Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Seeking for Job

Posting Komentar
Alhamdulillah, hari ini tadi aku mendapat kabar bahwa aku diterima menjadi pengajar di sebuah yayasan Islam setelah melewati rangkaian seleksi beberapa waktu yang lalu. Senang sekali mendengarnya, tentu saja. Di hari ketiga pasca wisuda aku sudah mendapatkan pekerjaan pertamaku.

Untuk freshgraduate sepertiku, mencari pekerjaan memang merupakan prioritas kegiatan. Aku beruntung sudah mendapatkannya. Teman-teman yang lain bahkan yang sudah terlebih dahulu wisuda, masih ada yang belum bekerja. Mendapatkan pekerjaan pasca kuliah biasanya merupakan impian setiap mahasiswa, sebagian yang lain mungkin ingin meneruskan kuliah atau menikah (bagi perempuan). Titel sebagai pekerja sepertinya merupakan harga mati agar ketika bertemu dosen atau teman kuliah enak menjawab pertanyaan setipe, "kamu kerja dimana?".

Istilah seeking for job pun muncul. Para sarjana baru mulai menyebar lamaran ke beberapa perusahaan atau instansi impian. Ketika jawaban berupa penolakan mulai berdatangan, idealis mulai bergeser. Tidak apalah bekerja di tempat yang bukan menjadi incaran semasa kuliah, asal mendapat pekerjaan. Akhirnya ada banyak pekerja yang bekerja tidak sesuai bidang dan passionnya. That is fact. Bagiku sendiri, ini bukan masalah besar asal si pekerja tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaannya apapun itu.

www.canstockphoto.com

Sebagai contoh, ada banyak kakak tingkat di jurusanku yang akhirnya bekerja di bank. Mana hubungannya coba urusan keuangan dan biologi? Tapi toh banyak dari mereka yang bertahan dan menikmati pekerjaan sebagai bankir. Aku sendiri sebenarnya tidak berharap menjadi guru. Meskipun sebelumnya juga mengambil kerjaan part time sebagai tentor bimbingan belajar dan guru les privat. Kata teman-teman dan orang di sekitar, aku berbakat dalam mengajar. Tapi aku lebih tahu diriku, aku yang perfeksionis sebenarnya tidak cocok menjadi pengajar. Berhadapan dengan banyak siswa yang karakter yang berbeda merupakan suatu tantangan tersendiri bagiku. Aku sebenarnya lebih senang bekerja di laboratorium atau di depan laptop, yeah bekerja dengan benda-benda mati membuatku leluasa menentukan target dan kemungkinan besar bisa mencapainya. Tapi tak apalah pekerjaan pertama sebagai pengajar juga mungkin bukan hal yang buruk bagiku, semoga bagus sebagai batu loncatan di karirku. Hehe.

Untuk para calon freshgradute yang bermimpi mendapatkan pekerjaan cepat setelah lulus kuliah, aku punya sedikit tips disini. Mengapa hanya untuk para calon, bukan freshgraduatenya. Karena sudah terlambat mempraktikkannya kalau terlanjur lulus, predikat pengangguran mungkin akan melekat pada dirimu selama beberapa waktu. Check it guys!

1. Bangun link seluas mungkin saat berkuliah. Pengalaman pribadi nih, berbagai kesempatan (bukan hanya pekerjaan) seringkali datang dari orang-orang di sekitar meskipun tidak dekat.

2. Ikut organisasi di kampus ataupun di luar kampus. Ini penting banget untuk mengasah softskillmu dalam menghadapi masalah dan berinteraksi dengan berbagai karakter manusia. Ada banyak manfaat dari organisasi, diantaranya adalah menambah linkmu dengan orang-orang baru.

3. Targetkan pekerjaan impian. Mulai cari info mengenai instansi atau perusahaan yang ingin kamu masuki. Persiapkan diri untuk membangun bisnis impian juga boleh mulai saat ini bagi kamu yang ingin berwiraswasta.

4. Bekali diri dengan pengalaman kerja. Meskipun hanya pekerjaan part time, pengalaman sebagai pekerja biasanya merupakan nilai plus bagi dirimu di mata calon stakeholder.

5. Sebarkan lamaran pekerjaan secepat mungkin setelah yudisium, bahkan jika memungkinkan sebar lamaran setelah sidang skripsimu selesai. Hal ini juga berguna untuk mengisi waktu panjang selama menunggu acara wisuda dilaksanakan.

Well, itu tadi sharingku mengenai seeking for job. Semoga bermanfaat ya.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar