Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Earth Hour 2018 : Refleksi Hemat Energi Harian

44 komentar
Hari ini, 24 Maret 2018 diadakan campaign Earth Hour. Earth Hour, apaan tuh? Earth hour adalah aksi satu jam mematikan energi listrik di rumah pada malam hari di Sabtu terakhir bulan Maret. Hal ini digaungkan untuk menyadarkan masyarakat bahwa hemat energi adalah hal yang sangat penting dilakukan dalam aktivitas sehari-hari.

Kapan Earth Hournya akan dilaksanakan? Tepatnya malam ini pukul 08.30 hingga 09.30 waktu setempat, jangan lupa matikan listrikmu di rumah ya. Gak lama kok. Gunanya banyak banget kalau dikalikan dengan satu miliar rumah di seluruh bumi. Dipilih waktu malam hari, agar suhu udara lebih bersahabat sehingga tidak terlalu gerah karena harus mematikan kipas angin atau pendingin ruangan.




Mengapa harus hari Sabtu? Karena Sabtu biasanya hari libur sehingga jika listrik dimatikan tidak mengganggu pekerjaan. Selain itu, di hari libur biasanya orang-orang lebih santai sehingga harapannya bisa melaksanakan Earth Hour semuanya. Mengapa harus akhir bulan Maret? Karena cuaca di belahan bumi secara umum sedang bagus-bagusnya. Di negara 4 musim, akhir Maret itu menuju musim semi sehingga tetap adem kalau harus tanpa listrik.

Apa saja kegiatan saat Earth Hour?

Saat aku mahasiswa, kegiatan Earth Hour itu seru. Apalagi jurusanku kan Biologi, sedikit lebih dekat dengan concern  terhadap lingkungan. Anak-anak Hima biasanya merayakannya dengan mematikan seluruh peralatan listrik di ruangan sekretariat Hima dan menyalakan lilin dengan dibentuk angka 60+ gitu. Seru dan instagramable.

Saat mahasiswa, aku kan ngekost. Jadi ketika pelaksanaan Earth Hour aku lebih mudah mengeksekusinya karena daerah kekuasaanku kan Cuma kamar kos dan seisinya. Kalau sekarang, mungkin agak lebih sedikit tricky  untuk melaksanakan Earth Hour karena aku sudah balik lagi ke rumah. Paling nggak, aku harus mengedukasi penghuni rumah dulu kenapa listrik harus dimatikan selama satu jam.

Ada beberapa aktivitas yang disarankan untuk dilakukan selama Earth Hour berlangsung, misalnya family time. Ya, ketika lampu dimatikan otomatis tidak ada kegiatan menggunakan alat elektronik yang bisa dilakukan. Berkumpul di satu ruangan dengan seluruh anggota keluarga bisa dijadikan kegiatan untuk mengisi waktu saat Earth Hour. Mengisinya dengan bercerita atau bertukar pikiran adalah hal yang baik untuk meningkatkan kualitas hubungan dalam keluarga. Hal tersebut akan sulit dilakukan ketika listrik menyala dan saat gadget berada dalam genggaman kan?

Di ibukota, ada banyak kegiatan yang dicanangkan pemerintah untuk memperingati Earth Hour. Seperti yang kubaca pada web Kompas, Wakil Gubernur DKI Jakarta menyebutkan bahwa pada saat kampanye Earth Hour seluruh lampu fasilitas umum di beberapa titik akan dimatikan. Fasilitas umum tersebut termasuk lampu jalan, lampu taman, lampu patung, dan lampu di gedung pemerintahan.

Beberapa hotel juga memperingati Earth Hour dengan memadamkan seluruh fasilitas listrik dan mengajak tamunya untuk menyalakan lentera yang membentuk simbol 60+. Yang menarik, ada sebuah stasiun radio yang mengadakan aksi night run and cycle selama pemadaman listrik untuk mengampanyekan pesan hemat energi. Seru ya?

Aksi Nyata Hemat Energi Sehari-hari

Selain Earth Hour pada setiap Sabtu terakhir bulan Maret, aksi nyata kita untuk menghemat energi di bumi juga bisa dilakukan sepanjang tahun. Alias penghematan energi itu bisa dilakukan sehari-hari kapan pun dan di manapun dengan menerapkan prinsip reuse-reduce-recycle. Bagaimana bentuk aksi nyata yang bisa kita lakukan? Berikut contohnya.

1. Kurangi penggunaan kantong plastik / kresek. Jika kita membeli barang dalam jumlah kecil, maka langsung masukin saja ke dalam tas. Kalau mau belanja banyak, mending bawa tas atau keranjang dari rumah. Kalau punya kantong plastik yang masih bagus, jangan dibuang. Lipat dan simpan untuk digunakan kembali asal jangan untuk membungung makanan secara langsung.

2. Kurangi penggunaan tisu. Berbeda dengan plastik yang proses penghancurannya butuh waktu lama, sebaliknya tisu menggunakan banyak energi pada saat proses produksinya. Bahan utama tisu adalah batang pohon. Semakin banyak tisu yang kita gunakan, semakin banyak pohon yang ditebang. Gunakan lap kain yang bisa dicuci ulang untuk membersihkan noda atau mengeringkan barang yang basah. Jika tidak bisa digantikan dengan lap, barulah menggunakan tisu.

3. Gunakan kertas bekas kantor untuk dicetak ulang atau sebagai tempat corat-coret. Aku melakukan ini sejak zaman sekolah dulu. Bukan hanya kertas bekas print yang kureuse, tapi juga kertas bekas resi atau kertas brosur apapun yang belakangnya masih kosong. Aku memang suka menulis hal-hal kecil ketika di perjalanan, sehingga ketika terburu-buru mencatat kumpulan kertas kecil yang diklip ini akan sangat berguna.

4. Matikan lampu pada siang hari dan saat tidur malam. Nyalakan lampu hanya di tempat-tempat yang memang digunakan.

5. Sama seperti dengan lampu, gunakan peralatan listrik seperlunya. Matikan tv ketika sudah tidak ditonton lagi. Cabut kabel charger setelah baterai penuh. Matikan kipas angin atau pendingin ruangan di ruangan yang kosong.

6. Menghemat bahan bakar kendaraan bermotor, misalnya dengan cara naik angkutan umum, gunakan satu kendaraan jika ke arah yang sama, dan rutin melakukan pengecekan terhadap mesin kendaraan agar tidak boros bahan bakar.

7. Gunakan air secukupnya. Banyak lho, orang yang kekurangan air bersih. Jangan mentang-mentang akses kita mudah ke air bersih jadi boros menggunakannya. Save water for better life.

Gak susah kan ya? So, jadikan ajang Earth Hour kita tahun ini sebagai titik balik kepedulian kita terhadap lingkungan. Karena alam sudah memberi banyak pada kita, sudah saatnya kita juga menjaganya. Mari kita biarkan bumi untuk beristirahat selama satu jam malam ini setelah ia mentransfer energinya selama sepanjang tahun.

Jadi sebenarnya Earth Hour bukan hanya momen satu jam dalam satu tahun untuk mematikan peralatan listrik. Namun, Earth Hour adalah sebuah refleksi terhadap kepedulian kita terhadap penghematan energi di bumi agar generasi berikutnya masih bisa merasakan nikmat energi yang sampai hari ini masih tidak bisa diperbaharui.[]
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

44 komentar

  1. Wah, kebiasaan kita sama nih mba Rindang. Aku juga kebiasaan menulis di kertas kosong belakang struk/nota/ex print yang sdh tidak terpakai lagi. Hemat kertas dan bermanfaat banget. Thanks for sharing tips-tips lainnya juga ya Mba :D

    BalasHapus
  2. Nah aku baru tau kalo bikin kertas energi yang diperlukan lebih banyak daripada bikin plastik.... Hmm, jadi keingetan tulisan suhu lomba yang menang ajang Prelo tahun kmren,emang seharusnya kita berhemat untuk segala hal ya, ga cuma uang, karena untuk membuat sebuah baju saja berliter-liter air dipakai dan terbuang begitu saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kita sering cuma nikmatin hasilnya. Padahal proses produksinya menggunakan tenaga dan energi yg banyak.

      Hapus
  3. Aku untuk tissue kayaknya susah dihentikan neh karena kan abis cuci muka harus ngeringin wajah pake tissue, soalnya ga bisa pake handuk karena sensitif. Huhu :( tp kalo coretan dikertas bekas, aku banget neh. Hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terapkan cara yg sesuai dg kemampuan kita aja Rim.

      Hapus
  4. Yang no.4 sudah kami terapkan. Sudah terbiasa tidur dalam gelap. Jd kalau malam seluruh ruangan mati lampunya. Lampu teras aja yang menyala sama lampu dapur. Kadang ada anak yangbterbangun malam mau pipis. Kalau area dapur gelap gulita nanti takut ke dapur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, ini pun sdh merupakan salah satu refleksi earth hour dlm kegiatan sehari2.

      Hapus
  5. Aku suka ikut earth hour. Tp belakangan aku kehilangan info kapan jadwalnya. Jadi gak pernah ikut lagi.

    BalasHapus
  6. Aku suka banget sama perayaan earth hour ini Mba, karena ini emang benar-benar nyata aksi terhadap lingkungan. Tapi, harapannya sih dari kegiatan ini refleksi ke sehari harinya ngena ya biar lebih hemat energi. Aku suka banget sama perayaan earth hour ini Mba, karena ini emang benar-benar nyata aksi terhadap lingkungan. Tapi, harapannya sih dari kegiatan ini refleksi ke sehari harinya ngena ya biar lebih hemat energi.

    Benar banget mba aksi hemat energi sehari-harinya tapi masih banyak orang yang susah menerapkannya, padahal terlihat simpel ya. Harapannya sih orang-orang banyak yang sadar bahwa hal-hal kecil yang bisa kita lakuin itupun udah bisa menyelamatkan bumi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, padahal gak sulit untuk menjaga bumi. Dimulai dari hal2 kecil saja dulu.

      Hapus
  7. Berapa kali Earth Hour, aku lupa terus mau ikutan. Ingetnya pas udah lewat waktunya. Haha...

    Sekarang-sekarang ini aku berusaha mengurangi pemakaian tisu, karena hemat tisu = hemat pohon yang ditebang, dan juga sampah tisu jadi lebih berkurang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dengan mengurangi penggunaan tisu juga bisa merupakan peringatan earth hour sehari2.

      Hapus
  8. masih banyak nih PR-ku soal menjaga bumi ini. jadi ingat dulu jaman sering mati lampu. sampai ngomel sendiri nggak perlu earth hour segala di sini sudah sering earth hour. heu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, earth hour yang dipaksa kalau ini mah.

      Hapus
  9. Setuju.. Yuk Ikutann dan sayangi duniaaa kita tercinta inii..

    BalasHapus
  10. Hanya beberapa kali ikutan Earth Hour.
    Dan serius seruu ternyata...

    Aku bisa mengenalkan konsep bayangan, konsep bagaimana mata bisa melihat dan beberapa permainan yang asik dimainkan saat gelap bersama anak-anak.

    Dan gak terasa, badan jadi lelah dan ingin beristirahat.
    Alhamdulillah...

    BalasHapus
  11. Hanya beberapa kali ikutan Earth Hour.
    Dan serius seruu ternyata...

    Aku bisa mengenalkan konsep bayangan, konsep bagaimana mata bisa melihat dan beberapa permainan yang asik dimainkan saat gelap bersama anak-anak.

    Dan gak terasa, badan jadi lelah dan ingin beristirahat.
    Alhamdulillah...

    BalasHapus
  12. hmm aku sampe lupa ada Earth Hour.. bbrp taun lalu sempat memadamkan listrik untuk memperingatinya. Skrg lupa hehe

    BalasHapus
  13. Wah, waktu Earth Hour, tidak bisa mengikutinya dengan baik di kantor. Gimana mau Earth Hour, nanti nggak ada berita tayang dong. Hahaha.

    Menebusnya dengan kegiatan hemat energi sehari-hari saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ada anjuran untuk di kantor sih, kayaknya earth hour ini khusus untuk di rumah aja dan pemilihannya juga di hari libur kebanyakan orang.

      Hapus
  14. Itu kalo listriknya on 24 jam.
    Tapi kalo kami di sini, Aceh dan khususnya Kabupaten Abdya setidaknya 3 kali seminggu dgn durasi 4-7 jam. Jadi Earth Hour sudah sangat sering, walaupun dlm keadaan twrpaksa.

    BalasHapus
  15. Sebenarnya aksi earth hour bisa dilakukan kapan saja, namun dengan pemilihan hari sabtu sebagai hari pelaksanaan earth hour ya mungkin karena itu hari libur, saya setuju dengan pendapat di atas. Jadinya tidak.mengganggu pekerjaan...

    Selain itu untuk merawat lingkungan tidak.hanya dilakukan dengan hemat listrik, hemat air pun perlu dilakukan, misalnya seperti mandi sekali di hari libur x)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, harus ada momen utk hal2 seperti ini agar orang2 saling mengingatkan.

      Hapus
  16. Keluarga saya masih sering melakukan pemborosan nih mbak. Apalagi punya bayi, boros air, tisu, listrik eak banyak banget PR nya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikurangi sedikit2 Mbak, inshaallah terbiasa.

      Hapus
  17. Kalau di kampung, peringatan earth hour gak ada. Tp tetep dikit2 bantu bumi kaya pakai air secukupnya sama matiin lampu kalau siang. Tv, kadang masih hidupin buat temen. Ah msh byk yg harus dihemat ternyata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di kampung, mungkin penggunaan listrik tidak terlalu banyak ya dibandingkan di kota.

      Hapus
  18. tisu..duh saya boros banget
    moga nti bisa lebih hemat tisu
    soalnya ga betah kotor gitu saat memegang sesuatu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ganti pakai lap kain aja Mbak, dijamin sama bersihnya.

      Hapus
  19. Waktu ada aksi earth hour, saya sudah tau dan bertekad ingin ikut dalam aksi. Namun apa daya, pada waktu yang ditentukan, saya malah kelupaan. hiks ...hiks
    Akhirnya saya menerapkan hemat energi bumi, hampir di setiap kegiatan rumah tangga. Mematikan lampu saat tidur dan mematikan lampu luar setelah subuh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak di waktu yg ditentukan earth hour juga bisa dilaksanakan. Tiap hari hemat energi juga sdh termasuk earth hour.

      Hapus
  20. banyak juga yang suka nyinyir. mati lampu kok dirayakan. Padahal isi pesan dari earth hour jauh lebih dalam. Hemat energi penting banget. Makasih sudah mengingatkan banyak orang kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, mereka belum tahu saja makna yg sebenarnya dari earth hour.

      Hapus
  21. Kegiatan yang sangat positif ya mbk. Tapi saya akui sulit bagi saya untuk merelakan satu jam padam listik itu. Paling klo iya saya tidur aja untuk melewati waktu satu jam nya.
    Dan penggunaan air itu saya maunya banyak-banyak. Mumpung air melimpah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, satu jam untuk satu tahun. Mari kita korbankan waktu sebentar.

      Hapus
  22. Earth hour sebuah campaign yg simple tapi kena banget ya mba. Save earth seandainua kegiatan ini bisa dilakukan serentak pasti bakalan baguss untuk alam dan bumi tercinta ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, earth hour bisa dilaksanakan siapa saja kok.

      Hapus
  23. Iya, kalau gelap malah bawaannya ngantuk ya.

    BalasHapus

Posting Komentar