Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

AADC 2: Kisah Cinta yang Tertunda

2 komentar

PS: Bagi yang belum nonton, sebaiknya jangan membaca postingan ini. Karena isinya spoiler 100%. Hehe

Aku baru saja selesai menonton AADC 2. Ah, hawa nostalgianya berasa banget. Melemparkan aku ke 10-14 tahun yang lalu ketika seragam yang kugunakan masih putih-biru.

Scene film dibuka dengan berkumpulnya 4 anggota geng saat SMA yaitu Cinta, Milly, Karmen, dan Maura. Adalah Alya yang diceritakan telah meninggal sehingga tidak ada lagi dalam film yang kedua ini. Pada reuni tersebut, Cinta mengumumkan 2 hal. Pertama, rencana liburan mereka ke Jogja sekaligus Cinta juga ada keperluan bisnis di sana. Kedua, pengumuman bahwa ia dan pacarnya Trian telah bertunangan.

Di Kota New York, Rangga yang telah 14 tahun merantau di Amerika mengalami kegalauan. Pertama, ia selalu teringat dengan Cinta, cinta pertamanya. Kedua, adik tirinya datang ke New York dan memberi tahu bahwa ibunya masih hidup dan ingin bertemu dengan Rangga. Rangga bilang bahwa ia baik-baik saja meski sudah 25 tahun hidup tanpa ibu. Ia membenci ibunya karena dulu pernah meninggalkan dia dan ayahnya.

Setting berpindah ke Jogja dimana Cinta dan teman-temannya sudah menikmati hari pertama liburan mereka. Liburan mereka diisi dengan kulineran, sepedaan, dan shopping di pasar tradisional. Saat Karmen dan Milly membeli roti, mereka melihat Rangga sedang berjalan kaki di Kota Jogja. Mereka mengikuti Rangga hingga Rangga berhenti di sebuah guest house.

Awalnya Milly, Karmen, dan Maura bingung ingin memberi tahu Cinta atau tidak tentang keberadaan Rangga. Karmen bersikeras untuk memberi tahu Cinta agar Cinta mengetahui apa alasan Rangga memutuskan Cinta 9 tahun yang lalu melalui surat. Cinta yang akhirnya diberitahu oleh Karmen bilang bahwa dia tidak ingin menemui Rangga karena dia sudah menjadi masa lalu bagi Cinta.

Cinta dan kawan-kawan kemudian menghadiri pameran Eko Nugroho yang menjadi tujuan utama Cinta ke Jogja. Di pameran itulah Rangga menemui Cinta karena diberitahu Karmen sebelumnya. Cinta tak dapat menyembunyikan perasaan marahnya kepada Rangga sehingga ia hanya sebentar berbicara dengan Rangga lalu pulang dan marah kepada Karmen. Ia tak sadar mengatakan bahwa jika rumah tangga Karmen rusak karena suaminya meninggalkan Karmen, bukan berarti Cinta juga harus merasakannya dengan kembali bertemu Rangga seperti ini. Karmen yang merasa sakit hati pergi dari villa. Cinta sangat menyesal. Saat Karmen balik, ia minta maaf. Mereka akhirnya berbaikan lagi. Sebagai jalan tengah Cinta mau menemui Rangga, demi teman-temannya.

Cinta akhirnya menemui Rangga. Di sebuah kafe ia dan Rangga pertama kali ngobrol baik-baik dan duduk berhadapan setelah 9 tahun resmi putus. Sebenarnya tidak terlalu baik-baik juga karena Cinta dengan blak-blakan mengaku bahwa ia merasa disakiti oleh Rangga dan mengatakan bahwa Rangga telah berbuat jahat kepadanya. Ketika Cinta sudah menyatakan semua perasaannya, Rangga belum mengatakan apapun tentang alasan mengapa ia akhirnya memutuskan Cinta.


Rangga mengajak Cinta untuk membicarakannya sambil jalan. Cinta setuju dengan syarat tidak terlalu lama karena ia harus segera menyusul teman-temannya untuk makan malam. Penjelasan mengenai alasan Rangga memutuskan Cinta via surat 9 tahun yang lalu pun terungkap. Sebelumnya Cinta menduga bahwa ada perempuan lain diantara mereka sehingga Cinta emosi dan menampar Rangga. Namun akhirnya Cinta meminta maaf dan mendengarkan penjelasan Rangga yang sebenarnya. Ternyata alasan Rangga adalah bahwa ia tidak percaya diri dengan Cinta dan keluarganya karena perbedaan status sosial diantara keduanya. 

Rangga menyewa mobil, lalu mengajak Cinta ke kompleks candi Ratu Boko. Disana mereka ngobrol beragam hal, termasuk tentang pemilu. Dari sana mereka makan malam. Saat itulah Cinta baru sadar bahwa sebenarnya ia harus menyusul teman-temannya. Namun Rangga selalu mengajak Cinta tanpa bisa ditolak ke tempat-tempat baru bagi Cinta.


Hanya sekali Cinta yang menentukan tempat. Saat itu Rangga menyinggung perasaan Cinta dengan mengatakan kalimat sinis tentang Trian, tunangan Cinta. Cinta ngambek dan minta pulang, saat itulah Rangga bersikap manis dengan meminta maaf dan berkata
"Baikan lagi boleh nggak?"

Rangga dimaafkan dengan hadiah sebagai imbalannya. Cinta lalu menuju ke kafe kopi yang ia suka. Disana Rangga memberikan “hadiah” yang ia janjikan yaitu sebuah tulisan yang ia tulis saat berada di pesawat. Ia melarang Cinta untuk membukanya saat Rangga bersamanya.

Setelah minum kopi, mereka menonton teater boneka dan bertualang ke Gereja Ayam hingga subuh menjelang. Di depan villa tempat Cinta menginap mereka berpisah dengan beberapa kata yang sulit dilupakan.

Kembali ke Jakarta dengan rutinitas harian. Genk Cinta pun terpisah oleh kesibukan. Cinta masih resah, terlebih oleh "hadiah" dari Rangga yang berisi tentang keinginannya untuk memulai kembali hubungan dengan Cinta. Rangga akan pulang ke New York dan ia meminta Cinta untuk bertemu sebelum itu. Namun Cinta tak membalas pesannya.



Rangga mendatangi galeri Cinta. Ia mengatakan jika Cinta memberinya 1 kesempatan maka ia akan membatalkan penerbangannya hari ini. Cinta menolak, mereka bersitegang. Trian datang ketika Rangga keluar dari galeri. Trian pun marah pada Cinta. Cinta kalut, ia mengemudi hingga hampir kecelakaan.

Di New York, Rangga menjalanai kehidupannya sebagai pemilik kedai kopi dan pengisi kolom di majalah. Di suatu hari yang tidak tepat, seorang pelayan kafe memeluknya karena ia telah menaikkan gajinya, Cinta datang ketika semua itu terjadi. Ia marah dan Rangga mengejarnya. Mereka kemudian saling jujur bahwa mereka sebenarnya mencintai satu sama lain.

Ceritanya manis banget. Sumpah. Selain nuansa nostalgia, suasana traveling juga kental di sekuel film AADC 2 ini. Suamiku menangkap sisi lain dari cerita traveling satu malam Cinta-Rangga, dia menasihatiku:
"Makanya, cewek jangan traveling sendirian." 
Mungkin maksudnya cewek rentan berpindah hati setelah menghabiskan beberapa waktu saat traveling bersama laki-laki bukan pasangannya, seperti yang terjadi pada Cinta. Lagipula aku takkan traveling tanpa kamu kok, Beb. Xixi
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

2 komentar

  1. "Makanya cewek jangan travel sendirian." Yaampun jleb banget mbak. Haha tapi emang iya juga sih. Aku juga udah nonton filmnya dan hmm geregetan banget nontonnya. Hahaha.

    BalasHapus
  2. Iya Mbak Rhena, saya jadi jlebb sendiri pas suami ngomong gitu. Penggemar Rangga dan Cinta nih ya, geregetan gitu. Hehe.

    BalasHapus

Posting Komentar