waktu itu cukup jauh, mama mengantarku menggunakan sepeda. Melewati jalanan yang jika kulewati sekarang ini rasanya membuatku ingin menangis.

Dulu, di dekat rumah kami terdapat hutan pinus yang lebat dan rindang. Di bawah naungan pohon-pohon tersebutlah aku menghabiskan masa kecil dengan berlari-lari dan berteman dengan teman di sekitar rumah.

Dulu, di halaman belakang rumahku tumbuh pohon belimbing. Di sanalah aku dan teman sebaya bermain masak-masakan dan permainan anak perempuan lainnya. Di halaman depan, terdapat pohon rambutan. Di sanalah pernah digantung sebuah karung yang berisi seekor trenggiling. Namun, besok harinya ketika dilihat, karung tersebut sudah kosong. Sejak itulah aku menganggap bahwa trenggiling adalah hewan mistis.

Rumahku dulu dekat dengan sebuah sekolah menengah atas. Setiap kali lewat di depan kompleks sekolah tersebut, aku selalu berpikir betapa enaknya menjadi kakak-kakak remaja. Dengan seragam olahraga TK berwarna hijau-kuning aku berpikir betapa serunya nanti kalau sudah besar diperbolehkan pacaran. Haha.

Ada banyak jawaban yang kukeluarkan ketika apa cita-citaku saat masih kecil dulu. Paling dominan, profesi yang kuincar adalah dokter dan guru. Namun, ketika aku bertanya sendiri pada hatiku, aku menemukan bahwa mungkin aku ingin jadi artis saja. Mengingat risiko yang kecil dan kehidupan menyenangkan artis yang terlihat dari luar. Pemikiran yang absurd sekali, sungguh.

Kenangan bersama orangtuaku yang memang menunjukkan kasih sayang mereka dengan jelas membuatku semakin bahagia. Saat-saat di mana aku ikut ke tempat kerja papa, ikut mandi di irigasi, atau bermain di taman adalah hal yang benar-benar sakral kujaga dalam ingatan.

Meskipun itu hanya kenangan.

Namun, kenangan yang indah dan bahagia seperti yang kumilikibtersebut membuatku tidak mudah terpuruk di saat sekarang walau beban hidup ketika dewasa mulai berat. []

#BPN30DayBlogChallenge #Day25
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

5 komentar

  1. iyah setiap kenangan pasti punya sejarah sehingga bisa menjadi pengingat sekaligus motivasi bagi kita

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah kenangan masa kecilnya manis sekali. Kalau Aku paling ingat sewaktu usia 5-7 tahun dimana di samping rumah nenek ada pihon cengkih yang besar dengan cabang yang banyak. Saya dan sepupu sering main masak-masakan di situ sambil manjat batang cengkih yang rendah.

    BalasHapus
  3. Hahaha... Masih TK imajinasinya udah sampe pacaran aja ������

    BalasHapus
  4. Kalau bisa kembali lagi, saya juga ingin banget kembali ke masa kecil. Bahagia ya jadi anak kecil hehe

    BalasHapus

Posting Komentar