Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

14 Persiapan sebelum Pernikahan

Posting Komentar
Pernikahan bagi sebagian besar orang adalah sesuatu yang sakral. Kesakralan ini harus dipersiapkan secara matang agar tidak ada hal-hal yang memberatkan di kemudian hari. Pernikahan sendiri cukup banyak tetek bengeknya, mempersiapkannya secara rapi dan detail dapat mengurangi keribetan yang akan terjadi.


Persiapan sebelum pernikahan memang sangat penting untuk dilakukan agar acara pernikahan lancar dan memorable. Berikut aku rangkum 14 hal teknis yang harus dipersiapkan menjelang pernikahan berdasarkan pengalaman pribadi saat aku menikah pada tahun 2014 yang lalu. Check this out.


1. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi meliputi kelengkapan berkas calon suami-istri yang akan diserahkan ke KUA agar terdaftar secara resmi di pencatatan negara. Berkas-berkas tersebut antara lain:

  • Fotokopi KTP masing-masing mempelai
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Pas foto (aku lupa ukurannya)
  • Bukti sudah melakukan vaksin/imunisasi TT (tetanus Toksoid) untuk calon istri,  diberikan oleh puskesmas tempat melakukan imunisasi
  • Bagi calon mempelai yang berbeda kecamatan, kota, atau bahkan negara perlu surat pelimpahan dari KUA calon suami ke KUA calon istri. Aku dan suami tinggal dalam satu kecamatan, jadi tidak perlu mengurus poin ini.

2. Membuat List Tamu Undangan

Selain teman-teman dan orang yang kamu kenal, kamu juga perlu memperhitungkan jumlah keluarga besar yang akan datang, teman-teman dari orang tua dan saudara, ini berguna untuk persiapan konsumsi dan jumlah undangan yang akan dibuat.

3. Membuat Undangan

Disarankan membuat undangan sesuai perhitungan jumlah undangan yang akan diundang. Jangan terlalu sedikit atau malah terlalu banyak. Di zaman yang sudah canggih seperti sekarang ini, peran kertas undangan sebagian sudah bisa digantikan oleh pesan online via media sosial. Setidaknya untuk teman dan kerabat yang undangannya tidak bisa diantar langsung. Maksimal 1 minggu sebelum acara undangan sudah harus dibagikan ke semua tamu.


Sederhana dan aku suka

Untuk desain kartu undangan sebaiknya tidak perlu muluk-muluk agar menghemat biaya. Toh orang hanya akan melihat satu kali. Saat acara pernikahanku kemarin, undangan resepsiku dicetak sendiri karena suami memang sudah biasa menerima order desain dan cetak undangan dari teman-temannya. Untuk aku yang banyak maunya, ini menguntungkan. Aku jadi bisa custom desain undangan yang "aku banget". Terima kasih, Sayang.

4. Memesan Cincin Kawin

Pastikan desain dan ukurannya cocok untuk kalian berdua. Aku dulu karena ingin benar-benar cincin yang sesuai dengan keinginanku, sampai berganti cincin 3 kali lho. Pertama adalah cincin yang dibeli oleh suami dan orang tuanya. Bahannya dari emas berwarna gold, sedang aku lebih suka emas berwarna putih. Kedua, cincin pesanan berdua dengan suami hasil desainnya kurang memuaskan. Jadilah kembali dilebur menjadi cincin yang ketiga, desainnya lebih simpel dan yang penting aku suka. Oya, pastikan juga nama yang digravir pada bagian dalam cincin sudah benar.


Our wedding rings 

5. Memesan Kreasi Mahar

Di pernikahan zaman sekarang sudah umum terdapat kreasi mahar yang akan diberikan calon suami kepada calon istri sebagai simbol pemberian mahar dalam jumlah tertentu. Pilih kreasi mahar yang sesuai dengan selera kedua mempelai dan yang penting dapat berfungsi sebagai hiasan rumah serta pengingat kenangan bahwa kalian berdua sudah terikat secara sah dan halal.


Kreasi mahar milik kami


6. Membeli Barang Seserahan

Sebaiknya barang-barang yang akan dijadikan seserahan/hantaran dibeli sendiri oleh calon mempelai wanita agar barang-barang yang dibeli cocok dengan selera. Toh yang akan menggunakannya nanti adalah si istri. Asal budgetnya sesuai dengan uang yang diserahkan oleh calon suami untuk membeli seserahan. Setelah dibeli, barang-barang tersebut diserahkan kepada pihak calon suami untuk dihias agar tampak cantik saat acara seserahan nanti.


Al-Qur'an dan mukena dalam kreasi seserahan

7. Membeli Souvenir Pernikahan

Bagiku, souvenir pernikahan adalah hal yang spesial. Karena dari souvenirlah orang akan mengingat pesta pernikahan kita. Aku kemarin mencarinya sendiri di pasar tempat orang menjual grosir souvenir. Aku memilih tempat lilin, manicure set, dan staples mini sebagai souvenir pernikahan. Jangan lupa untuk memberi label atau stiker di setiap barang-barang kecil tersebut dengan nama kedua mempelai dan tanggal akad nikah.


Souvenir pernikahanku 

8. Membeli Kain untuk Seragam Keluarga

Ini penting banget agar keluarga besar terlihat kompak saat pesta resepsi. Pada perayaan pernikahanku dulu, keluarga besar menggunakan baju dari kain sasirangan berwarna merah. Ini sesuai dengan warna salah satu gaunku yang juga berwarna merah menyala.


Sebagian kecil dari keluarga besarku

9. Membeli Isi Kamar Pengantin

Dalam adat Banjar di kampungku adalah kewajiban membeli barang-barang isi kamar pengantin sebelum resepsi. Biasanya berupa satu set ranjang dengan kasur, bantal, guling, sarung, seprai, hingga selimutnya, serta lemari baju. Membeli barang-barang ini sebaiknya dilakukan oleh kedua calon mempelai, agar sesuai dengan selera keduanya.

10. Memesan Fotografer dan Videografer

Pastikan untuk memesan profesional yang jam terbangnya sudah tinggi. Ini penting untuk mengabadikan momen pernikahan yang semua orang berharap hanya terjadi satu kali seumur hidup. Biasanya keduanya berada dalam 1 tim, bahkan ada yang merangkap sebagai fotografer dan videografer sekaligus. Selain fotografer formal sebaiknya sebar juga kamera di beberapa tangan keluarga dekat seperti para sepupu. Ini berguna untuk menangkap momen-momen candid yang tak jarang malah menjadi kenangan terindah dalam acara pernikahanmu.

11.  Menyiapkan Dekorasi Pelaminan dan Kamar Pengantin, serta Memilih Perias Pengantin dan Gaun Pengantin

Dalam kasusku, ke-4 hal diatas include dalam satu WO. Jadi aku hanya berhubungan dengan satu pihak tersebut untuk mengurus keempatnya. Sebelum hari H aku survei dulu untuk memilih jenis pelaminan dan gaun yang sesuai dengan seleraku. Untuk dekorasi pengantin aku setuju dengan pilihan mama yang memilih pelaminan berkonsep panggung dengan kursi kedua orangtua mempelai di kanan kiri pelaminan utama.


Beberapa gaun pengantin yang kukenakan

Di hari resepsi aku memakai 3 gaun yaitu gaun berwarna hijau sasirangan, gaun berwarna merah, dan pakaian adat Banjar berwarna emas coklat. Sedang saat pernikahan aku memakai gaun putih. Saat resepsi di tempat suami, aku memakai dua gaun yaitu pakaian adat Jawa dan gaun berwarna biru. Jadi total ada 6 gaun pengantin berbeda warna yang pernah kupakai. 

12. Memesan Kue Pengantin

Pesan kue pengantin yang instagramable. Karena kue pengantin pada saat pernikahan adalah salah satu point of interest yang akan dilihat oleh banyak tamu undangan. Selain itu biar cantik juga pas difoto saat acara pemotongan kue.

Kue pengantinku

13. Menyiapkan Menu Konsumsi Tamu Undangan

Pilih menu yang simpel dan disukai banyak orang. Aku sendiri menyerahkan masalah menu konsumsi secara penuh kepada keluarga besar, sesuai adat yang dipakai di kampungku.

14. Menyiapkan Hiburan Pernikahan

Pilih yang sesuai dengan budget dan selera keluarga. Tidak seperti acara resepsi di gedung yang acara hiburannya berisi lagu-lagu pop, di kampungku hiburan pernikahan adalah musik dangdut. Aku ngikut saja kebiasaan orang di kampung. sekalian syukuran menghibur warga. Meskipun kalau mengikuti kata hati, pengennya sih lagu-lagu pop by request. Hehe.

Nah, itulah tadi ke-14 hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengadakan akad nikah dan resepsi. Lebih cepat mempersiapkannya semakin baik. Hayoo yang masih pacaran, yok segera persiapkan hal-hal tersebut di atas untuk ke jenjang yang lebih serius.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar