Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Hello, Instagram!

Posting Komentar
Baru-baru ini aku baru mendaftar menjadi pengguna akun instagram. Seperti BBM dulu, setelah teman-teman heboh dan mereka mengajakku untuk join, barulah aku sign up. Bukannya sengaja, tapi melihat situasi kondisi dan kebermanfaatan sosial media tersebut juga.

 
Aku memutuskan bahwa IG bukan sosmed utamaku. Well, maksudku masih ada sosmed lain yang jauh lebih "dekat" dan mudah seperti BBM. Tahulah, IG yang memuat kumpulan foto pasti memerlukan akses internet yang besar dan itu tidak didukung oleh provider yang kugunakan.

Kesimpulanku, tidak semua akun yang aku kenal orangnya harus difollow. Selain sisi kepraktisan melihat home, juga karena tidak semua foto yang orang-orang kita ikuti bermanfaat atau menginspirasi. Akun mereka yang hanya memajang foto kenarsisan adalah syarat utama akun yang tidak kufollow, kecuali aku kenal dekat orang tersebut.

Sebaliknya, meski orangnya tidak kukenal namun jika kutahu foto-foto yang disharenya bermanfaat aku akan dengan senang hati memfollow meski tanpa minta follow balik. Menyenangkan sekali rasanya melihat foto-foto yang mampu menginspirasi kita setiap hari, bukan sekedar foto pamer.

Well, sekarang zamannya otak dan kreativitas. Tubuh bagus atau wajah menawan hanya pelengkap. Dua hal terakhir bukan sesuatu yang mampu dipertahankan hingga tua, keabadiannya nisbi.

Welcome, Rindang! Mungkin itu yang diucapkan IG padaku. Selamat bersenang-senang di dunia foto.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar